3G; Susahnya nyari pekerjaan

26 6 0
                                    

Sok atuh guys ritual harian dulu, seperti biasa klik tanda bintang di bawah dan komen sepuasnya. Hujat aja 3 bujangan itu jangan hujat author nya😌

°°°°°°

Gandra menarik napas panjang dan menghembuskannya pasrah, seolah-olah ini sangat susah untuk di dapatkan. Memang tidak semudah itu untuk menjadi pegawai di mana karyawannya sudah banyak. Gandra hanya bisa menunggu info saja dari mbak barusan.

“Mas, kalau mau kerja di sini harus ada dulu satu dari kami yang resign baru mas bisa kerja di sini. Setahu saya sih begitu. Soalnya waktu itu saya juga mencoba lamar di sini, ternyata ada pegawai yang nggak sanggup kerja lagi di sini jadi beliau mengundurkan diri. Akhirnya setelah saya menunggu beberapa hari, saya keterima kerja di sini. Pengalaman saya begitu, mas,” ujar karyawan pria yang sedari tadi terus memberitahu soal hal ini kepada Gandra.

Gandra hanya tersenyum menerima tutur kata dari karyawan tersebut, “Makasih toh mas udah ngasih tahu saya.”

“Iyo mas, sesama orang Jawa nggak boleh sombong. Begitu ’kan?”

Gandra hanya terkekeh memperlihatkan gigi rapihnya yang sangat paripurna tersebut. Gandra kembali menatap si mbak yang tengah menelepon untuk mencari informasi apakah masih ada lowongannya. Terlihat si mbak itu sudah mengakhiri teleponnya, kini waktunya untuk mengetahui info.

“Maaf mas, nggak ada lowongan lagi,” ucap si Mbak itu begitu sopan dengan suaranya yang halus.

“Ah .... Yo wes lah mbak, bukan rezeki saya itu mah,” balas Gandra walaupun ada rasa berat hati. “Ya, kalau gitu terima kasih untuk infonya, saya pamit dulu.”

“Mas nggak mau beli es krim?” tawar pria tadi.

Gandra hanya tertawa renyah, “Hahaha ... Ndak toh mas, hidung saya lagi meler.”

“Oh.”

Gandra membuka pintu seraya pamitan kepada semua karyawan di sana. Memang sangat ramah, membuat Gandra lebih enak untuk mencari informasi selanjutnya. “Monggo toh Mas, Mbak.”

Semua karyawan di sana hanya mengangguk seraya tersenyum ramah kepada Gandra. Di luar, Gandra menghembuskan napas gusar. Harus cari ke mana lagi pekerjaan.

Hah? Andaikan koko Cina itu buka lowongan pekerjaan jaga barang antiknya, pasti gue nggak usah cari pekerjaan kayak gini.” Gandra pun melangkahkan kakinya mencari lowongan pekerjaan terbaru.

°°°°°°

Gebran dengan langkahnya yang ragu-ragu untuk mendekati penjaga depan gedung perusahaan gitu untuk mencari tahu apakah ada informasi tentang lowongan pekerjaan di sini. Gebran mencoba untuk menanyakan dengan bermodalkan lulusan hanya S1 saja. Mudah-mudahan Gebran bisa keterima di perusahaan ini.

Berharap memang kerja di perusahaan, Gebran sangat ingin sekali. Dengan senyumannya yang ia berikan kepada penjaga gedung tersebut, Gebran menanyakan tentang info pekerjaan ini.

“Pak maaf menganggu waktunya, saya mau bertanya,” dengan malu-malu kucing Gebran memberanikan diri.

“Iya ada apa?”

“Pak maaf, di sini ada lowongan pekerjaan nggak?” tanyanya.

“Kurang tau dek, coba kamu cari tahu di dalam sana apa ada lowongan pekerjaan,” jawab Bapak itu.

Gebran mengangguk atas ucapan dari Bapak penjaga tersebut, “Baik Pak, terima kasih atas infonya. Saya dibolehkan masuk ke dalam?”

“Iya silakan.”

3G [Gebran, Gandra, Gilang]Where stories live. Discover now