Chapter 66

81 10 0
                                    


Beberapa hari kemudian. Gulf kembali ke ruangannya setelah menyelesaikan pertemuannya dengan para petinggi. Langkahnya terhenti saat ia memasuki ruang kerjanya. Ia melihat seseorang yang beberapa hari ini mengabaikannya. Hatinya sedikit sakit mengingatnya.
"Untuk apa kau disini?" Mew menghampirinya dan segera menarik Gulf kedalam pelukannya. Gulf hanya terdiam.
"Maafkan aku"
"Kau tahu, p'Mile adalah seseorang yang merawatku sejak kecil. Jadi aku hanya-"
"Bukankah kau kesal karena aku menyakitinya? Kau datang kesini untuk balas dendam?" Mew melepaskan pelukannya menatapnya tak percaya.
"Apa maksudmu?! Kau salah paham. Kau tahu, betapa aku sangat mengkhawatirkanmu saat tahu p'Mile mungkin menyakitimu saat aku tidak ada? Aku segera kembali setelah mendengar hal itu. Sudah kukatakan, jangan menemuinya saat aku tidak ada"
"Ya, kemudian aku yang menyakitinya"
"Salahku. Aku harusnya tau p'Mile mengirimku begitu tiba-tiba saat itu. Jika aku tahu, pasti semua ini tidak akan terjadi. Maafkan aku. Gulf... Aku merindukanmu" Mew meraih tangan Gulf menatapnya.

Tok tok tok!

Gulf melepaskan tangan Mew setelah ia mendengar sebuah ketukan pintu.
"Masuk!" Bright dan dokter Louis masuk ke dalam ruangan Gulf.
"Ada apa?"
"Yang mulia, tuan Mile sudah melewati masa kritisnya, dia menjadi lebih baik sekarang. Kita hanya tinggal menunggunya sadar"
"Benarkah?! Apa aku bisa menemuinya?" Tanya Mew.
"Saya rasa lebih baik biarkan tuan Mile sadar dulu" Mew kembali murung. Ia masih belum diizinkan untuk menemui Mile. Salah satu alasan ia menemui Gulf juga untuk meminta izinnya, berharap ia membiarkannya menemui Mile.
"Baiklah. Terus awasi dia"
"Dan... Yang mulia. Ini tentang tuan Ryan.." Gulf meliriknya. Ia hampir melupakannya karena sibuk dengan pekerjaannya. Mew melirik Gulf. Nama asing yang membuatnya penasaran. Siapa Ryan?
"Aku akan mengeluarkannya. Kalian bisa pergi" Bright mengantar dokter Louis keluar.

"Gulf siapa Ryan?"
"Hanya seseorang yang baru aku kenal" Ucapnya sedikit ketus. Gulf mendekati dinding untuk segera membukanya. Mew hanya mengekorinya. Ia ingin tahu orang bernama Ryan itu.

Ryan yang tengah berbaring langsung terbangun, setelah ia merasakan kehadiran seseorang yang ia yakini adalah Gulf. Ryan bertatapan langsung dengan Gulf. Ia pun tersenyum menghampirinya.
"Kukira kau akan selamanya mengurungku disini. Kenapa kau bertindak seperti itu? Itu sangat bahaya" Mew memperhatikannya. Apa-apaan ini? Kenapa mereka terlihat dekat? Gulf tak menghiraukannya dan fokus untuk menghilangkan penghalang. Ryan bisa merasakan sebuah tatapan tajam dari seseorang, ia meliriknya. Tentu saja ia tahu orang itu. Ia menampilkan smirknya.

Penghalang akhirnya terbuka dan Ryan langsung memeluk Gulf erat. Dengan cepat juga Mew memisahkan keduanya dan segera melepas pedangnya. Ryan mengangkat tangannya tapi wajahnya tersenyum yang bagi Mew itu sangat mengesalkan.
"Simpan pedangmu!" Ucap Gulf. Mew menatap Gulf tak percaya.
"Gulf siapa dia?! Dia memelukmu?!"
"Dia setengah vampir sama sepertiku"
"Apa?! Apa... Hubungan-"
"Gulf kau tidak apa-apa? Kau tahu betapa khawatirnya aku dan kau malah mengurungku disini"
"Diam!" Teriak Mew.
"Kau tidak lihat aku sedang bicara dengannya?!"
"Kembalilah kita bicara nanti" Ucap Gulf sebelum meninggalkan keduanya, ia tidak berniat ikut dalam obrolan damai mereka.
"Siapapun kau, jangan pernah mendekatinya! Atau aku akan membunuhmu!" Ucap Mew sebelum pergi. Ryan tertawa mendengarnya. Namun, ia juga sedikit kesal karena Mew kembali. Itu artinya, ia mungkin akan sedikit sulit untuk mendekati Gulf.

Gulf masuk ke kamarnya, namun sebuah tangan menariknya hingga ia berbalik dan sebuah bibir mendarat di bibirnya. Gulf terdiam, ia merindukan bibir ini setelah sekian lama. Namun ia tak membalasnya, Gulf masih sedikit kecewa dengan Mew yang mengabaikannya beberapa hari ini.

Mew melepaskan ciumannya, ketika ia merasa Gulf tak membalas ciumannya.
"Seberapa dekat kau dengannya?" Gulf masih diam dan hanya menatapnya.
"Gulf! Jawab aku!"
"Apa itu penting?"
"Apa....?! Kau kekasihku. Tentu saja itu penting!"
"Aku tidak dekat dengannya. Aku menahannya disini karena dia cukup mengetahui banyak informasi. Cukup membahasnya. Bukankah kau mendatangiku untuk meminta izin menemuinya?" Mew terdiam. Bagaimana Gulf tahu tentang itu? Tapi dalam hatinya. Ia mendatangi Gulf karena benar-benar merindukannya setelah sekian lama tidak bertemu.
"Aku tidak akan memberimu izin. Jadi pergilah!" Gulf berbalik namun sebuah tangan langsung menahannya.
"Maafkan aku. Sungguh, beberapa hari ini aku bersikap bodoh padamu. Bukannya aku tidak ingin mempedulikanmu atau aku kecewa padamu. Tapi aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Terdengar egois bukan? Sungguh... Gulf... Aku memang ingin bertemu p'Mile untuk melihat kondisinya. Tapi lebih dari itu, aku hanya ingin melihatmu. Aku benar-benar merindukanmu" Perlahan Mew mendekati punggung Gulf dan menyembunyikan wajahnya di punggung Gulf. Tangannya perlahan melingkari pinggang Gulf.
"Maafkan aku..." Gulf menghela nafasnya, meraih tangan Mew yang memeluknya.
"Baiklah. Aku memaafkanmu" Mew langsung menatapnya dengan antusias.
"Tapi bukan berarti aku mengizinkanmu menemui p'Mile. Dia seorang tahanan istana. Sebelum aku mengintrogasinya, kau tidak bisa menemuinya"
"Aku mengerti. Aku akan menemuinya setelah kau mengizinkanku. Aku juga memiliki banyak pertanyaan untuknya" Gulf hanya mengangguk. Baginya suasanya masih sedikit canggung sekarang.
"Gulf"
"Hm?"
"Kau tidak ingin melihatku?" Gulf sedikit kesulitan menelan ludahnya. Kenapa ia menjadi gugup. Tapi akan memalukan jika Mew tahu betapa ia merasa sangat gugup sekarang. Dengan berani ia berbalik menatap Mew. Jika diperhatikan, wajah Mew terlihat kelelahan. Apa yang dia lakukan beberapa hari ini?
"Aku melihatmu" Tangan Gulf perlahan terulur meraih pipi Mew.
"Kau baik-baik saja?" Mew terlihat nyaman dengan sentuhan tangan Gulf.
"Sangat baik"
"Jangan bercanda. Apa yang kau lakukan beberapa hari ini?"
"Hanya menjaga mansion" Gulf terdiam. Ia hampir lupa. Bagaimana reaksi para pemburu saat tahu Mile di tahan di kerajaannya.
"Apa mereka akan menyerang kerajaanku?" Mew mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Apa maksudmu?"
"Mereka pasti tidak akan diam setelah mendengar p'Mile ditahan" Mew menggelengkan kepalanya.
"Mereka tidak tahu. Aku dan Boat merahasiakannya" Cukup mengejutkan, karena Mew ataupun Boat malah melindunginya.
"Kau khawatir tentang itu?" Mew menangkup wajah Gulf. Tentu saja ia khawatir. Karena para pemburu sudah cukup dekat dengan kerajaannya hingga selalu membantu rakyatnya.
"Tenang saja. Aku sudah mengatakan pada mereka jika p'Mile harus pergi untuk beberapa hari. Kukira aku orang yang paling mengenal p'Mile, tapi... Dia begitu banyak menyimpan rahasia dariku"
"Baiklah. Kita bicarakan lagi nanti. Sebaiknya kau istirahat sekarang"
"Apa kau mengundangku untuk tidur bersama?" Ucap Mew dengan seringainya.
"Apa?! Siapa yang mengundangmu? Maksudku-" Mew menariknya ke kasur untuk segera berbaring.
"Hey! Tunggu!" Keduanya berbaring dengan Mew memeluk Gulf erat.
"Ah.. Ini sangat nyaman. Aku rasa aku bisa tidur dengan baik sekarang" Ucap Mew dengan matanya yang tertutup. Gulf hanya terdiam menatapnya, membiarkan Mew tidur dengan memeluknya.

Di tempat lain...

Brukk!!

Tubuh Vegas dengan keras membentur dinding. Tubuhnya kini di hiasi banyak luka memar dan beberapa luka yang terbuka sehingga darahnya sedikit mengotori bajunya.
"Kau seharusnya menangkapnya untukku! Tapi kau melepaskannya?!"
"Ketua...! Sudah ku bilang aku ingin memanfaatkannya sebelum kita menangkapnya!" Ucap Vegas sedikit lebih keras. Ia benar-benar kesal dengan pemimpinnya ini. Bodoh! Padahal aku berencana merahasiakan hal ini. Tapi karena seseorang memberi tahunya, semuanya jadi seperti ini. Sialan! Jika sudah menyangkut tentang orang bernama Mew, ia akan menjadi bodoh dan tidak berpikir dengan baik. Setakut itu ia dengan keberadaan Mew?
"Untuk apa?! Menangkap bajingan setengah vampir itu?! Memangnya kau tidak bisa menangkapnya?! Kau seorang pemburu vampir, ingat?! Apa sekarang kau menjadi lemah atau semacamnya?!" Vegas hanya diam dan menelan kembali kata-kata kasar yang ingin ia keluarkan.
"Maaf ketua. Salahku. Aku akan menangkapnya"
"Secepatnya! Sekarang pergilah! Aku muak melihat wajahmu" Earth membalikkan badannya dan Vegas segera bangun dengan berpegangan pada dinding di dekatnya.

Vegas berjalan dengan sedikit tertatih. Ia berpegangan pada  sepanjang dinding, hingga langkahnya terhenti melihat seseorang yang tampak terlihat terkejut karena takut melihatnya. Vegas membenarkan posisinya untuk berdiri tegap, menatapnya tajam.
"Kemarilah!" Orang yang ia ketahui adalah dalang dari semua yang telah terjadi padanya, kini hanya terdiam. Tubuhnya sedikit bergetar.
"Apa kau tuli?!" Orang itu tersentak dan segera berlutut.
"Tuan Vegas maafkan aku... Sungguh aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini. Kukira, ketua akan senang mendengarnya. Maafkan aku yang bodoh ini" Vegas berjalan mendekatinya selagi ia bicara.

Bugh!

"Akhh!!"

Bugh!
Bugh!

Vegas dengan kuatnya memukul dan menendang orang itu. Ia benar-benar ingin membunuhnya sekarang, tapi jika ia melakukannya, mungkin Earth akan mengetahuinya. Vegas berjongkok menarik rambut orang itu ke belakang.
"Dasar tidak berguna! Kau tahu siapa yang saat itu membuatmu tak sadarkan diri?" Orang itu mengingat betul saat ia akan mencoba berhubungan dengan vampir wanita, ada seseorang yang menendangnya sampai pingsan. Ia menatap Vegas ingin tahu siapa orang itu.
"Dia orang yang kau laporkan bersamaku" Orang itu tersentak. Benar-benar mengganggu kesenangannya. Jika sejak awal ia tahu, mungkin ia akan menghajar pemburu itu.

Mew membuka matanya. Hari sudah sangat terang dan Gulf tidak ada disisinya sekarang. Berapa lama aku tidur?

Mew keluar dari kamar Gulf untuk segera pergi ke ruang kerja Gulf, berharap ia ada disana sekarang.

Mew berjalan melewati lorong dengan sedikit lesu. Tubuhnya masih terasa sedikit lemas. Cuaca hari ini begitu cerah, ia melihat beberapa daun yang berguguran di tengah taman istana. Perhatiannya tiba-tiba tertuju pada seseorang yang bertingkah mencurigakan. Pasalnya, ia mencoba untuk mengamati kawasan istana tempat Mile di tahan. Mengingatnya saat orang itu begitu dekat dengan Gulf, membuatnya kesal. Apalagi dengan beraninya memeluk Gulf. Ia tidak tahu orang seperti apa dia. Mew pun memutuskan untuk menghampirinya.

KING GULF 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang