BAB 14

1K 119 12
                                    

Gunung Wudang

Li Lian Hua saat ini sedang melatih tenaga dalamnya. Dia duduk sambil merasakan energi sekitar. Matanya yang tertutup masih mengandalkan pendengaranya.

Saat fokus melatih tenaga dalam tiba-tiba Li Lian Hua merasa ada sesuatu yang mendekat, Li Lian Hua bangun dan memakai salah satu jurus Xiang Yi. Ternyata sesuatu yang mendekat itu adalah kelinci. Xi Jin yang melihat kelinci kecil itu berlari ke arah Li Lian Hua langsung berteriak.

"Paman Li mendapatkan kelinci!!" Mendengar suara kecil Xi Jin, Li Lian Hua tersenyum.

Xi Jin menangkap kelinci yang sedang berjalan diam di sekitar Li Lian Hua.

"Paman.... kelincinya masih kecil dan sangat lucu." Jelas Xi Jin sambil membawa kelinci kecil itu dan menarik tangan Li Lian Hua agar membelainya.

"Tapi, kakinya terluka." Xi Jin melihat ada luka di kaki kelinci itu. Li Lian Hua tiba-tiba menggendong Xi Jin saat ada anak panah yang meluncur ke arah mereka.

"Xi Jin, pulanglah duluan. Bilang pada ibumu jangan keluar rumah sampai kakek datang." Li Lian Hua menurunkan Xi Jin sambil memberi dia nasehat. Xi Jin mengangguk setuju lalu berlari meninggalkan Li Lian Hua sambil memeluk kelincinya.

"Siapa kalian?" Tanya Li Lian Hua yang mendengar beberapa langkah datang mendekatinya.

"Hanya orang buta. Hajar saja." Li Lian Hua mendengar kalimat tersebut, dan orang yang berada di depanya langsung menyerang Li Lian Hua. Walaupun mata Li Lian Hua tertutup, tapi tidak membuatnya kalah hanya karena penculik itu. Dengan sekali serang, lima orang itu tumbang sekaligus.

"Li Lian Hua!" Kakek To Mu datang dari belakang Li Lian Hua dan melihat mereka sudah tidak sadar.

"Kakek?"

"Xi Jin bilang kau dalam bahaya dan aku segera menyusul. Siapa mereka?" Tanya kakek To Mu.

"Hanya penculik biasa kek." Li Lian Hua tampaknya curiga ada yang aneh dengan penculik dan kelinci yang menghampirinya itu. Dia memastikan agar kakek To Mu tidak khawatir.

"Tapi, apa kau tidak apa-apa?" Kakek To Mu memeriksa keadaan Li Lian Hua.

"Aku baik-baik saja. Kakek, bagaimana hasilnya?" Li Lian Hua bertanya tentang bantuan yang dia minta pada Kakek To Mu untuk menyelidiki tentang Sekte Weisheng dan keadaan Fang Xiaobao.

Kakek To Mu menjelaskan tentang Sekte Weisheng saat mereka kembali ke rumah. Saat itu hanya ada kakek To Mu dan Li Lian Hua di depan rumah sambil menikmati arak dan bulan yang tampak terang.

"Lalu bagaimana dengan Fang Duobing?" Setelah mendengar penjelasan tentang sekte Weisheng, kakek memberikan info tentang Fang Duobing.

"Dia memang terluka, tapi saat ini dia baik-baik saja. Di Fei Sheng juga bersamanya." Li Lian Hua yang mendengar tampak lega. Dia yakin selama Fang Xiaobao bersama Di Fei Sheng, dia akan baik-baik saja.

"Sepertinya aku harus segera kembali. Aku tidak ingin kakek To Mu dan keluarganya terseret dalam masalah ini. Mereka sudah menemukanku. Keadaan Fang Xiaobao pasti juga terancam." Batin Li Lian Hua sambil meminum araknya.

Sekte Weisheng

Malam itu ke empat raja berkumpul dalam sebuah ruangan. Raja Barat sebagai pemimpin utama telah menerima sebuah kabar.

"Sudah ku duga, dia masih hidup." Tebak Raja Selatan.

"Apa kita perlu menghampirinya?" Kali ini Raja Utara yang bertanya.

'Tidak. Dia yang akan datang kemari. Jika kita yang menghampirinya, dia bisa melawan kita tanpa kesepakatan." Jelas Raja Barat.

"Jadi, maksudmu seperti rencana kita awal? Menculik Fang Xiaobao?" Raja Timur menebak pikiran Raja Barat.

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Li Lian Hua - END Where stories live. Discover now