v. San yang Ceroboh

5 0 0
                                    


" Seringkali dunia berjalan lebih lambat dari yang kita inginkan. Yang diatas tetap makin naik dan yang dibawah terus tenggelam "




© ~ ~ ~ ~ ~ ©


Bel pertanda pulang berbunyi. Murid-murid yang ada didalam di ruang kelas langsung berhamburan keluar memakai tas masing-masing. Semuanya segera pulang ke rumah.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di sekolah, biasanya semua murid akan memilih untuk langsung mampir ke rumah ketimbang mampir dulu. Itu hal yang sangat melelahkan.

" Elo nggak pulang ?" tanya Yohan menginterupsi. Pemuda itu kini sudah selesai meneguk susu yang diberikan oleh orang yang kini tengah berdiri di depannya.

" Ehm, tidak " balasnya singkat.

Yohan tersenyum kecut. Setelah menyelesaikan aksi minum dan tak lupa membuang sampahnya, pemuda itu lalu menatap gadis didepannya itu yang kini sedang disibukkan dengan sebuah kado.

" Yakh, jangan sok baik sama gue ! Gue bisa pulang sendiri " nyalak Yohan sarkas. Namun gadis itu hanya menanggapinya dengan senyuman.

1 menit,
2 menit,
hingga 5 menit berlalu dengan kesunyian. Tapi percakapan tak jua berlangsung.

" Seingat gue ulang tahun elo masih lama. Apa elo punya penggemar rahasia kayak mereka ?" tebak Yohan.

" Jika hal itu benar adanya aku pasti senang. Sayangnya hanya peneror yang datang padaku setiap malam. Apa kau tak bosan mengganggu ku setiap hari ?! Kau bahkan sangat terobsesi dengan si kembar " ungkap gadis itu jengkel.

" Berhenti menuduh gue Kim Heejin ! Gue bukan makhluk semacam itu " balas Yohan tak kalah jengkel sebab sudah dituduh tanpa bukti yang jelas. Malah jatuhnya ini fitnah.

Heejin mengerutkan dahinya khas orang kaget. " Oh.., jadi bukan kau si penguntit itu ?"

" Ya nggak lah !" sanggah Yohan cepat. " Lagian gue nggak terobsesi dengan mereka. Hanya....hanya kagum aja " balas pemuda itu dengan nada lirih diakhir kalimatnya.

Heejin tersenyum simpul. Wajahnya ia palingkan sedikit ke kanan. Sengaja saja biar Yohan tak tau kalau dirinya tengah ditertawakan sekarang. Dan untung saja tuh pemuda tak tau, jadi Heejin langsung buru-buru menghentikan aksinya sebelum ketahuan.

" Ya sudah, kalau begitu kita pulang yuk ! Mau ku antar ?" tawar gadis itu sambil mengulurkan tangan. " Kau bisa jalan,kan ?" lanjutnya memastikan.

" Tentu saja, " jawab Yohan." Dan gue bisa pulang sendiri !" tolaknya kemudian. Yohan lalu mencoba menggerakkan tubuhnya sebagai pembuktian. Namun baru beberapa gerakan saja, sudah terdengar bunyi linu tulang yang dapat Heejin pastikan jika itu pasti sakit.

" Aw tulang gue..., " keluh Yohan lirih namun masih terdengar ditelinga Heejin.

Gadis itu hanya diam. Dia tak mau memaksa pemuda itu untuk menurut. Hingga setelah beberapa waktu berjuang, Yohan akhirnya memilih tuk menyerah. Dia menarik lengan Heejin yang sempat terulur tadi.

" Seharusnya gue suruh saudara gue pindah sekolah tadi pagi. Nggak bakal susah kan kayak gini !" keluh Yohan terlihat tak ikhlas menerima bantuan dari Heejin.

Keduanya kini sudah berjalan keluar dari ruangan UKS dengan posisi Heejin yang memapah Yohan tuk berjalan. Btw, kalau kalian kepo bagaimana bisa mereka bawa Yohan kesana jawabannya adalah keberuntungan.

Tadinya Wooyoung mengajak Heejin untuk kabur saja meninggalkan Yohan. Tentu saja Heejin tak setuju akan hal itu. Masa Yohan ditinggal sendiri dalam keadaan pingsan begini.

°°~Guardian Spirit Mission : Gemini Shadow~°°{Ateez}Where stories live. Discover now