3G; MAMPUS!!

80 15 1
                                    

Silahkan vomennya dulu, ya (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

°°°°

Gilang masih cekikikan sendiri tanpa mengajak Gandra yang tengah kebingungan dengan tingkah laku sahabatnya itu. Kenapa harus ketawa? Tidak ada unsur lucu, kenapa ketawa. Sudah gila atau bagaimana.

Namanya juga Gilang. Wajar saja dia suka ketawa seperti ini, orangnya receh kan.

“Malahan bagus dong Ndra, biar si Fajar itu mampus.”

“Iya juga sih, tapi apa lo nggak kasian ke anak itu nya kalau lo bilang ke kepala sekolah langsung?”

“Enggak.” ketus Gilang, buat apa kasihan kepada orang yang sudah membully adiknya sampai menangis secara diam menahan rasa sakit atas perkataan bullying tersebut. Makanya itu, Gilang sangat sayang kepada Siti sampai rela berbuat begini.

Gandra mengangguk memahami Gilang. Ia tahu seorang kakak apa yang tidak sedih melihat adiknya juga sedih akibat bullyan ini.

“Mampus tuh anak, biarin aja dia di selending langsung sama kedua orangtuanya,” bisik Gilang, setelah itu tersenyum merekah karena sudah membayangkan jika Fajar akan di hajar habis-habisan oleh kedua orangtuanya.

Gandra menghela napas panjang, lalu tenang mendengarkan kepala sekolah itu berbicara lewat telepon. Pasti orang tua Fajar, tidak salah lagi. Gilang hanya tersenyum smirk tapi komuk mukanya yang ngakak dan lucu.

“Iya, segera ya!” Kepala sekolah itu pun menutup teleponnya dan membicarakan kasus ini lagi.

“Saya sudah panggil kedua orang tua Fajar untuk datang ke sini,” ucap kepala sekolah tersebut yang mendapati kejutan mata dari kedua cowok ini.

°°°°

Siti melepaskan paksa tangannya yang ditarik keras oleh Ujang.

“Ini teh mau ke mana?” tanya Siti, dengan mukanya yang kebingungan.

“Ada Abang kamu ke sini,” jawab Ujang.

“Abang?” Siti mengernyit bingung, “Mau apa Abang ke sini?”

“Tah eta, aku ge nggak tau apa tujuan Abang kamu teh ke sini,” balas Ujang.

Siti menghela kecil, “Sekarang di mana Abang?”

“Makanya aku narik kamu teh mau bawa kamu ke ruang guru, Abang kamu teh di sana Siti.”

“Oh... Hayu atuh buru bisi si Fajar gelo itu teh cegat kita,” mereka berdua pun pergi secepatnya terburu-buru untuk ke ruang guru. Karena, Fajar dan kawan setianya sedang mengejar mereka berdua.

°°°°

Sampai di depan ruang guru, Siti dan Ujang pun langsung masuk dan menemui Abangnya. Siti terkejut karena ada Gilang yang tengah duduk santai di depan Kepala Sekolah yang sedang menerima teleponnya. Dan disisinya ada Gandra yang fokus mendengarkan ucapan Bu Kepala Sekolah itu.

“Muhun Mah Fajar, anaknya melakukan kesalahan di sekolah yang sangat tidak terduga. Membully teman sendiri secara fisik maupun non fisik kepada perempuan. Jadi, saya ingin membicarakan semua ini di sekolah. Saya tunggu hari ini,” ucapnya, lalu menutup teleponnya dan disimpan kembali.

Siti menghampiri bersamaan dengan Ujang. “Abang!”

Gilang menoleh kebelakang, lalu sudut bibirnya tertarik menyimpulkan senyuman lebar kepada Siti. “Eh adik, Abang!” Gilang pun berdiri.

3G [Gebran, Gandra, Gilang]Where stories live. Discover now