xv. Hot Coffee

14 2 1
                                    


" Manusia dan segala tingkah lakunya. Mereka adalah makhluk paling menarik "




© ~ ~ ~ ~ ~ ©





Pagi menyapa. Kicauan burung menyertai pagi indah ini dengan merdu. Sang mentari pun telah bangun dari tidur malamnya dan siap hadir dengan sinar hangatnya.

Para manusia rata-rata masih bergelut indah dengan kasur dijam-jam seperti ini. Menikmati mimpi indah yang menyapa. Mereka terlalu malas untuk bangun. Setelah menghabiskan seharian penuh liburan badan seolah-olah menolak berkompromi.

Mungkin hanya sebagian dari manusia yang sudah meninggalkan tempat tidurnya dan bersiap. Dan sebagian lagi masih dilanda rasa malas.

Hari ini hari Senin. Dan kalian pasti tau kan apa yang selalu terjadi jika hari senin datang ?

Yap, upacara bendera. Bukannya membenci mereka pun sebenarnya ingin menghargai jasa para pahlawan yang sudah bekerja keras meraih kemerdekaan ini tapi sebagian besar siswa tak menyukai kegiatan ini.

Terlalu panas dan capek. Kalian salah satunya tidak ?

Baik, lupakan soal upacara dan mari kembali ke realita. Pagi hari ini Wooyoung melaksanakan kebiasaannya seperti hari yang lain, yaitu mengantarkan makanan untuk saudari tercinta.

Walau tadi malam Heejin sudah berpesan pada Wooyoung supaya pemuda tersebut tak perlu repot-repot datang kerumahnya pagi ini. Gadis itu menyebutkan jika hari ini dia bakal sarapan di kantin saja sebab ada urusan di sekolah yang perlu dikerjakan secepatnya.

Heejin akan berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah lalu sarapan disana. Tapi yang namanya Wooyoung itu orangnya keras kepala. Disuruh tidak datang eh dia malah tetap datang. Lebih pagi pula.

Hadeuh.....😴

Inilah salah satu sifat yang Heejin tak suka dari Wooyoung. Jiwa ke-keraskepala dia melebihi kerasnya batok kelapa. Susah untuk dibujuk apalagi dihentikan.

Namun Heejin merasa beruntung sebab tadi malam dia bisa membujuk saudaranya itu untuk tetap tinggal ditumah. Sebab beberapa hari belakangan ini dia selalu menginap di rumah Heejin dengan dalih penjagaan.

Heejin kerap kali menolaknya. Dia tak mau merepotkan Wooyoung sama sekali. Pemuda itu harus pulang-pergi kerumahnya setiap pagi. Pulang pagi mengambil seragam serta makanan yang akan mereka makan.

' Heejin makanan rumah selalu yang terbaik walau elo bandingin dengan makanan dari resto bintang lima sekalipun. Makanan rumah sudah terjamin keamanannya, sedangkan makanan resto sudah terjamin mahalnya '

Dasar Wooyoung, sok karepmu 😆

Tok ! Tok !

" Heejin-a...ada yang mengetuk pintu !" teriak seorang gadis dari dalam.

Wooyoung refleks menempelkan salah satu telinganya ke pintu. Meraup suara dari dalam sebanyak-banyaknya. Suara tadi sepertinya bukan suara dari Heejin.

Lagian suara itu juga memanggil nama Heejin. Jadi fiks itu bukan suara yang Heejin keluarkan.

Wooyoung kaget sejadi-jadinya saat tiba-tiba pintu rumah terbuka dan menampakkan sesosok pemuda disana. Bukan Heejin, melainkan pemuda dengan rambut merah menyala. Menguap ke arah Wooyoung dan menatapnya malas.

Pemuda yang Wooyoung kenal bernama Hongjong tersebut kemudian berjalan masuk ke rumah tanpa mengucapkan sepatah katapun. Membuat Wooyoung melotot seketika.

" Hah...apa-apaan ini Kim Heejin ? " tukas Wooyoung sambil menghela nafas jengah. Ia langkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Bersiap memberikan berondong pertanyaan untuk sang pemilik rumah.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Where stories live. Discover now