Chapter 15 : Makan siang

1.3K 27 0
                                    

Dalam tidurnya, Sean bisa merasakan seseorang sedang mengecup basah dada telanjangnya. Ia mengerjapkan mata kaget melihat Elina berada di atas tubuhnya menduduki kejantanannya.

Elina mulai meraba dan mengusap bulu halus dada Sean. Sean yang diperlakuan seperti itu, hanya bisa membelai lekuk tubuh Elina ketika dirinya menerima gigitan kecil di bagian dadanya, terasa begitu geli di putingnya.

Sean memejamkan mata saat Elina menempelkan bibirnya, mulai mencium dan melumat dengan lembut. Sean sudah pasti membalas ciuman tersebut, bahkan menikmati dan merasakan lidah mereka saling membelit satu sama lain.

Tanpa melepaskan pagutan bibir, tangan Elina mulai menyusup untuk membuka boxer Sean, melepaskan binatang buas yang sudah siap ingin masuk ke dalam kandang.

Sean harus menahan napas ketika Elina membelai halus batangnya dan berani melakukan aksi nakal, memegang lembut kendali batang itu kemudian dengan jemari lentiknya ia mengurut keatas dan kebawah.

Debaran jantung Sean berdetak sangat kencang ketika Elina lagi-lagi melakukan aksi nakalnya kembali, berani mengulum batangnya keluar masuk ke dalam mulut mungilnya. Sean sampai harus mengerjapkan mata beberapa kali merasakan sensasi nikmat dari sentuhan itu.

Apakah ini efek bercinta di mobil membuat Elina berani memegang kendali atas dirinya?

Sean mengerang kenikmatan sambil menekan kepala Elina untuk terus mengemut seluruh batang panjangnya yang tak bisa masuk ke dalam mulut Elina yang mungil.

Ohh... Fuck....

Sean tak kuasa menahan diri untuk tidak terus mendesah lirih akibat sentuhan bibir Elina semakin memperdalam kuluman dan mengakibatkan Sean meledakkan cairan dengan cepat.

Oh tuhan. Nikmatnya sangat luar biasa.

Tangan Sean pun turun ke arah bongkahan bokong mulus Elina, meremas-remas bongkahan kenyal dan padat itu, sesekali menamparnya dengan kencang. Sean merasakan sensasi yang luar biasa nikmat saat Elina menjilati benda kepemilikannya seperti es krim untuk membersihkan sisa cairan itu sampai habis.

Setelah itu, Elina menyentuh dan membelai dada Sean sambil mencium bibir Sean lagi dengan rakus, memperdalam ciuman dengan menekan tengkuk lehernya.

Oh, jadi inikah rasa cairan kenikmatan miliknya... gurih, asin dan sedikit rasa manis berasal dari bibir ranum Elina.

Elina mengangkat pinggulnya sedikit lebih tinggi dan membiarkan Sean mengarahkan kejantanannya yang sudah mengacung gagah, siap masuk ke dalam lembah penuh kenikmatan milik Elina.

Ouhhh...

Keduanya terhanyut dalam sensasi penyatuan tubuh yang memabukkan.

Setelah batang itu sudah masuk memenuhi kewanitaannya sampai sesak, Elina mencoba bergoyang naik turun lalu berpindah lagi menjilati dada Sean. Elina banyak meninggalkan bekas kemerahan di atas kulit Sean yang cenderung berwarna cokelat emas itu.

Seketika tubuh Sean meremang mendapatkan kenikmatan yang tiada tara. Elina kembali mendongkakkan kepala melihat langit-langit kamar sambil terus menghentakkan pinggulnya bergerak memutar. Bergerak dengan ritme pelan tapi sangat nikmat bagi Sean.

Tangan Sean pun tidak tinggal diam, ia meremas-remas payudara bulat nan padat itu yang bergelantungan di depan mata. Sean menyukai pemandangan di depannya. Sang istri yang terus mendesah menyebutkan namanya sambil meremas rambut sendiri.

Ah... Elina makhluk tuhan yang paling seksi.

Sial, mengapa Elina jadi seliar ini.

Hentakan dan goyangan dari Elina membuat Sean akan mendapatkan pelepasan sebentar lagi.

REVENGE DESIREWhere stories live. Discover now