Chapter 82

82 8 0
                                    


Earth melihat sekelilingnya, ia sudah mengusir para pekerja tambang tapi tidak menemukan keberadaan Kiet. Bagaimana bisa pria bodoh itu menemukan tempat ini? Sialan!

Earth berjalan menuju tempat lain. Jangan bilang, dia juga menemukan pintu masuk itu. Earth kembali dibuat kesal. Pintu rahasia yang seharusnya hanya dia yang tahu, kini terbuka lebar. Ia pun segera memasukinya.

Sementara itu, Gulf dan Mew menunggu Jane yang tak datang-datang. Sudah cukup lama keduanya menunggu. Yang Gulf perhatikan adalah para pelayan dan prajurit yang berjaga sepertinya sibuk kesana kemari.
"Apa putri Jane ada disini? Lihatlah, sepertinya mereka tengah mencarinya" Mew mengikuti arah pandangan Gulf.
"Pelayan tadi bilang raja mereka sedang keluar istana, lalu bagaimana dengan Jane?" Gulf seketika menyadari sesuatu.
"Phi ayo kita pergi"
"Kemana?"
"Kita akan bertemu kaisar kerajaan ini" Mew yang tidak mengerti pun mengikuti Gulf. Setahunya, kaisar tengah pergi. Apa dia sudah kembali? Bagaimana Gulf tahu?

Mew terus mengikuti Gulf. Keduanya berusaha untuk menghindari para penjaga. Namun Mew menyadari jika tempat yang mereka tuju, semakin jauh dari istana utama. Hingga ia dihadapkan dengan sebuah ruangan yang tidak ia ketahui. Gulf mengetuk pintu itu. Sedikit lama menunggu, hingga seseorang membuka pintunya.
"Oh! Anda...." Tam yang merupakan pengawal kaisar terkejut dengan kedatangan Gulf. Ia melirik ke dalam ruangan itu.
"Aku tahu putri Jane ada di dalam. Biarkan aku bertemu dengannya" Tam sedikit kebingunganpun menutup pintu itu. Mew yang tak mengerti tapi dibuat kesal karena kelakuan Tam yang dengan tidak sopannya menutup pintu itu. Gulf menahannya.
"Gulf, siapa dia?!" Tanpa sempat menjawab, tak lama pintu kembali terbuka, namun yang menyambutnya adalah Ryan yang langsung memeluknya. Gulf membulatkan matanya terkejut dan hanya diam sedangkan Mew dengan cepat memisahkan keduanya.
"Apa-apaan kau?!" Teriak Mew.
"Gulf! Kau selamat?! Bagaimana kondisimu? Kau baik-baik saja?" Ryan mencoba meraih Gulf, namun tangannya langsung ditahan oleh Mew.
"Kau kira apa yang akan kau lakukan?!" Ucap Mew dengan penuh penekanan.
"Putri Jane, bisakah kita bicara?" Gulf mengabaikan Ryan dan lebih memilih mengajak Jane yang ada dibelakang Ryan. Sedari tadi Jane hanya menatap Mew terkejut.

Jane membawa Gulf dan Mew ke ruangannya tanpa mengajak Ryan.
"Sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu, kudengar kau meminta para pemburu untuk melepaskanku"
"Itu bukan masalah besar" Ucapnya singkat. Gulf dibuat kesal karena Jane sama sekali tidak menatapnya yang menjadi lawan bicaranya, melainkan ia lebih memilih menatap Mew.
"P'Mew bisakah kau keluar sebentar" Mew menatap Gulf terkejut.
"Apa?! Kenapa? Aku tidak boleh ikut mendengar kalian bicara? Gulf aku tidak ingin kau menyelesaikan sendiri-"
"Tidak! Bukan seperti itu. Tapi sepertinya putri Jane tidak bisa bicara denganku jika ada kau" Jane sedikit tersentak. Apa ia terlalu memperhatikan Mew? Mew melirik Jane, ternyata memang Jane sedari tadi memperhatikannya. Apa ada yang ingin ia katakan padaku?
"Maafkan ketidaksopananku yang mulia Gulf. Tak apa, tuan Mew bisa berada disini"
"Baiklah, karena sepertinya ada yang ingin kau bicarakan dengan p'Mew, aku akan bicara singkat saja"
"Untuk membebaskanku, tidak mungkin kau hanya memintanya begitu saja kan? Apa yang kau tawarkan pada mereka?"
"Apa itu hal penting? Lagipula membebaskanmu bukanlah keinginanku. Kau pasti lihat vampir tadi kan? Dia merengek meminta bantuanku untuk membebaskanmu" Ryan melakukan hal itu? Gulf cukup terkejut dengan jawaban Jane. Mew yang merasakan keduanya dalam atmosfer yang kurang baik pun segera menengahi.
"Putri Jane, bisakah kau memberi tahu kami?" Jane menghela nafasnya sedikit berat.
"Aku hanya menawarkan pertambangan batu energi untuk mereka, jadi sebaiknya kau bisa membayar kembali bukan dengan seenaknya kau ingin memutuskan perjanjian antar kerajaan yang sudah dibuat oleh leluhur kita"
"Itu hal yang berbeda. Seharusnya kau tidak membahas hal itu. Aku membatalkannya karena kerajaan kalian lebih dulu mengusik kerajaan kami bukan? Aku akan membayarnya dengan sesuatu yang pantas. Atau aku mungkin akan mengembalikan pertambanganmu itu"
"Bagaimana kau..." Gulf berdiri dari duduknya.
"Baiklah. Aku sudah mengerti. Kau cukup menunggu hasilnya nanti" Gulf berjalan pergi diikuti Mew.
"Tunggu, tuan Mew. Maafkan aku" Mew melirik ke belakang melihat Jane.
"Jika aku mengatakannya lebih dulu, mungkin kau tidak akan tertangkap saat itu. Maaf" Gulf dibuat kesal saat mengetahuinya. Mew tertegun, ia melirik Gulf yang sama sekali tak berbalik. Ia mengepalkan tangannya. Ia marah, tentu saja. Jika kejadian itu tidak terjadi, Gulf mungkin tidak akan sampai ditandai. Tapi, ia tidak bisa menyalahkannya juga.
"Tak apa putri Jane. Aku mengerti kau pasti-"
"Putri Jane! Kau pasti terkejut karena kakakmu itu" Ucap Gulf memotong pembicaraannya. Ia pun berbalik menatapnya dengan seringainya.
"Tenang saja, aku akan mengirimkan kepalanya untukmu" Jane tersentak mendengarnya. Dia kakaknya, tapi kejahatannya terhadap ayahnya dan juga sudah membohongi semua orang. Ia berpikir mungkin itu hal yang pantas.
"Kau... bisa melakukannya?" Mew sedikit ragu apa Gulf benar-benar akan melakukannya?
"Itu hal yang mudah. Tunggulah dengan tenang"
"Baiklah. Satu informasi lagi. Beberapa jam yang lalu, Earth datang kemari. Dia mencari Kiet" Gulf menghentikan langkahnya. Senyuman tersungging di bibirnya. Baguslah mereka berkumpul dengan sukarela untuk menunggu kematian mereka. Tanpa kembali berbalik kebelakang, Gulf melanjutkan jalannya.

KING GULF 2Where stories live. Discover now