38

4.4K 483 33
                                    

Gracio telah sampai rumah nya sore hari setelah 5hari ia berada di jepang.

"Anak2 belum pada pulang bun" ucap cio yg baru selesai mandi.

"Belum, si kembar ada ekskul basket dulu" ucap shani yg lagi ngasih mimik enjel.

''Kalo kka.?" tanya cio.

"Maaf aku gak tau, selama kamu ke jepang kka suka pulang telat dan gak ngabarin aku" ucap shani merasa bersalah karna gak bisa jaga anaknya.

"Hufftt dia masih begitu" gumam cio.

"Maaf ya bun, atas sikap kka yg engga baik ke kamu" ucap cio.

"Gak usah minta maaf mas, harusnya aku yg minta maaf karna udah gagal jadi ibu buat kka" ucap shani.

"Kamu gak gagal bun kamu berhasil sangat berhasil" ucap cio.

"Tapii....

"Udah ya masalah chika biar aku yg urus" ucap cio.

"Jangan keras2 ya mas" ucap shani.

''Semoga" gumam cio mulai memejamkan matanya mengikuti enjel yg udah tidur.

.
Saat akan makan malam, gracio yg baru turun dengan menggendong enjel merasa heran karna istrinya begitu khawatir.

"Kenapa bun" tanya cio.

"Biasa pah ngekhawatirin anak pertamanya" uca zean

"Kka belum pulang juga" ucap cio sambil menurunkan enjel dan mendekat ke shani.

"Udah jangan ditungguin, mending kita makan" ucap cio menarik tangan shani.

Mereka makan tanpa adanya chika.
Setelah makan dan berkumpul di ruang keluarga datang orang yg shani khawatirin.

"Kka udah pulang, kemana aja sayang.?" tanya shani menghampiri chika yg mau naik tangga.

"Hemm" dehem chika.

"Yessica"ucap cio tegas.

Chika baru menyadari kalo papah nya ada disana.

Dia langsung menatap papah nya.

"Seperti ini kelakuan kamu selama papah gak ada.?" ucap cio.

"Sekolah mana yg pulang nya jam 8 malam.?" ucap cio.

"Ngapain aja diluar sana.? Masih inget pulang kamu.?" ucap cio lagi yg mulai emosi.

"JAWAB YESSICA!!" bentak gracio.

Semua orang kaget dengan bentakan cio. Bahkan enjel langsung memeluk kaki tian.
Tian langsung membawa enjel ke sus ida karna gak baik anak sekecil enjel harus menyaksikan ini semua.

"Pah udah" ucap shani.

"Kka ke kamar aja gih" ucap shani.

"Jangan terus dimanjain anak seperti itu shani" ucap cio.

"Kamu ada masalah apasih sampe bunda kamu bentak2, adik2 kamu cuekin, pulang sekolah bukannya pulang malah keluyuran, mau jadi apa kamu hah.?" ucap cio mendekati chika.

"Mas udah, tenang dulu" ucap shani berdiri didepan chika

"Minggir shani" ucap cio.

"Mas aku mohon jangan kaya gini, bang tahan papah nya" ucap shani ketakutan dengan gracio yg sekarang.

"Sini kamu chika, kalo udah gak bisa di nasehatin baik2 papah hukum kamu" ucap cio menarik tangan chika

"Aws sakit" ucao chika ketika tangan nya ditarik paksa.

"Mas lepasin, kasian itu tangan kka" ucap shani mencoba melepaskan tangan cio dari chika

"STOPP! jangan sok2an baik kamu" teriak chika sambil menunjuk shani.

Plak.

"PAH" teriak si kembar.

"MAS KAMU APA APAAN SIH" bentak shani yg kaget suaminya menampar chika.

"Papah tampar aku.?" ucap chika lirih sambil memegang pipi bekas tamparan cio.

"Iya kenapa kurang hah.? Gak sopan kamu bentak bunda begitu, diajarin siapa kamu" ucap cio.

"DIAA BUKA BUNDA AKU" bentak chika.

Deg..

Shani melihat kearah chika tanpa sadar air matanya sudah jatuh.

"Kenapa pada diam.? Bener kan apa yg aku bilang.? Bahwa dia bukan ibu kandung aku" ucap chika yg mulai nangis.

"Kak" ucap shani lirih mendekati chika.

"Stop jangan mendekat, pinter banget kalian udah nyembunyiin hal besar kaya gini hiks" ucap chika

"Aku gak percaya atas semua yg aku dengar pada waktu itu, aku diluaran sana mencari tau dan memastikan apa benar aku bukan anak kandung bunda hiks, dan faktanya emang benar"

"Bahkan aku udah ketemu dengan iblis itu, iblis yg mau membunuh anaknya yg masih jadi janin, seenggak pantas kah aku lahir sampe ibu ku sendiri gak mau melahirkan ku, bahkan papa aku sendiri bilang kalo aku udah mati" ucap chika.

Deg..

"Sayang maafin bunda...

"Bunda gak salah, yg salah itu aku kenapa aku harus lahir hiks" tangis chika dan langsung pergi keluar rumah.

Tian langsung mengejar kka nya.

"Kak tunggu" teriak tian.

"Kamu ngapain, turun" ucap chika yg melihat adiknya ikut naik ke mobil.

"Engga aku gak mau" ucap tian.

"Turun eltian" ucap chika tegas.

"Kalo kka turun aku juga turun" ucap tian.

"Terserah" ucap chika langsung menancapkan gas dengan kecepatan tinggi.

.
"Pah bun ini bohong kan, ini prank kan.? Mana kameranya pah mana.?" ucap zean yg mulai nangis.

Shani menangis histeris dengan semua yg terjadi barusan, ini yg dia takutin selama ini.

Gracio gak jauh beda dengan shani dan zean dia menangis dalam diam dengan tatapan kosong nya.

"CARI ANAK AKU CIO, BAWA ANAK AKU PULAANG" teriak shani ke gracio dia bener2 kalut.

"Tenang shan" ucap cio mendekati shani.

"Apanya yg harus tenang mas hiks. Tolong bawa kka kesini" ucap shani lemas dan langsung pingsan di pelukan cio.

"Shan shani bangun" ucap cio menepuk nepuk pipi shani.

"Bun bunda bangun hiks" ucap zean.

Gracio langsung mengangkat tubuh shani dan dibawa ke kamar nya..

Sedangkan zean dia juga pergi ke kamarnya dan meluapkan emosinya dengan mengacak acak barang2 dan menonjok kaca lemari.

"Arrrrgghhhh" teriak zean.

Cio yg mendengar teriakan zean pun dia gak bisa apa2 dengan kondisi shani yg masih pingsan.



Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Ini part terakhir hari ini, see you besok guys.
Siapin mental karna bakal banyak konflik!

PerjodohanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora