Chapter 40 : Pernikahan Felicia

551 14 0
                                    

Gran Melia Palacio de Isora Hotel, Barcelona, Spanyol

Akhirnya hari-hari yang dinantikan tiba. Elina mengoleskan lipstik berwarna merah gelap untuk sentuhan akhir. Mengintip pantulan diri dari cermin, ia mengambil bedak tabur ketika merasa ada yang kurang. Diberi sedikit tepukan satu lapis bubuk untuk mempercantik diri sekali lagi. Elina tidak mau mendengar ocehan Felicia karena muncul dikira tanpa memakai riasan di hari sakralnya.

Hari ini adalah hari pernikahan Felicia dan Michael. Michael adalah nama calon suami Felicia. Keduanya sudah cukup berkenalan selama kurang lebih enam bulan sebelum memantapkan hati menuju jenjang yang lebih serius.

Michael yang notabenenya pria taat beribadah, namun siapa sangka malah jatuh hati dengan wanita yang dicap jalang oleh masyarakat tanpa dosa. Pernah disebutkan bukan, bahwa Felicia sempat tinggal di rumah bordil. Rumah bordil itu ternyata sebuah klub malam. Felicia menatap lama sebab melunasi hutang orangtuanya yang meninggal ketika usia Felicia 13 tahun.

Awal memasuki masa Senior High Scholl, Felicia sudah tidak perawan. Mahkota berharga sebagai kodrat wanita pun sudah direnggut secara paksa oleh pria yang bernama Darío Madrić. Pria paruh baya berkepala botak berusia 45 tahun kala itu. Pria yang berumur hampir setengah abad itu adalah pemilik klub malam sekaligus salah satu orang yang cukup ditakuti di Barcelona.

Tidak ada yang bisa dilakukan Felicia. Setelah memperkosa habis-habisan, Darío Madrić menyuruh Felicia bekerja di klub malamnya untuk menghasilkan banyak uang.

Felicia dituntut memenuhi nafsu pria hidung belang yang menyewanya. Lambat laun saat ia ingin memasuki tahap perguruan tinggi, wanita itu mencoba bernegosiasi untuk bisa berkuliah di Amerika. Darío menyetujuinya dengan dua syarat. Felicia setiap akhir pekan harus kembali ke Barcelona untuk tetap melayani para pelanggan dan membayar pinjaman pokok beserta bunganya dua kali lipat. Serta syarat yang lain, Felicia membiayai kuliah dan kehidupannya sendiri tanpa bantuan sepeserpun dari Darío.

Syarat yang cukup membebankan Felicia sengaja Darío berikan agar wanita itu tidak berniat berkuliah. Felicia sudah lama menjadi primadona. Jika kehilangan daun muda dalam sedetik pun akan membuat klub malamnya mengalami kerugian besar.

Namun nyatanya kedua syarat itu disetujui. Hal itu tak masalah bagi Felicia. Wanita itu tahu dirinya cerdas dan Tuhan memberi jalan kesempatan dengan lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa penuh di salah satu unversitas ternama.

Di Harvard University Felicia sengaja mengambil jurusan hukum.

Setelah berjuang sekuat tenaga Felicia lulus dengan predikat terbaik. Wanita itu akhirnya memutuskan menetap dan mencoba peruntukan berkarir di tanah kelahirannya. Pada akhirnya, Felicia berhasil menjadi pengacara hebat di salah satu firma hukum terbaik di Barcelona.

Tahun demi tahun silih berganti. Felicia cukup sukses dan namanya pun sudah disegani. Berbekal tekad sekuat baja, Felicia siap melancarkan aksi balas dendam pada Darío Madrić. Dengan bukti-bukti yang berhasil selama ini dikumpulkan, wanita cerdas itu berani menggugat klub malam milik pria bau tanah Darío Madrić pada kepolisian setempat. Tidak mudah awalnya karena pria itu cukup sulit dilaporkan.

Namun berkat koneksi dari dalam yang Felicia punya juga, pasal yang dilaporkan tidak main-main. Tuntutan berupa kasus prostitusi, pelecehan seksual terhadap wanita, perdagangan anak di bawah umur dan peredaran narkoba siap menjerat pria itu ke dalam sel tikus.

Felicia sudah memikirkan rencana tersebut sejak usia 17 tahun secara matang. Bahkan saat dirinya diperkosa pertama kali. Keesokan harinya, Felicia telah melakukan visum untuk pengumpulan bukti. Pada saat bersamaan, kala itu Felicia berusaha memutar otak dan tenaga agar tidak ketahuan oleh pengawal yang terus berjaga.

REVENGE DESIREWhere stories live. Discover now