BAB 62

497 71 18
                                    

Di Fei Sheng sudah bersiap dengan pedangnya. Dia maju terlebih dahulu melawan musuhnya yang memasang wajah datar itu. Tapi, ternyata tidak semudah yang Di Fei Sheng pikirkan. Bahkan saat dia melawan musuhnya itu ada kekuatan tenaga dalam yang luar biasa darinya. Saat itu Di Fei Sheng berhadapan tepat di depanya, hanya selisih pedang yang memisahkan mereka.

"Jangan ikut campur, Lu Wan!" Teriak Di Fei Sheng menghalangi Lu Wan yang akan membantunya.

"Ilmu bela dirinya sangat tinggi. Dia bukan orang biasa!" Batin Di Fei Sheng. Mereka kembali menjauh, Di Fei Sheng menatap tajam wajah tanpa ekspresi di depanya itu.

"Kalian tidak akan bisa mengalahkanya. Dia bukanlah orang sembarangan." Ungkap Tuan Ma sambil tertawa. Melihat hal itu pengawalnya mendekati Tuan Ma lalu menusuknya dengan pedang, membuat Di Fei Sheng dan Lu Wan terkejut.

"Jika kau merasa dirimu benar. Sadarlah." Ucap laki-laki itu pada Tuan Ma. Tuan Ma yang sudah mengeluarkan darah dari mulutnya perlahan terjatuh ke bawah saat pedang itu dia tarik kembali dari tubuh Tuan Ma.

"Kau... anggota Sekte Xinling." Ucap Di Fei Sheng. Laki-laki itu menoleh ke arah Di Fei Sheng dan langsung memakai jurusnya untuk melawan Di Fei Sheng. Gerakan yang cepat dan lincah. Fisiknya yang juga kuat membuat Di Fei Sheng terlempar jauh hingga terbentur ke arah dinding belakang rumah Huangdong.

"Yang Mulia......" Lu Wan segera berlari ke arah Di Fei Sheng yang terluka.

"Jangan ikut campur! Keadilan harus ditegakan walaupun dengan kematian." Laki-laki itu ternyata anggota Xinling. Setelah menusuk Tuan Ma, tiba-tiba dia pergi meninggalkan mereka.

"Yang Mulia anda tidak apa-apa?" Tanya Lu Wan. Di Fei Sheng hanya diam, tapi tiba-tiba mulutnya memutahkan darah. Lu Wan segera membuka baju Di Fei Sheng yang dadanya berbekas lebam seperti sebuah pukulan. Lu Wan ingat saat anggota Sekte Xinling itu menggunakan telapaknya ke arah Di Fei Sheng ternyata dia menggunakan tenaga dalamnya untuk melukai Di Fei Sheng.

"Gerakanya sangat cepat, bahkan saat aku mecoba menghindar." Ucap Di Fei Sheng yang akhirnya pingsan karena luka dalam itu.

"Yang Mulia? Yang Mulia?"

-------

Li Lian Hua yang mencari jalan keluar untuk Xiaobao masih berpikir dimana letak pintu itu selain berada dalam kamar.

"Tuan.....!" Seorang wanita yang tadi menemani Li Lian Hua sekaligus suruhan Shu Yu datang menghampiri Li Lian Hua.

"Nona, sedang apa anda di sini? Anda harus pergi dari sini." Ucap Li Lian Hua saat wanita itu mendekatinya.

"Nama saya Liu Meng. Saya tau anda mencari arah menuju ruang rahasia Tuan Ma. Saya akan menunjukan pada anda." Wanita itu berjalan ke arah sebuah tempat di belakang rumah Huangdong dan di ikuti Li Lian Hua dari belakang.

Sedangkan di dalam ruang rahasia, Xiaobao melempar pisau kecilnya ke arah kotak kayu itu. Sebuah pintu terbuka di balik dinding batu. Tapi, saat Xiaobao akan masuk ada gas yang keluar dari dalam kotak kecil yang berada di atas. Xiaobao lari ke dalam pintu yang terbuka itu. Disana Xiaobao menemukan beberapa kertas yang berisi nama-nama para korupsi dan juga sebuah surat berstempel yang berisi penjualan bahan dan penerimaan emas. Xiaobao mulai terbatuk saat akan keluar. Gas itu semakin banyak keluar dan hampir memenuhi ruangan itu.

Xiaobao langsung menyimpan surat-surat itu di dalam bajunya dan mencoba keluar. Xiaobao masih mencari cela untuk mehancurkan tempat itu.

Di luar Liu Meng dan Li Lian Hua mencoba mencari pintu keluar, Liu Meng menunjukan sebuah batu besar yang berada di dekat pohon.

"Di bawah batu ini ada jalan menuju ruang rahasia itu." Jelas Liu Meng. Li Lian Hua menyuruh Liu Meng menjauh, Li Lian Hua langsung menggunakan jurusnya untuk menghancurkan batu besar itu. Ternyata di bawah batu itu ada sebuah pintu kecil yang terkunci. Li Lian Hua langsung memotong kunci itu dengan pedangnya. Saat Li Lian Hua membuka pintu itu bau gas keluar dari dalam.

"Menjauhlah!" Teriak Li Lian Hua sambil menutup hidungnya, begitu pula Liu Meng. Saat Li Lian Hua mencoba untuk masuk dan menekan sarafnya agar tidak terlalu banyak menghirup gas tiba-tiba seseorang datang dan menyerang Li Lian Hua. Mereka sempat bertarung sebentar. Orang itu menggunakan masker dan tau ada gas beracun yang keluar dari sana.

"Apa sekte Xinling juga ikut campur masalah pemerintahan?" Tanya Li Lian Hua.

"Ini urusan desa. Bukan pemerintahan." Jawabnya.

"Hmph, tadi yang kau ingin bunuh adalah menantu kaisar!" Li Lian Hua menyerang orang itu dan mereka terlibat pertarungan yang cukup sengit. Liu Meng yang menyobek sebagian kainya untuk menutup hidung dan mencoba menyelamatkan Xiaobao. Dia masuk ke dalam ruangan itu.

"Tuan Fang???" Panggil Liu Meng.

"Awas!!" Xiaobao berteriak saat sesuatu hampir saja menghantam Liu Meng. Liu Meng langsung terduduk sambil melindungi kepalanya. Xiaobao langsung menangkis sebuah bola besi yang terpantul ke arahnya. Saat bola besi itu hancur Xiaobao menarik tangan Liu Meng dan mengajaknya keluar. Sambil terbang dan menyanggah tubuh Liu Meng, Xiaobao berhasil keluar.

"Pergilah dari sini." Perintah Xiaobao. Liu Meng mengangguk dan pergi menyelematkan diri. Xiaobao yang melihat Li Lian Hua bertarung dengan seseorang langsung menggantikanya. Xiaobao menangkis serangan itu dan membuat mereka saling mundur.

"Xiaobao? Kau tidak apa-apa?" Tanya Li Lian Hua.

"Tidak apa." Jawab Xiaobao sambil melepas maskernya.

"Serahkan bukti itu." Laki-laki itu tau jika Xiaobao menemukan bukti penyelundupan bahan makanan warga.

"Ini adalah hasil kerja kerasku. Enak saja kau memintanya. Jika kau mau lawan aku dulu!" Xiaobao kali ini yang menyerang. Li Lian Hua mencoba mencegah, tapi dia hanya menghela nafas panjang karena pasti akan percuma.

Xiaobao dan anggota sekte Xinling itu bertarung cukup seimbang, walaupun laki-laki itu bukan orang yang sama saat melawan Di Fei Sheng, tapi kekuatanya juga membuat Xiaobao tidak bisa meremehkanya.

Saat pertarunga itu akan berlanjut lama, seseorang lagi datang dan menghentikan pertarungan itu. Dia menepis pedang Xiaobao dan berpihak pada lawanya.

'"Cukup ssmpai di sini. Kita harus kembali!" Perintah laki-laki yang baru saja datang pada lawan Xiaobao. Mereka tidak berkata apa-apa dan langsung pergi.

"Tidak perlu di kejar." Cegah Li Lian Hua.

"Yang penting kita sudah mendapatkan bukti." Lanjut Li Lian Hua. Merekapun kembali ketempat Di Fei Sheng dan Meng Liu.

Saat mereka sampai di Rumah Huangdong. Xiaobao dan Li Lian Hua melihat Shu Yu sudah menangis karena ayahnya meninggal. Liu Meng terus memeluk Shu Yu yang saat itu sangat sedih sambil memegang tangan ayahnya. Baberapa orang yang datang mengambil mayat Tuan Ma dan membawanya pergi. Shu Yu terus menangis tanpa henti di pelukan Liu Meng membuat Li Lian Hua dan Xiaobao merasa iba.

"Tuan?" Lu Wan menghampiri mereka.

"Yang Mulia terluka. Tolong lihat keadaan beliau." Ujar Lu Wan panik. Xiaobao dan Li Lian Hua saling menoleh dan langsung pergi mengikuti Lu Wan menuju ke tempat Di Fei Sheng.

To be Continue.....

Note :
Maksud kata Li Lian Hua yang bilang 'yang ingin kau bunuh adalah menantu Kaisar' itu karena Li Lian Hua tau jika Sekte Xinling menginginkan bukti yang Xiaobao temukan. Sekte Xinling bermaksud merebut bukti itu dari Xiaobao dan membunuhnya.

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Li Lian Hua - END Where stories live. Discover now