BAB 34

723 109 7
                                    

Sudah hampir satu minggu Li Lian Hua berada di Desa Tenggara, Hemeng dan Xiaoyong juga masih bersama mereka untuk memastikan keadaan para warga. Lu Wan juga sudah kembali memantau keadaan sesuai perintah Di Fei Sheng.

"Xiaobao, apa kau yakin?" Tanya Li Lian Hua.

"Aku yakin. Aku baik-baik saja dan sudah sembuh. Nah....." Xiaobao merentangkan tanganya dan memperlihatkan pada Li Lian Hua. Tapi, tiba-tiba dari belakang Di Fei Sheng menekan bahu Xiaobao yang cedera hingga Xiaobao merasa kesakitan.

"Apa yang sudah sembuh?" Tanya Di Fei Sheng meledek.

"Kau......" Xiaobao mencoba menendang Di Fei Sheng, tapi dia menghindar.

"Bagaimana kalau kita lebih lama di sini?"

"Li Lian Hua..... jika kita terlalu lama di sini, kita tidak akan memperoleh apa-apa. Kita bisa singgah di penginapan saat perjalanan nanti." Xiaobao membujuk Li Lian Hua.

"Li Lian Hua, dia sudah dewasa. Kau tidak perlu memperlakukan dia seperti anak kecil. Hanya terluka seperti itu, dia tidak akan apa-apa."

"Ketua Di, sekarang kau bisa mengatakan hal itu, tapi nanti pasti kau akan berubah lagi dan mengatakan aku seperti anak kecil. Hmph, trikmu ini tidak berlaku padaku." Sombong Xiaobao.

"Sudahlah, mendengar kalian berdebat seperti ini aku ingin mengusir kalian!"

"Usir saja!" Ucap mereka bersamaan. Mereka langsung di keluarkan dari kamar oleh Li Lian Hua. Di Fei Sheng dan Xiaobao malah melanjutkan di luar.

"Seharusnya kau mengalah pada anak kecil." Ujar Xiaobao.

"Sekarang kau mengakuinya? Dasar kekanakan!" Di Fei Sheng langsung pergi setelah puas mengejek Xiaobao.

Li Lian Hua terpaksa menuruti Xiaobao, dia memilih pergi dari Desa Tenggara dan melanjutkan perjalanan. Hemeng dan Xiaoyong juga ikut mereka bertiga untuk sementara dan akan berpisah di kota Shengcun.

Kota Shengcun

Sebelum mereka berpisah, Li Lian Hua mengajak makan di restoran.

"Apa kalian akan langsung pulang?" Tanya Xiaobao.

"Tidak, aku harus pergi ke Yuanyang." Jawab Hemeng.

Saat mereka asyik makan bersama tiba-tiba ada suara musik dan iring-iringan yang sangat ramai dan penuh teriakan di samping restoran. Saat pelayan restoran itu menaruh pesanan di meja Xiaobao, Xiaoyong langsung menanyakan apa yang terjadi di sebelah.

"Apa yang terjadi? Kenapa di sebelah sangat ramai?" Tanya Xiaoyong.

"Oh, itu adalah opera nona." Jawab pelayan restoran itu.

"Opera?" Xiaoyong tidak terlalu paham.

"Opera? Di sini ada opera?" Xiaobao memastikan.

"Memang kau tau, apa itu opera?" Xiaoyong mulai mengejek Xiaobao.

"Tentu saja, opera adalah sebuah drama yang mengisahkan sebuah kejadian yang di perankan oleh seseorang. Mereka seperti menjadi karakter dalam kisah tersebut. Selain berperan ada musik dan juga tari-tarian." Jelas Xiaobao.

"Sepertinya menarik. Ayo kita lihat." Xiaoyong melihat kearah Hemeng. Tapi, Hemeng malah membuang muka membuat Xiaoyong merasa kesal.

"Fang Duobing! Kau ikut aku!"

"Hah? Kau bisa ajak Li Lian Hua, bukan aku."

"Sudah, diam saja!" Xiaoyong langsung menarik tangan Xiaobao untuk keluar restoran dan melihat acara yang di maksud oleh pelayan restoran itu.

Sebuah tempat yang cukup luas dan besar di samping restoran, seperti sebuah gedung yang sangat ramai. Orang-orang masuk dengan membayar di dekat pintu, kemudian mereka mendapat cap di tangan agar mengetahui orang tersebut sudah membayar.

Xiaoyong memaksa Xiaobao masuk dan melihat opera. Walaupun Xiaobao tidak mau, tapi dia terpaksa menurutinya.

Saat mereka masuk suasana sangat ramai, dia dalam tempat itu ada panggung kecil dan beberapa orang menari dan berperan disana.

"Apa yang mereka ceritakan?" Tanya Xiaoyong penasaran.

"Aku tidak tau. Lagi pula aku tidak berminat melihatnya." Xiaobao masih kesal karena di seret Xiaoyong tanpa persetujuan.

Saat mereka melihat sebuah peran yang begitu tegang. Dalam cerita itu asa seorang wanita tampak sangat kecewa ketika melihat laki-laki yang dia cintai pergi dengan perempuan lain. Karena marah besar, wanita itu mencoba membunuh perempuan yang bersama kekasihnya. Dalam peran itu menceritakan sang wanita membius perempuan itu, lalu menggantungnya dengan cara menarik perempuan itu dengan tali yang dia ikatkan pada kayu seakan bunuh diri.

"Aku tidak akan rela membiarkan kekasihku bersamanya." Teriak sang artis yang mendalami peranya. Sedangkan perempuan yang dia gantung tampak bersusah payah melepaskan diri, tapi gagal. Akhirnya dia meninggal dalam kisah tersebut.

Semua bertepuk tangan dan bersorak. Ceritapun selesai dan di lanjutkan besok, semua kru berkumpul dan membantu perempuan yang berperan menggantung dirinya, tapi....

"Ye Lu, peranmu sangat bagus. Ayo bangun dan sapa semua penonton." Ujar wanita lawan peran Ye Lu. Tapi, Ye Lu tidak merespon.

"Ye Lu...." semua orang tampak berbisik dan membicarakan apa yang terjadi. Sampai akhirnya seorang laki-laki datang lalu memeriksa keadaan Ye Lu.

"Tidak mungkin. Dia meninggal." Ucapnya tiba-tiba setelah memeriksa nadi Ye Lu hingga membuat semua orang berteriak dan berlari keluar.

"Apa yang terjadi?" Xiaoyong ikut penasaran. Xiaobao langsung berlari ke arah panggung kecil itu dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Siapa anda?"

"Detektif Fang dari Balai Baichuan." Xiaobao menunjukan plaket Balai Baichuan. Semua orang langsung menepi dan membiarkan Xiaobao melihat mayat Ye Lu.

Dia melihat bekas jeratan di leher Ye Lu.

"Ini hanya riasan." Ungkap Xioabao.

"Benar, Tuan. Ini riasan agar terlihat sama dalam peran Ye Lu." Jawab Wenhua lawan main Ye Lu yang saat itu menangis di samping mayat Ye Lu.

"Bawa dia ketempat yang aman. Aku akan mengurus masalah ini." Perintah Xiaobao. Mereka langsung membawa mayat Ye Lu ke dalam, Xiaobao dan Xiaoyong kembali pada yang lain.

Li Lian Hua yang berada di restoran ikut keluar ketika orang-orang berteriak dan berlari keluar acara. Xiaobao dan Xiaoyong menuju ke tempat Li Lian Hua dan yang lain saat melihat mereka keluar restoran.

"Apa yang terjadi?" Tanya Li Lian Hua.

"Ada seorang gadis yang meninggal saat berperan." Jawab Xiaoyong.

"Aku akan mencoba menyelidikinya. Li Lian Hua, ayo!" Ajak Xiaobao.

"Kemana?"

"Menyelidiki kasus ini."

"Kenapa?"

"Kau....."

"Kita tidak ada urusan dengan mereka." Di Fei Sheng ikut berkomentar.

"Tapi, Fang Duobing sudah menyatakan dia adalah Detektif Balai Baichuan dan akan menyelidiki kasus ini." Jelas Xiaoyong. Li Lian Hua, Di Fei Sheng dan Hemeng hanya bisa memalingkan wajah mereka saat mendengar pernyataan Xiaoyong.

"Xiaoyong, kita harus ke Yuanyang." Perintah Hemeng.

"Tapi, kak...."

"Itu urusan mereka. Kita harus pergi." Sekali lagi Hemeng menegaskan.

"Xiaoyong, lebih baik kau turuti kakakmu. Masalah ini serahkan pada kami." Kali ini Li Lian Hua yang menyuruh Xiaoyong, dengan wajah kesal Xiaoyong akhirnya menuruti Li Lian Hua. Mereka berpisah disana dan menuju Yuanyang.

"Ayo!" Ajak Xiaobao lagi yang melihat Li Lian Hua dan Di Fei Sheng malah diam. Xiaobao menuju ke belakang mereka dan mendorong mereka masuk ke dalam tempat kejadian.

To be continue.....

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Li Lian Hua - END Où les histoires vivent. Découvrez maintenant