Chapter 66 : Sebuah kebenaran Part 2

545 23 1
                                    

Tidak banyak rahasia yang Elina sembunyikan. Jika dihitung memakai satu tangan pun cukup diacungkan tiga jari saja. Selebihnya tidak ada kebohongan yang Elina tutup-tutupi. Dari ketiga rahasia itu entah mana yang ingin Sean dengar terlebih dahulu. Jadi Elina akan memulai dari awal untuk mengungkap kebenaran.

Menarik napas dalam-dalam, Elina duduk di tepi ranjang mengamati Sean menyandarkan punggung di tembok samping jendela, dengan tangan kiri memegang sebuah amplop dan selembaran kertas.

Sekali lagi Elina mengambil napas panjang sambil mengisi pasokan oksigen sebanyak mungkin sebelum memulai pertanyaannya. "Andai aku mengatakan kau adalah pria pertama yang mengambil keperawananku apa kau percaya?"

Elina bertanya demikian karena di negara yang mereka tinggali seks bebas sudah terbiasa.

Melepas segel di klub malam pun bukan sesuatu yang baru. Banyak pria dan wanita menganggap itu adalah hal wajar. Jelas itu kesenangan belaka dan hanya hubungan seks semata. Tidak lebih dan tidak perlu menyesali atas perbuatan yang telah terjadi.

Dari posisinya Sean masih bersikap tenang. Ia memandang lurus pada Elina yang bergerak gelisah. "Aku percaya mengenai itu. Pernah merasakan betapa sempitnya milikmu saat malam pernikahan dan setiap kali kita bercinta—"

Elina malu-malu mendengarnya hingga dia memotong sama cepatnya. "Bisakah diucapkan dengan kalimat biasa. Tidak vulgar—"

"Itu masih dalam batas sopan, Mi chérie. Saat malam pertama pernikahan, kau masih begitu rapat dan sempit membuatku senang karena kupikir kau pintar menjaga kewanitaanmu. Dari bermacam jalang yang pernah kutiduri jujur kau yang paling susah ditembus dan membutuhkan waktu untuk menyatu, padahal kau sudah melahirkan dan memiliki Blue." kata Sean memotong terus terang.

Bagai dipenuhi bunga-bunga indah bermekaran sangat wangi, hati Elina pun menghangat.

Sean sudah memanggil kembali Elina dengan sebutan sayang, penuh cinta, Mi chérie. Dulu terdengar sangat berlebihan tapi seiring berjalan waktu, sekarang dari lubuk hati mendalam Elina menyukai panggilan sayang itu.

Dan Elina menginginkan sesuatu dari Sean, suaminya, ayah untuk anak-anaknya kelak, memanggil Mi chérie selama-lamanya.

Pikir Elina, bolehkah ia bersikap egois memiliki Sean sepanjang pria itu hidup untuk terus bersama?

Karena entah sejak kapan ternyata Sean memang satu-satunya pria yang Elina butuhkan sebagai sandaran jiwanya. Seperti yang pernah diucapkan Sean bahwa cinta datang tidak terduga dan tidak membutuhkan alasan. Elina menyadari bahwa ia telah mencintai Sean.

Berbeda dengan Sean ada perasaan kecewa sedang mengganjal dalam hati. Saatnya diutarakan secara blak-blakan. "Sejujurnya aku sedikit kecewa karena mengetahui fakta itu keluar dari mulut Julian. Saat kalian bertengkar dua kebenaran yang kalian bicarakan membuatku sangat terkejut. Di saat kau dilarikan di rumah sakit otakku terus memutar kejadian demi kejadian yang pernah kita lewati bersama, tapi hasilnya buntu. Aku tidak mengingat sedikitpun bahwa aku pernah menidurimu sampai katanya kita pernah memiliki anak. Kau benar-benar membuatku seperti pria bajingan, Mi chérie."

Elina dapat merasakan kilatan bola mata Sean mengkilap memancarkan kobaran dirinya menganggap nampak bak sampah tidak berguna. Bahkan sampah paling busuk pun bisa diolah menjadi pupuk tanaman dan bisa berguna.

Tapi tidak dengan Sean, menurutnya, ia sangat rendah derajatnya dan telah menjadi sampah buruk penuh dengan virus menular bagi kehidupan Elina. Atas kebodohan Sean telah merenggut keperawanan, menghamili, dan tidak bertanggung jawab pula dalam kurun lima waktu ini, membuat dirinya seperti pria paling buruk di dunia.

Patah hati seperti remaja ingusan tidak ada yang melarang. Minum alkohol dengan kadar tinggi sebanyak apapun tidak peduli. Kesehatan semua ada ditanganmu tapi nasib gadis orang berubah akibat ketololan yang telah Sean lakukan.

REVENGE DESIREWhere stories live. Discover now