Kalian percaya tidak dengan adanya roh penjaga ?
Kata orang-orang terdahulu setiap manusia pasti memiliki satu roh penjaga.
Bagaimana jika roh penjaga itu memang nyata ?
° ° °
Bercerita tentang perjuangan Hongjong yang menjadi guardian seorang gadis...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Teriakan itu menggema ke seluruh gedung. Para siswi berkumpul di satu tempat demi menyaksikan atlet kebanggaan mereka berlatih.
Sang dewa air menari indah didepan sana. Menyapu air dengan kedua tangannya. Bunyi cipratan air seperti terdengar bagai musik. Dia meliuk, bergerak cepat melewati rekannya.
Semua siswi dibuat terpana. Melihat pemandangan indah yang tersaji didepan mata mereka sendiri. Pergerakan Mingi sungguh indah. Layaknya sang penari di atas lantai dansa. Mingi sungguh seorang Poseidon.
Tepuk tangan para suporter menggelegar dikala sang Poseidon kebanggaan mereka telah finish di tempat pertama. Meskipun ini bukan sebuah pertandingan, mereka tetap bersemangat mendukung Mingi.
" Wah..Mingi sungguh luar biasa !"
" Dia yang terbaik..!"
" MINGI SARANGHAE !!"
Mingi terkekeh mendengar teriakkan tersebut. Pemuda itu kini tengah duduk di salah satu sudut kolam. Dia kemudian melambaikan tangannya ke arah penonton.
" Thank you semuanya " ucapnya dengan sopan.
Dan lama kemudian pemuda itu berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk bilas. Sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai.
Sekedar info saja, Mingi sekarang sudah duduk di kelas 12 meskipun dia kelahiran tahun 99L. Semua itu tak lepas dari prestasi yang sudah dia raih yang memudahkannya buat loncat kelas. Jadi bisa ditebak jika teman sekelas Mingi rata-rata umurnya 1 tahun di atasnya.
Bukan cuma itu saja, otak encer yang dimiliki pemuda itu juga menjadi salah pembantu. Mingi sama sekali tak kesusahan saat harus mengejar materi yang belum dia pelajari. Iq-nya cukup tinggi dalam memahami semua materi tambahan yang gurunya kasih.
Juga ada faktor keberuntungan sebab dirinya terlahir dari keluarga yang cukup kaya. Ayah dan ibunya sangat mendukung Mingi. Keduanya menyambut dengan gembira saat Mingi ditawari untuk loncat kelas oleh sang kepala sekolah. Bahkan dengan kompaknya, kedua orang tuanya memberikan segala fasilitas yang Mingi butuhkan.
Les tambahan dan les renang contohnya. Tak tanggung-tanggung, guru luar negeri dipanggil oleh mereka untuk mengajari Mingi secara langsung.
Sungguh beruntungnya menjadi seorang Mingi. Lahir dengan kecerdasan serta bakat yang luar biasa serta dibesarkan di lingkungan yang mendukung. Siapapun orangnya pasti akan iri melihat semua keberuntungannya.
