‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 7 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Merasa Bersalah-

95 10 6
                                    

Zayyan berdiri di lapangan bersama seluruh para murid, untuk mengikuti upacara setiap minggu sekali.

Berkali-kali cowok itu bergerak tidak nyaman, sambil sesekali menghela nafasnya bosan. Jujur ia tipikal cowok yang sedikit malas mengikuti kegiatan sekolah, termasuk upacara, tapi itu tidak boleh di contoh ya pemirsa.

"Pst! Pst! " bisik Zayyan pada Fariz yang tidak jauh darinya

Fariz pun menolehkan kepalanya, ia mengangkat dagunya seolah bertanya 'apa'. Zayyan memberi isyarat dari alis dan matanya yang beberapa kali berkedip. Yahh hanya fariz yang tahu akan kode itu, pantas Fariz langsung memberi jempol.

Zayyan mulai melirik ke sekitarnya, setelah merasa aman, ia bersiap untuk menjalankan aksinya.

Bruk!!

"Pmr!! ada yang pingsan! " teriak salah satu siswa, yang melihat tubuh Zayyan melirih ketanah

"Biar gue aja yang bawa dia ke UKS, " cegah Fariz, ketika beberapa PMR berlari kearah Zayyan

Bergegas Fariz memapah Zayyan, berjalan menuju UKS yang sedikit jauh dari lapangan.

Sesampainya di depan pintu UKS, cowok itu langsung menyelong masuk tanpa permisi, untung saja, hanya ada Viona di dalam sana.

Viona yang sedang sibuk membereskan berbagai obat sedikit terkejut melihat Fariz yang tiba-tiba masuk. Tanpa basa-basi Fariz langsung melempar Zayyan ke atas kasur yang berada di UKS tersebut, sungguh sahabat gak ada akhlak, kalau saja Zayyan tidak sedang pura-pura pingsan, mungkin ia sudah membalas perbuatan sahabatnya itu.

"Gue nitip tuh bocah, terserah mau lo apain, yang penting jangan di bunuh," ucap Fariz pada Viona yang berjalan mendekat

Baru saja Viona hendak menjawab, Fariz menyambar ucapannya, "Oke, gue sebagai murid teladan pamit dulu, permisi bu dokter, " ucap Fariz, dan pergi begitu saja

Viona diam sejenak ,ia menatap Zayyan yang masih tergeletak di atas kasur, jujur ia merasa khawatir pada cowok itu, kenapa dia bisa pingsan begini?

Viona berjalan mendekat kearah Zayyan, ia mencopot sepatu yang terpasang di kakinya, lalu membenarkan posisi cowok itu.

"Bah!! "

Viona terkejut, karena tiba-tiba Zayyan bangun, bahkan ia langsung duduk bersila di atas kasur sambil tersenyum lebar menatapnya.

"Kenapa, kaget? " tanya Zayyan

"Lo pura-pura pingsan? "

Zayyan bergumam, "Ya begitulah, bagus kan akting gue. "

"Perbuatan lo gak bener, harusnya lo itu ikut upacara sampai selesai, bukan malah pura-pura pingsan, " omel Viona, dengan wajah judesnya

"Sekali-kali boleh lah ya, gue cuma mau ketemu lo. "

Viona hanya berdecak sebal ia beranjak untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai, namun, tangan Zayyan mencekal tangannya yang membuatnya terpaksa menghentikan langkahnya.

"Viona, " panggil Zayyan

Viona menolehkan kepalanya. "Apa."

Zayyan menatap Viona lekat-lekat, membuat sangat empu merasa tidak nyaman. "Lo di ancam apa sama Meysa. "

Viona terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba, yang Zayyan layangkan padanya. "Lo ngomong apa sih, gue gak pernah di ancam apa pun sama dia. "

"Lo serius? bilang sama gue kalo dia berani ganggu lo. "

"Kan gue udah bilang sama lo, jangan ikut campur kehidupan gue, Zay. "

"Tapi kenapa, Viona?! Kenapa gue gak boleh tahu tentang lo, " jawab Zayyan cepat, ia butuh penjelasan

ZaynaWhere stories live. Discover now