45

4.2K 478 41
                                    

Sudah 2hari tian belum sadar dan membuat keluarga nya merasa sedih terutama chika dia sangat amat merasa bersalah dan dia begitu kangen dengan adiknya itu, karena zean melarang chika untuk menjenguk tian.

Keadaan chika sudah membaik, cuman luka di kening nya saja yg belum kering.

"Kak ko ngelamun" ucap shani menyadarkan chika dari lamunannya.

"Eh gpp bunda" ucap chika.

"Harus happy dong kan abis infusan ini kka udah boleh pulang" ucap shani.

Chika yg mendengar itu bukannya seneng dia malah sedih dan menunduk.

"Hei kenapa.?bunda salah ngomong ya.?tanya shani mengusap pundak chika.

"Ini gak adil bun hiks, harusnya kka yg ada diposisi tian hiks" tangis chika.

"Ini udah takdir kak, udah ya jangan ngerasa bersalah terus" ucap shani membawa chika kepelukannya.

"Kka kangen tian bun" lirih chika.

"Yaudah yuk ke ruangan nya" ucap shani.

Chika menggelengkan kepalanya.

"Gpp ada bunda, ayok" ucap shani.

"Engga bun" ucap chika.

"Mumpung zean nya lagi ajak dedek ke supermarket, jadi ayok keburu dia dateng" ucap shani.

"Tapi bun...."

"Mau engga.?ini kesempatan bagus loh kak.?" ucap shani.

"Iya mau bunda, tapi kka mau jalan aja gak mau pake kursi roda" ucap chika.

"Yaudah gpp kalo kka udah kuat mah" ucap shani.

Shani dan chika berjalan menuju ruangan tian, dengan chika yg mendorong tuang infusan.

"Gih masuk, bunda tunggu diluar" ucap shani.

Chika masuk kedalam. Gak ada yg berubah dari adiknya itu.

"Kamu kapan bangun nya.? Kamu marah ya sama kka gara2 kka kamu jadi seperti ini." ucap chika.

"Kka sayang sama kamu kka mohon bertahan dan kuatlah demi kka dan demi semuanya hiks" tangis chika.

Chika terus mengajak ngobrol tian, sedangkan diluar..

"Bunda" ucap zean yg menggendong enjel.

"Eh abang" kaget shani.

"Bunda ngapain diluar.? Kenapa gak masuk.?" ucap zean.

"Em itu bunda eh...

Zean yg melihat kearah kaca ruangan tian emosi nua langsung naik.

Dia menurunkan enjel begitu saja lalu masuk tanpa bisa shani cegah.

"Keluar" ucap zean tegas.

Chika yg kaget mendengar ucapan tegas langsung menengok ke sumber suara.

"Zean" gumam chika.

"Siapa yg ijinin kamu masuk kesisni.?" tanya zean

"Zean kka cuman kangen sama tian" ucap chika pelan.

"Saya bilang keluar ya keluar" ucap zean

"Zean kka mohon ijinin bentar aja kka disini" ucap chika

Zean mendekat kearah chika dengan mata yg memerah.

"Tiaan" teriak zean ketika melihat kembaran nya itu kejang2.

Chika langsung melihat kebelakang dan benar tian sedang kejang2.

PerjodohanWhere stories live. Discover now