Chapter 74

68 10 4
                                    


Brukk!!

"Uhuuk!!" Vegas terbatuk dengan memuntahkan darahnya setelah ia terbanting dengan keras. Ia memegang dadanya yang terasa sakit. Pasti beberapa tulang rusuknya sudah patah sekarang. Ia memegang sabitnya erat menatap Gulf yang berjalan mendekatinya. Perhatiannya teralihkan pada orang-orangnya yang memberinya isyarat. Perangkap sudah siap, ia hanya harus menggiring Gulf ke tempat yang tepat.

Keduanya kembali bertarung. Vegas mempertaruhkan kekuatannya yang mulai sedikit melemah karena kondisi tubuhnya sekarang. Ia mengeluarkan semua kertas mantra yang tersisa. Berusaha membuat Gulf terikat. Walaupun Gulf bisa membebaskan diri, namun Vegas terus mengikatnya. Hingga kaki Gulf menginjak sebuah lingkaran yang sudah disiapkan para pemburu. Tubuhnya seketika tidak bisa bergerak. Vegas yang melihat langsung membaca mantra diikuti orang-orangnya. Gulf terkurung dalam sebuah kotak perak. Tangan dan kakinya terikat. Seketika matanya kembali seperti semula dan pedang besarnya kembali menjadi sebuah pisau kecil. Jantungnya berdetak dengan cepat. Ia merasa seperti jantungnya akan meledak saat itu juga. Vegas kembali memuntahkan darahnya. Lukanya semakin parah karena terlalu memaksakan kekuatannya. Orang-orangnya pun segera membantunya.
"Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Bawa dia!" Orang-orang itu pun membawa Gulf ke wilayah para pemburu. Sementara itu dari kejauhan, seorang pria terkejut melihat Gulf yang tertangkap. Ia menatap tanda yang dipegangnya. Tanda kerajaan Ratanaporn ditangannya sekarang. Seandainya ia datang lebih cepat, mungkin Gulf tidak akan sampai tertangkap. Ryan memperhatikan Gulf yang di bawa pergi.

Bruuk!!

Mew kembali dimasukan ke dalam penjara setelah mereka menyiksanya. Tubuhnya penuh dengan luka dan tatapannya begitu kosong seperti tak ada emosi di dalam dirinya.

Vegas masuk dengan dibopong oleh anak buahnya ke sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat Kiet dan Earth di dalamnya. Vegas bisa melihat pakaian Earth yang cukup kontras memperlihatkan beberapa bercak darah. Sepertinya dia bersenang-senang.
"Ada apa denganmu?" Tanya Earth. Vegas sedikit kesal. Kiet tidak mungkin belum memberitahunya tentang hal ini bukan? Vegas sedikit mengabaikannya dan menyuruh anak buahnya membawa kotak perak ke hadapan Earth dan Kiet.
"Dia...?! Kau belum membunuhnya?!" Teriak Kiet melihat Gulf didalamnya.
"Ketua, aku ingin menandainya. Dia bisa sangat berguna untuk kita. Kekuatannya sangat kuat jadi kita akan memanfaatkannya" Earth menatap Gulf yang tampak lemas. Perlahan Earth mendekati Gulf dan ia pun mengangkat dagunya untuk melihat wajah Gulf. Ini pertama kalinya ia melihat Gulf. Wajah yang sangat menawan.
"Tentu. Tandai dia" Ucap Earth tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa?! Earth! Dia harus dibunuh!"
"Diam! Apa yang kau takutkan darinya?! Dia akan menjadi seperti vampir lainnya yang hanya menuruti perintahku" Kiet terlihat sangat kesal. Ia tidak akan tenang jika Gulf masih hidup.

Gulf terdiam. Bagaimana ia jadi seperti ini sekarang? Tubuhnya enggan mengeluarkan kekuatannya. Apa yang mereka lakukan padaku? Gulf hanya bisa mendengar percakapan mereka. Ditandai? Yang benar saja. Itu tidak akan pernah terjadi. Aku akan membantai semua para pemburu disini.

Ryan mengendap-endap memasuki kawasan para pemburu. Dengan menyimpan kekuatan vampirnya, para pemburu tidak akan merasakan keberadaannya. Ia harus mencari tempat Gulf ditahan.

"Tidak!! Lepaskan!! Jangan bunuh dia!!" Teriak seorang wanita memohon pada seorang pria yang kini tengah menekan pedangnya perlahan ke dada suaminya. Sementara itu, seorang anak laki-laki dari lantai dua rumahnya hanya diam menutup mulutnya dengan tubuh yang gemetar. Mulut kecilnya hendak berteriak untuk memanggil ibunya, tapi entah kenapa suaranya tak keluar sedikit pun.
"Hentikan!!! Atau aku akan membunuhmu!!" Teriak wanita itu. Pria itu pun menyeringai melihatnya. Bagaimana bisa dia menyerangnya dengan tubuh yang gemetar seperti itu.
"Earth! Walaupun kau membunuhku.... Dosamu suatu saat akan terungkap. Kau bekerjasama dengan Nick untuk membunuh ketua huh?! Benar-benar menjijikkan. Apa yang akan terjadi padamu jika para tetua mengetahuinya?" Ucap Mark dengan sedikit kesulitan. Earth sangat kesal mendengar hal itu apalagi dengan wajah Mark yang menurutnya tengah merendahkannya sekarang. Earth menekan pedangnya, sehingga tusukannya semakin dalam. Mark hanya bisa menahannya, kekuatannya sudah terkuras habis.
"Kubilang hentikan!!" Istri dari Mark mengangkat pedangnya bersiap untuk menebas Earth.

KING GULF 2Where stories live. Discover now