Chapter 16

5.8K 187 44
                                    


⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Setelah membenahi penampilan dan perasaannya, dengan mata yang sembab Tata beranjak meninggalkan taman belakang saat mendengar bel pergantian jam berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah membenahi penampilan dan perasaannya, dengan mata yang sembab Tata beranjak meninggalkan taman belakang saat mendengar bel pergantian jam berbunyi.

Ia memasuki kelas dengan langkah gontai, beberapa dari mereka ada yang memperhatikannya, memandangnya dengan sinis, beberapa juga hanya tak acuh dengannya.

Ia tak peduli, lalu duduk di kursinya dan menelungkupkan kepalanya. Masih pagi tapi ia merasa sangat lelah.

"Eh guys, gue denger - denger ada yang nyuri kunci jawaban waktu ujian tengah semester loh," samar - samar Tata mendengar obrolan teman - temannya meskipun ia menutup matanya seolah - olah tertidur.

"Dan gilanya karena itu kita bakal ulang semua mapel ujian! Padahal gue udah yakin banget sama nilai gue!"

"Rumor aja kali ah!"

"Perhatian guys!" Ken selaku ketua kelas lantas berdiri dari duduknya sambil memegang ponselnya.

"Gue dapat info dari para guru kalo kita semua bakal ngulang ujiannya karena ada yang melakukan kecurangan!" mendengar itu sontak kelas menjadi tak kondusif.

"Soal akan di rombak ulang, ngga bakal sama dengan yang kemarin," ujar Ken dengan menggenggam erat ponselnya, sangat emosi dengan berita ini. Ia sudah mati - matian belajar namun harus mengulang ujian tengah semester lagi ? Damn.

"ENGGAAA!" teriak Tasya, siswi paling ambis dikelasnya. Air matanya mulai luruh, ia mengacak rambutnya dan meremasnya.

"Arghh! Gue udah belajar keras buat ujian kemarin, gue udah yakin dapat nilai tinggi, tapi apa hiksss—ujian di ulang ? Gu—gue takut hikss," Tasya meraung - raung, ia melempar semua peralatan tulisnya yang ada dimeja.

Tata hanya diam, setia menjadi penonton kekacauan kelasnya, ia berpikir keras, siapa dalangnya ?

"Tasya, tenang dulu Tas," beberapa siswi mulai menenangkan gadis itu.

Tasya yang mendengar itu sontak tertawa kencang meskipun air matanya malah mengalir deras, "Tenang lo bilang hah ?! Lo semua ngga tahu gue belajar mati - matian buat ujian, gue les sana sini sampe malam."

"Gu—gue takut dipukul lagi ama bokap kalo nilai rendah." Tasya meringkuk disamping mejanya sambil menangis, teman sekelasnya sontak iba melihatnya.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now