xxix. Efek

5 1 0
                                    

" Beberapa manusia terkadang berusaha melewati batasan dirinya tanpa tahu jika garis tak kasat mata tersebut sangat sulit untuk didekati sekalipun "









" Heejin tunggu disini sebentar. Akan aku ambilkan pakaian ganti "

Jisoo mempersilahkan temannya menunggu di depan kamar mandi yang cukup sepi sementara dirinya pergi ke loker dengan buru-buru.

Suasananya tenang. Heejin menyukainya. Tidak ada orang lain selain dirinya.

" Huft...," gadis itu menghela nafasnya panjang. Menghentakkan kakinya satu kali kemudian melirik pada pakaiannya yang mulai mengering akibat angin. Ia bahkan melupakan keadaannya yang sangat miris beberapa waktu yang lalu.

Kehadiran dan tindakan Hongjong yang sangat tak terduga lumayan membuat pikirannya keruh. Untung saja Wooyoung hadir di waktu tepat dan menenangkan jiwa Heejin yang sedikit terguncang.

Ternyata Wooyoung ada gunanya juga, 🤭

Singkatnya setelah pertengkaran yang semakin lama semakin keruh, pihak sekolah segera hadir dan melerainya. Mereka membawa Hongjong dengan dampingan Minho serta rekan sekelasnya. Sedangkan Mingi di bawa oleh beberapa guru ke rumah sakit.

Separah itu keadaan Mingi. Kejadian rumit itu berlangsung cukup lama dan mendapatkan banyak kesan bagi para siswa. Tentu saja tak ada yang menduga jika pertengkaran itu akan terjadi. Terutama Heejin.

Kita sebut saja dia sebagai korban. Setelah mendapatkan perlakuan tak enak di depan banyak siswa-siswi, gadis itu harus menerima kenyataan lain kalau dirinya dijadikan sebagai penyebab pertengkaran antara Hongjong dan Mingi.

Mereka juga mengait-ngaitkan pertengkaran barusan sebagai imbas dari keputusan Heejin yang tak memilih kedua pemuda itu di acara valentine. Menurut mereka, perseteruan dia antara keduanya berawal dari sana.

Rasa tak terima yang tumbuh semakin besar menjadi dendam.

Buntutnya dari itu semua jelas  berdampak bagi psikis Heejin. Bisa dipastikan jika selepas kejadian ini gadis Kim tersebut bakal lebih tertutup lagi jika dibanding sekarang.

" Pakai ini Heejin !" Satu set pakaian olahraga disodorkan langsung kehadapan Heejin. Bukan dari Jisoo atau adiknya, melainkan sesosok pemuda yang akhir-akhir ini tengah Heejin jaga jaraknya.

" Kau bisa sakit jika tak segera ganti. Tadi aku melihat Jisoo keliling kelas menanyakan pakaian ganti untukmu. Ini mungkin kebesaran tapi cukup hangat sampai pakaian mu kering " Tanpa perlu permintaan penjelasan, Yeosang menjabarkan maksud tujuannya ditempat ini.

Senyum tipis kemudian hadir dibibirnya. Mencoba meyakinkan Heejin agar mau menerima baju miliknya. " Akan aku keringkan pakaian mu nanti. Aku janji "

Heejin mengerutkan keningnya sebentar sebelum mengambil satu set pakaian olahraga tersebut. Tanpa banyak tanya, gadis itu segera masuk mengganti pakaiannya dengan cepat.

Sedangkan Yeosang menunggu dengan khidmat.

Berganti pakaian seharusnya tidak lama. Terhitung tiga menit saja dan Heejin keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah berganti pakaian. Sementara pakaian basahnya ditenteng di tangan.

" Kemarikan !" pinta Yeosang sukses membuat Heejin terheran-heran. Karna tak mendapat respon dari Heejin, Yeosang langsung menunjukkan pada pakaian yang tengah Heejin bawa.

" Akan ku keringkan itu di rooftop. Kau tak mungkin pulang dengan pakaian besar dan kotor seperti itu "

" Tunggu, tapi kan-" sela Heejin menghadang Yeosang yang berniat mengambil pakaian basahnya dari tangan Heejin.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Där berättelser lever. Upptäck nu