Chapter 36

2.6K 120 61
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka semua duduk membentuk lingkaran di lantai yang dingin beralaskan tikar yang tipis. Daun pisang dibentang ditengah-tengah mereka, diatasnya diletakkan ikan dan ayam bakar yang mereka bakar tadi lengkap dengan sambalannya, disampingnya ada nasi panas.

Nampak menggiurkan meskipun sederhana. Awalnya ia cukup kaget karena akan makan menggunakan daun pisang, namun ia tak banyak bertanya dan turut mencuci tangannya untuk makan.

Ia melirik Ero yang duduk disampingnya dengan anteng, pria itu nampak terbiasa dengan semua ini, alhasil Tata pun berusaha menyesuaikan diri dengan mereka. Bagaimanapun ia yang masuk ke dalam kelompok mereka, mereka tidak perlu berubah demi dirinya, sebab Tata-lah yang harus menyesuaikan diri dengan mereka, sama halnya seperti Ero. Lagipula Tata tak keberatan akan hal itu, ia justru senang, ini adalah hal baru baginya.

"Baru pertama makan gini yah, Ta?" tanya mbak Algi yang duduk disebelah kirinya sedangkan Ero disebelah kanan.

Tata meringis tak enak, apakah raut wajahnya sangat kentara menggambarkan itu semua? "Lebih enak makan gini Ta, ramai-ramai ngga pake piring." Lanjutnya.

Tata hanya tersenyum canggung, "Ngga papa kok mbak, emang lebih enak kalau kayak gini."

Mereka mulai makan, tak senyap seperti bagaimana tata krama saat makan. Sambil makan mereka sesekali bercengkrama namun itulah yang membuat Tata senang terlebih ia juga dilibatkan dalam obrolan mereka.

Makan malam yang terasa lebih hangat dari biasanya, perasaan nyaman, senang, dan tenang yang Tata rasakan. Ia menunduk ingin memisahkan ikan dari tulangnya, namun Ero menyodorkan ikan yang sudah ia pisahkan dari tulangnya kepada Tata.

Hal yang membuat Tata lagi-lagi tercengang, melihat sisi lain dari Ero adalah pria itu makan menggunakan tangannya. Tata melihat sekelilingnya, semua orang menggunakan tangannya untuk makan tanpa sendok atau garpu.

Dengan kaku ia meniru Ero, dan perlahan-lahan ia mulai paham. Tata menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri merasakan makanan yang masuk ke mulutnya lebih enak dari biasanya.

"Makan."

Tata dan Ero makan bersama tanpa memisahkan letak nasi mereka diatas daun pisang, sesekali Ero membersihkan ikan dari tulangnya dan memberinya pada Tata, tak jarang ia yang langsung menyuapi gadis itu.

"Mau coba ayamnya ngga?" tawar Ero.

Tata mengangguk antusias dengan mulut yang penuh. Ero terkekeh melihat itu. "Bang, ayamnya dong, cewek gue mau."

Salah satu dari mereka menyodorkan sepotong ayam yang juga beralaskan daun pisang kepada Ero yang diterima baik oleh pria itu. "Cewek lo lahap banget yah, enak kan Ta makan kayak gini?" tanya bang Jarka yang terkekeh melihat Tata.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now