Chapter 17

5.9K 182 4
                                    

[Baca sambil dengerin lagu di mulmed ]

⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

 Winterst High School, sekolah swasta bergengsi yang tentunya diisi oleh siswa siswi berekonomi menengah keatas dengan persaingan siswa - siswinya yang sangat transparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Winterst High School, sekolah swasta bergengsi yang tentunya diisi oleh siswa siswi berekonomi menengah keatas dengan persaingan siswa - siswinya yang sangat transparan.

Berlomba-lomba menduduki peringkat teratas, meskipun ada satu dua orang yang masa bodoh dengan itu semua, salah satunya Tata.

Ia tak begitu peduli dengan peringkat, hanya dengan ia paham apa yang diajarkan dan tidak mendapat nilai dibawah kkm, menurutnya itu sudah cukup.

Menjadi siswa berprestasi tentunya dapat meningkatkan pamor keluarga mereka, minimal bisa dipamer saat acara pertemuan kolega bisnis orang tua mereka. Tak heran jika sampai ada yang berbuat curang dalam ujian demi mendapat nilai sempurna.

Tapi sepertinya ia tak bisa tak acuh, ia takut Ero terseret dalam masalah ini. Tata melamun hingga tak sadar bell pulang sudah berbunyi.

Kelas sudah lumayan sepi, hanya tersisa ia dan beberapa siswa ambis yang masih sibuk mencatat, mungkin membuat rangkuman, pikir Tata.

Tata buru-buru memasukkan alat tulisnya kedapan tas saat melihat satu notifikasi yang masuk ke ponselnya. Saat melewati satu meja, ia berhenti sejenak tanpa menatap seseorang yang duduk disana.

"Akting lo yang tadi bagus juga," Tata menundukkan wajahnya sejajar dengan telinga lawan bicaranya.

"Gimana kalo warga sekolah tahu, murid kebanggaan mereka ini lagi ngandung? Bakal kaget banget kan, Tasya?" setelah berbisik, Tata menegakkan tubuhnya kembali.

Dapat ia lihat, tubuh Tasya sedikit gemetar dengan tatapan membunuh yang ia layangkan kepada Tata. Tata tak peduli, ia segera melenggang pergi dari sana, bergegas menemui Ero, pria itu tadi menghubunginya.

Tata memasuki mobil Ero yang ada diparkiran saat ia melihat Ero sudah duduk dikursi kemudi menunggunya. Sejujurnya Tata sangat senang, kapan lagi ia diajak Ero seperti ini.

Mobil yang ia tumpangi melesat meninggalkan area sekolah. "Kita mau kemana Er?" Tata memusatkan pandangannya pada Ero yang mengemudi.

Selalu dengan tatapan memuja yang Tata layangkan. Lihatlah, Ero sedang mengemudi saja sangat tampan dimata Tata. Ia rasa, dalam keadaan apapun Ero-nya selalu menawan.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang