11

5.3K 399 16
                                    

"Huek huek m mas." Ucap shani lemes yg muntah2 dikamar mandi.

Huek huek

Gracio yg samar2 mendengar itu dia mengerjapkan matanya, dan suara itu semakin jelas ketika dia sudah sepenuhnya sadar.

"Shani" ucap cio yg langsung bangun dan berjalan ke kamar mandi.

Chika yg mendengar itu terbangun karna kaget dan nangis kejer.

"Huaaaa hiks hiks nda pa" tangis chika pecah ketika gak ada siapa2 di kamar nya.

"Sayang kamu kenapa" ucap cio yg langsung merangkul tubuh shani.

"Mas hiks" ucap shani menangis.

Huek huek shani kembali memuntahkan isi perutnya, gracio dengan sigap membantu memijat tengkuk shani.

Hiks hiks shani kembali menangis.

"Jangan nangis sayang" ucap cio.

"Duh chika nangis lagi" batin cio yg mendengar anaknya juga nangis.

"Mau muntah lagi gak.? Kalo engga kita ke kamar lagi yuk" ucap cio. Dan shani menggelengkan kepalanya dia bener2 sangat lemas.

Gracio menggendong shani ala bridal style dan merebahkan lagi disamping chika yg masih nangis.

Cio bener2 bingung sekarang anak dan istrinya menangis, mana dulu yg harus ia tenang kan.

"Kka ko nangis kenapa sayang" ucap cio membawa chika ke pangkuannya.

"Yank udah jangan nangis nanti malah pusing loh" ucap cio mengusap air mata shani.

"SUS SUSTER" teriak cio dan membuat chika kaget kembali.

"Huaaaa" nangis chika tambah kenceng.

"Berisik mas" ucap shani bebarengan dengan tangisan chika.

"Aduh maaf maaf, aku bingung loh kalian berdua nangis kaya gini" ucap cio kalang kabut.

Ceklek pintu terbuka menampilkan suster ida.

"Maaf pak ada apa" ucap sus.

"Saya bingung ini anak dan istri saya nangis, sus bawa dulu chika deh tenangin dulu" ucap cio frustasi.

"Ohh iya pak, ayok kaka ikut sus" ucap sus.

"No no hiks nda" ucap chika yg malah merentangkan tangannya ke shani.

"Bunda nya lagi sakit ka, kka sama sus dulu ya" ucap cio

Chika malah meronta ronta dipangkuan cio dia langsung menghempaskan tubuhnya ke tubuh shani.

"Aduh" ucap shani ketika kepala chika mengenai payudara nya.

"Udah gpp biar chika sama aku aja" ucap shani yg sudah mulai berenti nangis.

"Sus tolong bikinin sarapan dan susu kalo udah anterin ke sini ya" ucap cio.

"Iya pak, permisi"

"Jangan nangis sayang, bunda sedih liat kka nangis gini" ucap shani menahan nangis nya.

"Udah cup cup jangan nangis kaka kaget ya maafin papa ya nak" ucap cio mengusap usap punggung chika.

"Kamu masih mual.?" tanya cio

"Sedikit" ucap shani pelan dan memejamkan matanya.

"Nda cucu" ucap chika.

"Iya lagi dibikinin sus bentar ya" ucap shani lembut.

Shani gak mau anaknya merasa terabaikan dengan kehadiran anggota baru, sebisa mungkin dia gak akan berubah sedikit pun.

Gracio yg menyaksikan itu dia bener2 bersyukur memiliki shani.

.
Hari ini gracio gak pergi ke kantor gak mungkin juga dia meninggalkan anak dan istrinya saat seperti ini.

"Mas" panggil shani ke cio yg lagi main sama chika.

"Iya sayang kenapa" ucap cio

"Aku pengen rujak deh" ucap shani tiba2

"Kamu ngidam.?" tanya cio

"Mungkin, beliin dong mas aku pengen banget" ucap shani.

"Oke laksanakan demi anak gak ileran aku siap menuruti kemauan kamu" ucap cio ug langsung berdiri.

"Demi anak doang ni gak demi bundanya.?" ucap shani cemberut.

"Demi bundanya juga dong cup" ucap cio mencium pipi shani.

"Yaudah aku beli dulu ya, bye kka jagain bunda dan adek nya dulu ya" ucap cio yg pergi keluar.

Shani pun menghampiri anaknya yg sedang main boneka dan menemaninya main.
Meskipun ada sus tapi sebisa mungkin shani dan cio yg akan turun tangan langsung untuk chika, kalo tiba2 butuh bantuan sus baru sus juga turun tangan, karna mereka gak mau anaknya lebih deket ke sus dari pada ke orang tua nya.

Kadang shani suka kasian melihat chika, anak sekecil ini sudah ditinggal ibu kandungnya, gak bisa ngerasain asi dia mau aja ngasih asi buat chika tapi pas mau dilakuin keburu dia hamil.
Mungkin nanti pas udah lahir anaknya dia juga akan ngasih asi ke chika seenggaknya biar chika tau rasa asi itu gimana.

"Kak bunda sayang banget sama kka cup" ucap shani tiba2 dan mencium bibir chika sekilas.

"Terus bersama bunda ya kak sampai kapan pun" ucap shani.

Chika melihat shani dan tersenyum manis lalu dia merentangkan tangannya minta dipeluk.

"I love you" ucap shani

"Atopyu muach" ucap chika dengan mencium bibir shani.




Guys menurut kalian part2 selanjutnya mending tetep tentang keluarga atau ada percintaan nya.?

Jangan lupa vote ya guys.

PerjodohanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora