xxiii. Valentine day 3

5 1 0
                                    

" Lucunya manusia itu mereka selalu merasa iri terhadap sesama mereka. Menginginkan hal-hal yang dimiliki orang lain. Mereka menyebut golongan ini sebagai manusia serakah "



© ~ ~ ~ ~ ~ ©


Dedaunan disana masih terlihat sangat segar akibat embun pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dedaunan disana masih terlihat sangat segar akibat embun pagi. Berbagai jenis bunga sudah mulai mekar menyemarakkan suasana taman menjadi lebih indah lagi. Orang-orang yang mengaku dirinya sebagai pencinta alam pasti akan gembira menyaksikannya. Apalagi sinar mentari terus-menerus menyapa mereka dari pagi sampai sore nanti.

Di salah satu sudut taman ini, dua orang pemuda-pemudi tampak sedang mencoba menikmati anugrah alam bersama-sama. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya hingga semua paru-paru terisi.

Heejin dan Yeosang, dua anak manusia yang sedang sibuk berpesta dengan alam itu tampak begitu senang melakukan aksi tersebut. Di zaman secanggih ini jarang-jarang ada manusia yang sempat. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dunia hingga tak sadar jika alam telah mempersembahkan hidangan megah untuk mereka nikmati. Tersenyum penuh nikmat saat sang alam meniupkan udara segar ke arah mereka.

Suasana disana terlihat sangat sunyi. Keduanya memilih untuk bungkam secara beberapa saat. Bahkan kau bisa mendengar kicauan burung dari bangku ini secara jelas.

" Jiwon,... apa dia beneran sudah pergi ?" celetuk Heejin akhirnya bersuara. Pandangan matanya masih tertuju pada sebuah pohon berbunga merah yang sedang dimasa emasnya. " Apa dia pergi jauh ?"

Seseorang menoleh. Bukan Heejin melainkan Yeosang. " Iya, " jawab Yeosang sambil menganggukkan kepalanya.

Gadis itu mendengus lemah. Titik objek dari kedua matanya sudah berpindah ke bawah. Pada lantai batako yang dia pijak.

" Dia juga pergi seperti Jiwon kita. Aku selalu mengingat dia kapanpun dan dimanapun tempatnya. Dia masih ingat tidak ya ?" keluh Heejin terdengar lemah.

" Itu pasti, dia kan sahabat mu " jawab Yeosang sambil menyunggingkan senyumannya. Senyumannya sangat cerah hingga membuat Heejin yang saat itu tengah meliriknya sekilas ikut tersenyum.

" Mari hentikan pembicaraan tentang itu. Kau terlihat tak terlalu senang, Heejin. Sekarang hari valentine, tak ada salahnya bukan jika kita bersenang-senang selama beberapa saat. Lupakan soal Jiwon. Aku ingin kau sedikit bergembira. Harimu yang suram harus kau tinggal jauh-jauh !" hibur Yeosang dengan pembawaan yang sangat fresh.

" Oh.., aku baru ingat sekarang "
Pemuda itu merogoh saku jaketnya. Mengeluarkan sebuah coklat putih. Dia kemudian langsung memberikan coklat tersebut pada Heejin.

" Jiwon menitipkan itu sebagai ucapan selamat tinggal. Dia menyesal tidak melihat mu disaat terakhir. Dia terlihat sangat sedih kemarin "

Heejin menerima coklat itu dengan tatapan sedih. Jiwon-nya yang malang. Andai saja Heejin bertemu dia lebih pagi pasti dia bisa melihat kepergian gadis kecil itu.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang