xii. San dan Misinya

5 2 1
                                    

" Terkadang apa yang kita inginkan dan apa yang terwujud bisa saja berbeda. Manusia itu serakah, hanya mau kesenangan saja tanpa mau menerima kemalangan apapun "

© ~ ~ ~ ~ ~ ©

Kantor pusat menjadi tempat yang ingin San jauhi. Tak ada lagi kata mampir kesana dalam kamus keseharian San. Entah itu hanya berkunjung, dipanggil, menerima hadiah, ataupun di adili seperti sekarang.

Sudah pernah San katakan kan jika dirinya itu termasuk golongan makhluk yang malas. Apalagi kalau harus nemenin Yunho jadi detektif dadakan. Beuh.... bosannya nggak ketulungan. Anti banget dia dengan hal begituan.

Pokoknya kalau San disuruh milih buat bertarung dengan asap-asap hitam atau menemani Yunho berkamuflase jadi batu maka San bakal milih buat adu jotos dengan para asap. Setidaknya dia akan kehabisan energi saja. Tapi jika dia jadi detektif maka dia akan kehabisan mood untuk beraktivitas.

San masih ingat dengan perkataan Hongjong kala itu. Waktu pertama kali dia jadi guardian. Pemuda itu bilang jika sebisa mungkin kita harus  menjauhi kantor pusat. Untuk alasan apapun.

Karna jika para guardian sudah dipanggil kesana itu berarti hukuman akan segera datang. Dan San setuju banget dengan hal tersebut.

Oleh sebab itu, dengan cara apapun San mencoba buat menjauhi kantor pusat. Menuruti semua peraturan yang sudah ditetapkan serta menjauhi larangan yang tertulis.

Terlihat sejahtera saja jika semua berjalan lancar.

Tapi semuanya sirna. Prinsip yang sudah ia junjung tinggi-tinggi mendadak lenyap kala San menemani Yunho mengamati sang mantan, yakni Jieun.

Jika saja San bisa lebih bersabar waktu itu. Jika saja dia tidak bertindak gegabah merasuki tubuh Yunho semua ini tak mungkin terjadi. Jika saja dia bisa lebih bersabar lagi mengahadapi kelakuan Yunho yang kelewat lemot. Maka dia tak akan berakhir seperti ini.

Ketahuan merasuki tubuh manusia tanpa alasan yang jelas menjadi aturan yang San langgar. Pemuda itu paham betul. Dia sadar kok sewaktu merasuki raga Yunho demi berbincang dengan Jieun meski cuma sebentar. San tahu dan sadar.

Tapi San tak mampu menahannya lagi. Dia tak bisa jika harus cosplay jadi batu kembali untuk hari-hari kedepannya. Dia tak mau jika Yunho terus menerus begitu.

San mau kemajuan. Dia mau ada peningkatan setiap harinya. Yunho harus segera mendapatkan cinta sejatinya agar San bisa segera bebas. Oh ayolah, ini sudah tahun ke-9. Masa Yunho masih ditahap pacaran saja.

Cemen !!

" Masih mau ngeyel lagi sekarang ?" sergap Seonghwa membuyarkan aksi San meratapi nasib buruk yang baru saja menimpa.

Pemuda bermata rubah itu menatap sang ketua dengan tatapan sendu. " Kak....," rengeknya. " Gue nggak mau, gue nggak suka "

" Ya terus elo mau apa sekarang ? Itu udah keputusan dari Louis. Terima aja, nggak usah banyak cekcok !!" balas Seonghwa terlihat kesal.

Kedua guardian itu baru saja keluar dari kantor pusat. Setelah mendapat hukuman dari Louis Seonghwa langsung bergegas pergi mengajak San.

" Kak berhenti dulu kek !" pinta San setelah merengek namun tak digubris oleh sang ketua.

Seonghwa terus saja berjalan meninggalkan San sendirian. Wajahnya nampak begitu gelisah. Sementara itu si penerima hukuman justru terlihat kesal.

" San bakal dihukum jadi manusia. Dia harus mencari cinta sejati Jieun sebagai hukumannya. Waktunya selama 170 hari. Jika dalam tempo tersebut dia gagal menemukan cinta sejati Jieun maka aku pastikan dia akan menghilang bagai debu. Cam kan itu !!"

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Where stories live. Discover now