BAB 61

532 74 9
                                    

Rumah Huangdong

Wanita itu langsung membuka pintu dan menutupnya kembali, saat dia berbalik sebuah ujung pedang sudah berada tepat di depanya.

"Jangan bergerak atau berteriak." Perintah Lu Wan. Wanita itu diam lalu melirik pintu rahasia yang sudah terbuka. Wanita cantik itu ternyata bukan orang biasa, dia menangkis pedang Lu Wan dan bertarung denganya di dalam kamar itu.

"Tuan, masuklah dulu. Nanti saya menyusul." Ujar Lu Wan pada Xiaobao. Xiaobao mengangguk dan masuk ke dalam ruang rahasia. Wanita itu mencoba mencegah Xiaobao, tapi langsung di hadang Lu Wan.

"Jangan harap kau lepas dariku."

"Anda cukup tampan, Tuan. Tapi, saya yang mempunyai ruangan ini. Jadi, saya tau apa yang harus saya lakukan." Wanita itu naik ke bagian atas tempat tidurnya dan menarik sesuatu, pintu ruang rahasia itu langsung tertutup.

"Tidak lama dia akan mati dalam ruangan itu, ada gas beracun yang sudah aku siapkan." Mendengar ocehan wanita itu Lu Wan tidak segan, dia melawanya tanpa pandang bulu bahkan melemparnya hingga menghancurkan pintu kamar. Dengan luka yang masih ringan wanita itu kembali di todong oleh Lu Wan dengan pedangnya.

"Buka kembali ruangan itu!"

"Lebih baik aku mati dari pada membukanya." Wanita itu menelan sesuatu dan membuatnya mengeluarkan darah dari mulutnya. Lu Wan mendekati wanita itu dan dia ternyata menelan racun. Wanita itu meninggal. Seseorang lagi datang menghampiri kamar wanita itu karena ada suara yang cukup keras dari ruangan belakang, saat dia melihat tubuh wanita itu, dia langsung berteriak.

Keadaan Rumah Huangdong tiba-tiba kacau semua wanita berhamburan keluar dan berteriak ketakutan. Para pengawal rumah Huangdong langsung menuju sumber suara.

"Ada pembunuh! Ada pembunuh di belakang. Xiao Nei telah meninggal." Suara itu terdengar dalam ruangan Li Lian Hua, mereka langsung keluar dan ikut melihat apa yang terjadi di belakang.

Seorang pria memeriksa gadis yang meminum racun itu dan menyatakan dia meninggal. Di Fei Sheng yang melihat Lu Wan segera memberi kode pada Li Lian Hua. Merekapun paham dan langsung keluar menuju arah Lu Wan.

"Dimana Xiaobao?" Tanya Li Lian Hua yang bertemu Lu Wan di halaman belakang.

"Maafkan saya Tuan, Yang Mulia. Tadi kami menemukan ruangan rahasia. Saya meminta Tuan Fang untuk masuk ke dalam ruangan itu saat saya melawan wanita yang tadi meninggal. Dan ternyata ruangan itu di tutup kembali, wanita itu mengatakan sudah menyiapkan gas beracun dalam ruangan itu. Kita harus menyelamatkan Tuan Fang." Cerita Lu Wan. Mereka berdua cukup terkejut dan segera kembali ke tempat yang Lu Wan katakan.

Di dalam ruangan itu Xiaobao terus berjalan menggunakan obor kecil karena tempat itu memang gelap dan cukup sempit. Tapi, saat masuk lebih dalam ternyata seperti sebuah gua yang lebar dan banyak ruangan. Xiaobao mendekati sebuah peti yang berada di tengah dan melihat banyak sekali emas dan barang-barang berharga di dalamnya.

"Bukan makanan atau bahan untuk warga, tapi emas? Jangan-jangan mereka menjualnya dan menggantinya dengan emas?" Xiaobao mencoba mencari bukti di dalam peti itu, tapi tidak di temukan. Xiaobao melihat ruangan sekitar, ada pintu lagi yang harus Xiaobao cari. Xiaobao mendekati dinding dan merabanya.

"Tidak ada kuncinya. Berarti?" Xiaobao mengarahkan obornya ke bagian atas dan menemukan ada kotak kayu disana. Xiaobao masih berpikir, jika dia membukanya pasti akan terjadi sesuatu. Xiaobao kemudian merobek sebagian bajunya dan menjadikan kain itu masker.

"Tidak mungkin jika ruangan ini meledak atau keluar panah dari sudut lain karena tidak ada mekanis pada dinding. Satu-satunya jebakan yang akan terjadi adalah gas beracun." Xiaobao mengeluarkan pisau kecil miliknya dari saku.

"Aku harus segera keluar dari sini setelah mendapatkan buktinya." Batin Xiaobao.

Sekte Jinnan

Jiang Shan yang berada di dalam ruangan Tang Yuan merasa sangat gusar, dia berulang kali mengirim pesan pada Tang Yuan dengan seekor burung gagak dan burung itu kembali tanpa balasan.

"Wakil Ketua, saya mendapat kabar tentang Ketua." Seorang pengawal utusan Jiang Shan datang membawa berita.

"Bagaimana?"

"Ketua telah di tangkap oleh Ketua Sekte Weisheng." Jiang Shan sangat terkejut mendengar kabar itu.

------

Sedangkan di Aula Tianji, A Lin terlihat merawat Xi Jin. Dia mengalami demam dan terus bergumam memanggil Tang Yuan.

"Ayah....." Panggil A Lin yang melihat kakek To Mu membawa obat untuk Xi Jin. Dari belakang To Mu, Xiao Hui dan Xiao Feng juga ikut melihat keadaan Xi Jin.

"Bagaimana A Lin?" Tanya Xiao Hui.

"Panasnya belum turun, bi." Jawab A Lin.

"Namanya juga anak kecil. Kau tidak perlu cemas. Minumkan ini padanya." Kakek To Mu memberikan obat yang dia buat pada A Lin.

"Xi Jin, anak pintar. Ayo bangun sayang. Minum obat dulu, biar Xi Jin sembuh." A Lin mendudukan Xi Jin, tapi Xi Jin terus meronta dan menyebut nama Tang Yuan sambil menangis.

"Apa terjadi sesuatu pada Tang Yuan?" Tebak Xiaofeng.

"Xiao Feng, coba kau kirim surat pada Sekte Jinnan dan tanya keadaan Tang Yuan." Usul Xiao Hui.

"Tidak perlu nyonya. Biarkan saja. Mungkin Tang Yuan sedang ada urusan. Kita tidak usah mengganggunya." Cegah kakek To Mu lalu keluar dari kamar Xi Jin.

Kakek To Mu yang berjalan ke arah halaman Aula Tianji meniup peluit dan mendatangkan seekor burung yang sudah membawa pesan pada Kakek To Mu. Pesan yang di buka oleh kakek To Mu berisi tentang Tang Yuan yang di sekap oleh Sekte Weisheng.

"Weisheng? Bukankah sejak Tang Yao meninggal Sekte Weisheng sudah bubar? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku harap kau baik-baik Tang Yuan." Batin kakek To Mu.

Rumah Huangdong

Li Lian Hua, Di Fei Sheng dan Lu Wan kini sudah berada di kamar itu.

"Bagaimana jika aku merusaknya?" Tanya Di Fei Sheng.

"Jangan. Ini akan beresiko. Bisa saja bagaian dalam akan runtuh." Cegah Li Lian Hua yang mencari cara untuk membuka pintu itu. Lu Wan yang mencoba menggunakan cara Xiaobao saat membukanya, tidak bisa. Pintu itu masih tertutup. Saat mereka mencari cara menyelamatkan Xiaobao, tiba-tiba beberapa pengawal masuk dan menghalangi mereka keluar.

"Ternyata kalian? Satu orang sudah terjebak di dalam dan tiga orang lagi sepertinya ingin di tangkap." Tuan Ma datang bersama para pengawalnya.

"Sayangnya, Tuan Muda Tianji di dalam tidak akan selamat. Lalu bagaimana kalian menjelaskan hal ini pada keluarganya?" Tuan Ma semakin memancing emosi. Tapi, Li Lian Hua malah tersenyum remeh pada Tuan Ma.

"Kalian menghadapi murid Li Xiang Yi. Hanya jebakan seperti ini? Dia akan keluar dengan selamat." Mata Li Lian Hua menatap Tuan Ma tajam.

"Serang mereka! Dan bunuh semuanya!" Perintah Tuan Ma. Mereka akhirnya bertarung dalam ruangan itu. Dengan muda mereka bertiga melawan para pengawal Tuan Ma. Tapi, ada satu orang yang cukup kuat membuat Lu Wan mundur saat melawanya. Di Fei Sheng yang mencoba melawan bahkan menghancurkan dinding ruangan itu hingga menembus halaman belakang juga cukup terkejut dengan kemampuan pengawal itu.

"Dia bukan orang biasa, Yang Mulia." Ujar Lu Wan.

"Aku tau. Maka dari itu aku tidak akan segan untuk melawanya. Li Lian Hua selamatkan Fang Duobing. Serahkan padaku dan Lu Wan untuk masalah ini." Li Lian Hua langsung pergi ketika Di Fei Sheng mengatur rencana.

"Aku tidak akan segan lagi." Di Fei Sheng mengeluarkan pedangnya dan siap bertarung.

To be Continue.....

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Li Lian Hua - END Where stories live. Discover now