49

4.1K 456 10
                                    

"Bunda kenapa diem aja bun" tanya chika ketika mereka sedang makan malem.

Cio yg memperhatikan shani dia tau ada sesuatu yg lagi dia pikirin.

"Ehh engga, ayok lanjut makannya" ucap shani.

"Bunda aneh" ucap zean.

"Heh" shani melotot ke zean.

"Vis bun becanda" ucap zean terkekeh.

.
"Kamu kenapa bun.? Ada sesuatu yg ganggu pikiran kamu.?" tanya cio.

"Nanti aku mau ngomong setelah dedek tidur" ucap shani.

"Dek tidur yuk" ucap cio

"Belum ngantuk pah" ucap enjel yg masih main dikarpet.

"Lama kalo nunggu dedek tidur mah, udah ngomong sekarang aja" ucap cio.

"Hufft" shani menarik nafasnya dalam lalu dia menyandarkan kepalanya ke bahu cio.

"Kenapa bun.?" tanya cio mengelus kepala shani.

Shani menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalo ada apa2 cerita ke aku bun" ucap cio.

"Aku mau ke kamar anak2 dulu, mau cek udah pada tidur belum, kamu jagain dedek kalo bisa ajak dedek tidur" ucap shani.

Pertama tama shani masuk ke kamar si kembar dia melihat kedua anaknya itu lagi ngerjain pr.

"Eh bunda kenapa bun" tanya tian.

"Gpp bunda cuman cek kalian udah tidur apa belum" ucap shani.

"Bentar lagi tidur ko bun, ini tinggal sedikit lagi" ucap zean.

"Yaudah jangan tidur malem2 ya, bunda mau ke kamar kka dulu" ucap shani.

"Iya bun" ucap kembar.

Shani berjalan menuju kamar chika dan langsung masuk.

"Bunda kaget aku" ucap chika kaget dengan bundanya yg tiba2 masuk.

"Hehe maaf bunda bikin kaget, kenapa belum tidur kak.?" tanya shani yg melihat chika masih nonton Drakor.

"Belum ngantuk bun hehe" ucap chika. Shani duduk disamping chika lalu memeluk chika dengan erat.

"Bunda are you okey.?" tanya chika.

"Hemm" ucap shani menganggukan kepala dengan masih memeluk chika.

Shani melepaskan pelukannya dan melihat ke chika, begitupun chika dia menatap shani yg sangat berbeda malam ini.

"Kenapa bun.?" tanya chika.

"Kka mau tinggal sama mma anin ya.?" ucap shani.

Chika mengernyitkan matanya tanda bingung dengan ucapan bundanya.

"Maksudnya bun.?" tanya chika.

"Engga gpp lupain, sekarang kka tidur ya udah malem besok masih sekolah" ucap shani

"Bun kenapa.? Bunda mau kka tinggal sama mma anin.? Bunda udah gak mau ngurus kka lagi ya.?" ucap chika lirih

"Eh apa sih kak bilang nya gituh, udah ya lupain aja tadi bunda asal ngomong aja" ucap shani.

''Bunda sayang banget sama kka i love you kak muach muach muach" ucap shani mencium kedua pipi chika dan bibir chika.

"Good night anak gadisnya bunda" ucap shani membenarkan selimut chika.

"Good night bun" ucap chika.
Setelah shani keluar dari kamar chika. Chika masih memikirkan ucapan shani tadi.

"Hari ini bunda aneh banget" cuman chika.

Shani masuk lagi ke kamar nya, dan melihat enjel yg masih asik main lego nya dan cio yg sibuk dengan tab dikasur nya.

"Kirain udah tidur sama papa dek" ucap shani.

"Gak mau dia bun, harus sama pawang nya" ucap cio yg masih sibuk dengan tab nya.

"Dek udahan ya mainnya udah malem loh" ucap shani.

Enjel melihat ke jam dinding terus lanjut main lagi

"Ayok udahan, mau mimik gak.?" ucap shani.

"Mau buna tapi bental dedek lagi main" ucap enjel.

"Udahan mainnya, besok dilanjut lagi" ucap shani tapi Christy menghiraukan ucapan bundanya.

"Yaudah bunda tinggal tidur ya. Gak bunda kasih mimik juga" ucap shani.

"iiiih bunaaa" rengek enjek.

"Makanya ayok tidur bunda udah ngantuk nih" ucap shani pura2 nguap.

"Yaudah deh" ucap enjel langsung duduk dipangkuan shani. Dan shani langsung menggendong enjel ke kasur nya dan langsung ngasih mimik biar enjel cepet tidur.

"Kamu jangan ikutan tidur bun, katanya mau ada yg diomongin. Ucap cio yg melihat shani menutup matanya.

"Hemm" dehem shani.

Setelah enjel tidur, shani langsung beranjak menuju sofa diikutin cio.

"Jadi ada apa.?" tanya cio melihat shani.

"Tadi anin kesini" ucap shani.

"APAA.?" teriak cio. Shani langsung membekap mulut cio.

"Mas ih gak usah teriak juga, dedek baru tidur loh" ucap shani kesel.

"Dia mau ngapain kesini.?''tanya cio yg gak biasa.

"Nanyain chika" ucap shani.

"Terus kamu ijinin dia masuk.?'' tanya cio dan shani mengangguk.

"Shan kamu gak salah..

"Dia ibu kandung chika mas" potong shani.

"Tapi aku gak suka dia nemuin chika shan kamu kan tau itu" ucap cio kesel.

"Dia udah berubah mas dia udah menyesali perbuatan nya dulu, jadi apa salahnya kan dikasih kesempatan" ucap shani.

"Aku bilang engga ya engga" ucap cio.

"Dia berhak atas chika mas dia yg lahirin chika"  ucap shani.

"Tapi dia sendiri yg gak menginginkan chika lahir" ucap cio.

"Itu dulu mas, sekarang dia sudah menyadari kesalahan nya dan mau menebus kesalahannya ke chika" ucap shani.

"Kamu kenapa jadi belain dia sih" ucap cio kesel.

"Aku gak bela dia, aku cuman memposisikan diri aku seperti dia pasti kangen banget sama anaknya, dia udah 3tahun lalu nyari keberadaan kamu dan Chika, apalagi chika anak dia satu2 nya" ucap shani lirih.

"Halah bullshit, palingan dia ada maunya makanya cari chika sekarang" ucap cio.

"Mas boleh ya" ucap shani.

"Boleh apa.?" tanya cio

"Mempertemukan chika dengan anin" ucap shani.

"Kamu gila shani," bentak cio.

Shani memejamkan matanya atas bentakan cio.

"Dia udah berhasil nyuci otak kamu sampe kamu berani bilang gini yg jelas2 aku gak akan sudi anak aku diambil bahkan ketemu sama dia" ucap cio yg ingin pergi.

"Tapi ini kemauan chika juga mas" ucap shani menghentikan langkah cio.

Cio berbalik kearah shani lagi.

"GAK MUNGKIN!!" bentak cio yg langsung keluar kamar.

Shani menarik nafas dalam dia bener2 gak tau harus gimana.



Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

PerjodohanWhere stories live. Discover now