‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 16 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Resepsi-

96 6 4
                                    

Hari ini, tepat di mana pernikahan Viona akan berlangsung, begitu banyak orang yang sibuk mengurus segala keperluan untuk acara ini.

Viona masih duduk di depan cermin setelah selesai dirias, ia menata pantulan wajahnya lekat-lekat, terlihat seperti bukan dirinya.

Tudak lama kemudian, Salwa masuk ke dalam kamar putrinya itu, Viona menoleh lalu beranjak dari duduknya, melangkah menghampiri sang bunda.

Salwa menata putrinya yang sekarang terlihat sangat cantik, gaun pengantin berwarna putih dengan di lapisi brukat menempel pas di tubuh rampingnya, hijab yang dibuat simple dengan mahkota kecil yang terpasang di atas kepalanya, rias di wajahnya yang terlihat tidak terlalu tebal namun pas untuk wajah Viona menambah kesan cantik nan anggun.

"Masya Allah, putri bunda cantik sekali, " puji Salwa tersenyum, Viona hanya tersenyum dan menunduk malu, bundanya ini bisa saja, padahal kan ia selalu cantik.

"Viona sayang, Zayyan dan keluarganya sudah datang dan akad akan segera berlangsung, kamu liatnya dari laptop ini ya, udah di sambungin ke sana, " ucap Salwa, menyodorkan sebuah laptop kearah Viona

Tangan Viona bergerak untuk mengambil laptop dari tangan bundanya itu. "Iya bunda."

"Yasudah, bunda keluar dulu ya, nanti bunda jemput kamu. "

Viona hanya mengangguk patuh, setelah Salwa keluar dari kamar, cewek itu berjalan kearah tempat tidur dan mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang, ia membuka laptop yang kini berada di pangkuannya.

Layar laptop menampilkan dengan jelas, seorang Zayyan yang sudah duduk tawaruk di depan meja beralas sajadah, dengan kemeja putih yang di balut jas hitam, juga sebuah peci hitam di atas kepalanya, membuat cowok itu terlihat begitu tampan.

Di luar sana, detik-detik mendebarkan Zayyan rasakan, jujur, cowok itu merasa sangat gugup, sampai-sampai kedua tangannya terasa begitu dingin, hingga akhirnya Vira menepuk pelan bahunya, membuat Zayyan menoleh kearah mamanya itu.

"Jangan gugup Zayyan, anak mama pasti bisa, bismillah ya, " support Vira

Zayyan tersenyum lalu mengangguk. "Iya ma. "

Beberapa detik kemudian, terdengar suara yang menyampaikan sambutan-sambutan, hingga seorang ustdz membacakan beberapa ayat Al-Qur'an dan bersholawat kepada banginda Nabi Muhammad SAW.

Ini lah saatnya, detik yang paling mendebarkan bagi kedua mempelai, terlebih mempelai lelaki yang akan segera melangsungkan perkara sakral ini.

"Mas Zayyan, siap? " tanya seorang penghulu

Zayyan mengangguk mantap. "Insya Allah siap. "

"Silahkan pak, " ujar penghulu, menyerahkan ijab qabul kepada Vano, yang di angguki olehnya

Vano mengulurkan tangan kanannya, segera Zayyan menjabat ukuran tangan itu dengan mantap, bersama-sama mereka mengucapkan basmallah, hingga akhirnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang