BAB 129

507 78 18
                                    

Li Lian Hua terlihat di sebuah kedai mie daerah Barat. Dia sangat menikmati Mie tersebut di temani beberapa hidangan yang cukup banyak. Sesekali dia tersenyum dan mungkin teringat muridnya yang sudah pasti berada di Tianji dengan keadaan baik-baik saja.

Li Lian Hua sendiri masih terlihat tidak sehat, tenaganya belum pulih dan wajahnya masih pucat.

Saat Li Lian Hua menikmati makan siangnya, ada seorang laki-laki datang lalu berjalan ke arah kasir. Dia tiba-tiba memarahi kasir tersebut sambil menunjukan kembalian yang kurang.

"Maafkan kami Tuan, mungkin kami salah hitungan." Jawab seorang pelayan perempuan yang saat itu menjaga bagian pembayaran. Li Lian Hua ingat saat pembeli itu keluar dan sedang menghitung uang. Jika kembalian tersebut kurang harusnya saat itu juga dia kembali, tapi setidaknya ada sekitar sepuluh menit dia baru kembali ke kedai tersebut.

"Tuan......" Li Lian Hua berdiri lalu mendekati orang tersebut.

"Mungkin uang anda jatuh atau berada di tempat lain. Saya melihat tadi anda sempat menghitung kembalian tersebut jika memang kurang dari awal, anda harusnya kembali." Jelas Li Lian Hua. Pembeli tersebut kebingungan, dia mencari di setiap celana dan baju yang dia pakai tapi tidak menemukan sisa uangnya. Dengan wajah yang kesal laki-laki itu melihat ke arah Li Lian Hua.

"Ayah, kau mencari uang kembalian? Ada padaku. Ibu menyuruhku membeli tepung." Seorang anak perempuan masuk dan menghampiri laki-laki itu. Dengan wajah yang masih kesal, dia langsung pergi tanpa meminta maaf pada Pihak kedai.

"Terimakasih, Tuan." Ucap pelayan tersebut pada Li Lian Hua.

Selesai makan, Li Lian Hua akan kembali ke Gedung Lian Hua, tapi ada tiga orang menghadangnya di jalan.
Jalanan siang itu sepi dan menuju ke Gedung Lian Hua harus memasuki daerah hutan.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya Li Lian Hua.

"Kau sombong sekali." Ucap laki-laki yang tadi bertemu dengan Li Lian Hua di kedai.

"Aku hanya meluruskan masalah, bayangkan saat kau marah dan ternyata kau salah. Bukankah kau merasa malu? Tadi di kedai hanya ada aku, kau masih tertolong." Jelas Li Lian Hua.

"Aku tidak ingin mendengar ceramahmu!" Mereka bertiga mendekati Li Lian Hua dan bermaksud untuk mengambil isi tas yang Li Lian Hua bawa, tapi Li Lian Hua melawan hingga mereka ada sedikit pertengkaran. Tapi karena kondisi Li Lian Hua tidak baik dan ilmu bela dirinya terancam hilang, hanya mereka bertiga Li Lian Hua tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Li Lian Hua terpojok dan di cekik oleh laki-laki yang tidak terima dirinya di perlakukan seperti itu.

"Sepertinya kau ingin mati!" Ucapnya. Li Lian Hua mencoba melepas cengkraman itu dari lehernya, tapi tubuh Li Lian Hua tidak kuat. Saat Li Lian Hua merasa semua akan berakhir saat itu tiba-tiba seseorang datang dan menendang jauh orang uang mencekik Li Lian Hua. Li Lian Hua bersandar di pohon dan melihat siapa yang menolongnya.

"Kalian pikir bisa menyentuhnya?" Suara itu sangat Li Lian Hua kenal dengan keadaan marah sosok yang Li Lian Hua lihat langsung saja membuat ketiga orang itu tumbang hingga salah satu dari mereka tidak sadarkan diri.

Li Lian Hua masih diam dan menatap laki-laki itu dari belakang.

"Kau meninggalkanku lagi." Ucapnya. Li Lian Hua tersenyum sambil melihat muridnya sudah sembuh dan saat ini berjalan ke arahnya.

"Fang Xiaobao......."

"Apa? Kau mau bilang apa lagi?" Kesal Xiaobao.

"Kau marah padaku?" Tanya Li Lian Hua.

"Tentu saja, sudah berapa kali kau meninggalkanku? Dan kali ini kau meninggalkanku di Tianji, jika tidak ada kakek yang menolongku, aku tidak akan bisa kabur lagi." Xiaobao geram. Nada suaranya mulai tinggi dan wajahnya sudah kesal. Tapi Li Lian Hua hanya menanggapinya dengan senyuman dan tiba-tiba tubuh Li Lian Hua terhuyung dan hampir jatuh jika Xiaobao tidak memegangnya.

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Li Lian Hua - END Where stories live. Discover now