25

4.9K 422 8
                                    

Shani dan enjel sudah diperbolehkan pulang dari kemaren.

"Kalian gak mau nginep lagi aja.?" ucap shani ke keluarga nya.

"Adek besok masih sekolah ci, mama juga lagi banyak pesenan kue sayang kalo di cancel" ucap mama.

"Kalian lah yg ke jogja, udah lama kan gak kesana" ucapa papa.

"Iya pa mau, nanti deh kalo enjel udah agak gedean" ucap cio.

"Yaudah kalo gitu kita pulang dulu ya, sehat2 ya cucu2 eyangti" ucap mama mel

"Iyaa eyang, hati2 dijalannya ya eyang" ucap chika memeluk melody.

Keluarga shani pun sudah pada pulang.

"Bunda aku sama toya boleh gak main kerumah aldo" ucap zean.

"Ijin sama papa sana" ucap shani yg memangku enjel.

"Pah boleh engga.?" tanya zean.

"Boleh jangan pulang terlalu sore ya" ucap cio.

"Kka ikut boleh engga.?" ucap chika.

"Tapi ini cowo semua kak" ucap tian.

"Kalo kka mau yaudah ayok" ucap zean.

"Tuh mau gak, tapi cowo semua kak" ucap shani.

"Emm gak jadi deh" ucap chika.

"Lah kocak, yaudah kita pamit ya bun pah kak dek" ucap zean menyalimi tangan mereka dan mencium pipi mereka diikutin tian.

"Dianterin om indra ya" ucap cio.

"Iya pa" ucap kembar.

"Bun makan dulu, kamu tadi makannya sedikit loh" ucap cio.

"Iya nanti tanggung ini adek masih nyusu" ucap shani.

"Biar kka yg suapin ya bun" ucap chika mengambil makanan shani.

"Nih aa bun" chika menyuapi shani.

"Makasih kaka" ucap shani

"Yaudah papa ke ruang kerja ya, ada yg harus diurus" ucap cio.

"Iya pa" ucap shani.

Chika terus menyuapin shani sampe habis.

"Yey habis, pinter banget sih bundanya kka" ucap chika terkekeh.

"Nih minumnya bun" ucap chika.

"Makasih kka, muach" ucap shani mencium pipi chika.

"Kka ngantuk bun" ucap chika menguap.

"Yaudah gih tidur" ucap shani.

"Mau sama bunda sama dedek jugaa" ucap chika

"Yaudah ayok dikamar bunda aja ya" ucap shani karna enjel juga sudah tertidur.

Kini chika dan enjel sudah tertidur pulas, shani menumpuk bantal dipinggir enjel supaya gak jatuh karna dia mau nyusul suami nya ke ruang kerja dulu.

Tapi sebelum kesana shani turun ke dapur untuk membuatkan kopi untuk cio.
Walaupun capek mengurus anak2 shani gak pernah lupa dengan kewajiban nya mengurus suami.

"Mas" ucap shani ketika masuk ruang kerja cio dan melihat suaminya itu tengah fokus menatap laptop nya.

"Ehh sayang sini" ucap cio.
Shani menghampiri cio dan menaruh kopi dimeja lalu dia berjalan kebelakang cio dan memijit pundak cio.

"Sayang gak perlu, kamu juga pasti cape" ucap cio memegang sebelah tangan shani.

"Gpp mas, aku gak capek ko" ucap shani melanjutkan pijitannya.

Setelah beberapa menit.

"Udah bun makasih, sini duduk" ucap cio menepuk pahanya.

Shani langsung duduk dipaha cio dengan menyamping. Dia merapihkan rambut suaminya yg sedikit acak2 an.

"Jangan terlalu memporsir tubuh kamu buat bekerja mas" ucap shani.

Cio menagngguk dan memeluk shani.

"Makasih bun udah hadir di hidup aku, aku gak tau kalo dulu aku keukeuh gak mau dijodohin sama kamu mungkin aku gak akan pernah ngerasain kebahagiaan ini" ucap cio.

"Iya sama mas hehe, dulu kita sama2 gak mau dijodohin ya" ucap shani terkekeh.

"Dulu aku berpikir orang yg mau dijodohin sama aku tuh om2 perut buncit, kepala botak, dan kumis baplang, ehh akhirnya dapet yg kaya gini ya walaupun awalnya datar dan dingin banget, tapi sekarang udah mencair bahkan udah meleber kemana mana nih" ucap shani mengingat dulu.

"Ganteng kan aku"ucap cio narsis.

"Lebih ganteng anak kembar ku" ucap shani.

"Ya itu karna bibit dari aku yank" ucap cio.

"Iyain aja deh kasian butuh validasi banget kayanya" ucap shani terkekeh.

"Euh dasar" ucap cio menggesek gesekan hidungnya ke pipi shani.

"Sakit mas" ucap shani.

"Mas mas mas, kali kali panggil sayang kek" ucap cio.

"Mau banget dipanggil sayang" ucap shani.

"Mau lah" ucap cio cemberut.

"Lucu banget sih sayang" ucap shani sambil menguyel uyel pipi cio.

Cio tersenyum lalu dia menangkup pipi shani dan mulai mendekatkan wajahnya.

"Cup" bibir mereka bertemu. Dan gracio mulai kelumah bibir shani dengan lembut.

Mereka berciuman cukup lama.

"Ihh bundaa, malah ciuman disini itu dedek nangis loh" ucap chika yg baru masuk ke ruangan itu.

Gracio dan shani langsung melepaskan ciumannya dan melihat kearah chika yg mukanya bete karna tidur nya terganggu.

"Ganggu aja sih kak" ucap cio.

"Ganggu2 itu anaknya nangis bapak gracio, cepet bun kasian dedek nya" ucap chika kesal.

"Iya iya ayok ka" ucap shani berdiri dan berjalan keluar.

"Hadeuhh baru juga mau enak enak" ucap cio meminum kopi yg dibuatin shani tadi.

"Kenapa anaknya bunda nangis hemm" ucap shani memangku enjel.

"Kka pindah gih tidurnya dikamar kka biar gak ke ganggu lagi" ucap shani.

"Emm iya bun, jangan ditinggalin lagi dedek nya loh" ucap chika berjalan keluar kamar.

"Iya maaf kak" ucap shani.

Shani langsung membuka kancing baju nya dan langsung menyusui anak bungsunya mungkin.



Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

PerjodohanWhere stories live. Discover now