41

4.2K 466 16
                                    

"Per gi" ucap chika lirih.

"Kak maafin papa sayang" ucap cio menyesal.

"Pergi hiks" ucap chika

"Sayang..

"PERGII AWS" teriak chika kesakitan

"Kenapa kak apanya yg sakit" ucap cio panik.

Sedangkan shani dia cuman bisa nangis.

"Aku bilang pergi ya pergi hiks" ucap chika lirih.

"Yaudah papa sama bunda diluar ya sayang" ucap cio yg ingin mencium kening chika tapi chika menghindari itu.

Gracio menarik nafas sesak rasanya ditolak sama anak sendiri.

Cio yg ingin mendorong kursi roda shani ditahan sama shani.

Cio yg melihat tatapan shani ke tangannya yg digenggam erat sama chika.

Cio mengusap pundak shani lalu dia keluar sendiri.

Shani mengelus tangan chika yg menggenggam tangan kirinya dengan erat.

"Bu bunda kenapa.?" tanya chika lirih.

Shani yg mendengar kata 'bunda' dari anaknya itu air matanya jatuh begitu deras.

"Bunda gpp sayang" ucap shani tersenyum walau air matanya masih terus keluar.

"Hiks bun hiks" tangis chika pecah.

Shani yg melihat anaknya nangis dengan histeris, dia berusaha berdiri dan duduk di brankar chika.

"Kenapa sayang.? Ada yg sakit hemm bilang ke bunda mana yg sakit" ucap bunda lembut tapi masih dengan tangis nya.

"Hati kka sakit bun, hiks ini semua mimpi kan bun.? Kalo iya tolong bangunin kka bun kka gak sanggup ada disini" ucap chika.

Shani yg mendengar itu hatinya ikut sakit.

"Hiks maafin bunda kak" ucap shani langsung memeluk chika dan menangis dia gak bisa menahannya lagi, dia gak bisa pura2 kuat didepan anaknya lagi.

Mereka berdua menangis dengan saling pelukan, gracio yg melihat dari pintu hatinya ikut tersayat ketika melihat istri dan anaknya sedang rapuh begitu. Dan dia gak bisa berbuat apa2 karna anaknya mungkin benci sama dia.

"Jangan tinggalin kka bun, kka mohon kka gak punya siapa2 selain bunda" ucap Chika lemes.

"Bunda gak akan pernah tinggalin kka, kka akan selalu sama bunda" ucap shani yg duduk tegak kembali.

"Maafin kka bun udah gak sopan sama bunda, udah bentak2 bunda, udah bikin bunda nangis, maafin atas semua kesalahan kka bun hiks" ucap chika

"Kka ngehindar dari bunda karna kka gak mau bentak2 bunda terus, emosi kka kemaren2 lagi gak stabil bun, kka juga sakit ketika kka udah bentak bunda dan adik2" ucap chika lagi.

"Bunda udah maafin sebelum kka minta maaf" ucap shani mengelus pipi chika lembut.

"Makasih bunda, makasih karna udah sayang sama kka padahal kka bukan anak kandung bunda" ucap chika.

"Walaupun kka enggak lahir dari rahim bunda, tapi kka adalah anak pertama bunda, bunda udah anggap kka anak kandung bunda sendiri" ucap shani.

"Kka ngantuk bun, kka mau tidur sama bunda, kka kangen tau sama bunda" ucap chika manja.

"Heheh iya bunda temenin kka bobo" ucap shani terkekeh.

"Sini bundanya tidur disamping kka" ucap chika.

"Emang muat kak.? Nanti kka kesempitan loh" ucap shani.

"iiiiih muat bunda ayok" ucap chika

"Iya iya nih bunda tidur" ucap shani tidur disamping chika, posisi mereka berhadap hadapan.

"Bun jangan sakit sakit, kka gak mau liat bunda kaya gini" ucap chika melihat shani yg pucat dan lemas.

"Bunda bakal langsung sembuh kalo dapat kiss dari kka" ucap shani, dan chika pun langsung menghujani ciuman ke muka shani.

''Udah" ucap chika.

"Makasih kka" ucap shani

"Ehh iya bun, tian mana.? Keadaan dia gimana.?" tanya chika yg baru ingat dengan adiknya itu.

"Katanya ngantuk, mending bobo dulu yuk, bunda juga ngantuk nih capek dari tadi nangis terus" ucap shani yg mengalihkan pertanyaan chika.

"Emm iya bun" ucap chika mulai memejamkan matanya.

"Kamu bakal sedih pas tau keadaan adik kamu kak" batin shani melihat chika yg tertidur.

.
Sedangkan gracio dia memutuskan untuk menghampiri zean. Dan syukurnya zean sudah fit dan mereka akan melihat tian.

"Pah sakit banget liat toya kaya gituh" ucap zean lirih.

"Kamu doa in biar adik kamu cepet pulih ya bang" ucap cio merangkul zean.

"Pasti pah" ucap zean.

"Bunda mana.?, bunda baik2 aja kan pah.?" ucap zean.

"Bunda diruangan kka, kka udah sadar jadi bunda nemenin kka" ucap cio.

"Ini gara2 kka toya jadi begini" ucap zean.

"Ehh engga dong, ini udah takdir bang" ucap cio.

"Engga pah, ini gara2 dia coba aja kalo dia gak kabur gak akan terjadi kecelakaan gini, mana toya yg lebih parah lagi" ucap zean tersulut emosi.

"Udah ah gak baik kaya gituh" ucap cio.

"Bunda disana aman kan pah.? Dia gak bentak2 lagi bunda kan.?" ucap zean khawatir sama shani.

"Dia dia, kka bang gak suka papa dengernya" ucap cio menekan kata kaka

Zean memutar matanya malas.

"Bunda gpp dan kka gak bentak2 bunda lagi bahkan kka udah baik kaya dulu lagi" ucap cio.

"Halah gak mungkin" ucap zean. Yg gak percaya.



Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

PerjodohanWhere stories live. Discover now