xxxii. Kim Heejin

8 1 0
                                    

" Sejak awal menjadi manusia secara utuh bukanlah sebuah tujuan. Mereka rumit dan sulit mengerti "



.

.

.

Kantin hari ini terlihat cukup sepi dibandingkan hari-hari biasanya. Beberapa murid-murid bahkan ada yang terlihat mampu menjajah meja makan seorang diri . Sebagai info, meja di kantin ini berkapasitas 6 orang. Jadi sudah terbayang kan betapa sepinya tempat tersebut ?

Rata-rata para pengunjung kantin hari ini didominasi oleh kelas 11 dan 10. Ini bukan tanpa sebab, letak kelas mereka terbilang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan kelas 12 yang letaknya cukup jauh dari jangkauan. Hal inipun membuat sebagian dari murid paling senior di sekolah ini memilih untuk stay dikelas.

Tapi eh tapi, sebagian besar dari mereka lebih ke arah mager sih untuk gerak 🤭

Dan didalam keriuhan kantin yang sulit dikontrol oleh orang, disinilah Hongjong berada. menyambangi tempat yang minim akan keberadaan teman sebayanya. Dalam dominasi adik kelasnya, pemuda Kim itu berjalan dengan yakin menuju sebuah meja yang dihuni oleh salah satu rombongan kelas 11.

Dengan kepercayaan diri yang pastinya sudah disetel di tingkat maksimal, Hongjong lalu menyapa orang yang ia  tuju tanpa basa-basi. Mengajak pemuda bernama Choi San untuk segera pergi dari kantin dan meninggalkan makanannya begitu saja.

Tanpa belas kasihan sedikitpun, aahhhh.....sebenarnya dia juga tak membutuhkan sifat itu. Keperluannya dengan San jauh lebih penting ketimbang urusan mendesak dari perut San.

Maka dari itu, Hongjong langsung menyeret San keluar secara cepat-cepat. Menghiraukan racauan pemuda Choi tersebut yang sedang dilanda kekecewaan sebab meninggalkan bakso semangkok penuhnya pergi.

" Kak Hongjong bakso gue..... Kak....!" rengek San dengan wajah memelas. Dia berusaha memberontak namun berakhir dengan kenihilan.

" Diem lo gue ada urusan penting sekarang !" ancam Hongjong setelahnya.

San yang sudah mengerti tabiat sang senior pada akhirnya memilih untuk bungkam saja. Menuruti kemanapun perginya Hongjong yang saat ini sedang berjalan tegak didepannya. Untung saja Hongjong mau melepaskan cengkeramannya. Kalau itu sampai terjadi, bisa dipastikan jika orang-orang akan mengira kalau Hongjong tengah menyeretnya bak hewan kurban yang siap potong.

Uh.... cukup mengerikan !

Mereka melewati beberapa kelas 10 dengan langkah cepat. Melaju begitu saja mendiamkan beberapa orang yang menyapa San serta Hongjong dengan ramah.

Tujuan mereka adalah laboratorium biologi. Lalu setelah sampai keduanya segera masuk kedalam saat merasa keadaan disekitar cukup aman. Para penggemar tak terlihat dalam jarak pandangan mereka.

" Ada yang aneh San, " sambar Hongjong sesaat setelah San berhasil mendaratkan bokongnya ke kursi. Pemuda Choi itu sontak melirik dengan kebingungan.

Hello.... baru tiba tapi sudah disuguhi berita buruk. Mana San belum menetralkan nafasnya lagi. Sungguh senior yang tak patut ditiru etikanya.

San menghembuskan nafasnya lelah. " Gue boleh nafas nggak, kak ?"

" Hah... ??" Hongjong seketika mendelikkan matanya tajam. Mendaratkan pandangannya pada sang lawan bicara yang terlihat sedikit kelelahan.

" Ya...siapa tau elo bakal ngelarang gue buat nafas. Seperti elo ngelarang gue buat makan "

" Itu cuma bakso semangkok San !" kecam Hongjong sangsi. Nada kemarahan terdengar disana.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang