Chapter 78

76 12 2
                                    


Mew berinisiatif untuk mendekati Vegas terlebih dahulu.
"Hey, kau mau ikut juga?"
"Apa maksudmu? Hentikan semua ini. Dasar kekanakan!" Ucap Vegas sebelum berjalan melewati Mew. Mew sedikit kesal mendengar ucapan acuh Vegas. Ia pun menggenggam pedangnya erat.

Jlebbb!

"Hey! Apa yang kau lakukan?!" Teriak seorang pemburu yang tadi bertarung dengan Mew. Vegas berbalik melihatnya dan ia terkejut Mew yang membunuh salah satu pemburu dengan menikamnya.
"Mew!" Mew hanya menatapnya.
"Kenapa?" Tanyanya dengan santai. Vegas kehabisan kata-kata ketika ia melihat hal gila yang dilakukan Mew. Hingga akhirnya Mew pun ditahan dan segera dibawa ke penjara. Banyak pemburu yang terluka karena ulah Mew dan seorang yang tewas. Apa yang dipikirkan Mew sebenarnya? Dimana Gulf?

Gulf membuka matanya ketika ia mendengar sebuah pintu terbuka cukup keras. Ia terkejut melihat Vegas yang datang. Ia melirik sampingnya dan tak menemukan Mew. Dimana dia?
"Kau tidur?"
"Maaf aku ketiduran saat bersamanya. Dimana dia?"
"kau tidak tahu? Dia membuat kekacauan disini. Beberapa pemburu terluka dan seorang terbunuh olehnya"
"Apa?!"
"Bagaimana kerjamu? Kau hanya bertugas untuk mengawasinya saja"
"Maafkan aku"
"Dasar tidak berguna!"
"kkhhh!!" Gulf tersungkur saat ia merasakan sakit di lehernya.
"Itu hukuman ringan untukmu" Ucap Vegas sebelum pergi meninggalkan Gulf yang menahan sakit. Ia menyentuh lehernya yang terasa seperti ada sesuatu yang mencekiknya, namun tak ada benda apapun dilehernya. Sampai kapan sakitnya terus menyerang?

Earth datang diikuti para tetua. Mew memperhatikannya. Hari ini adalah hari Mew akan diadili atas kelakuannya. Mew sedikit tertawa melihat orang-orang yang terus berdatangan. Ia sangat senang melihatnya apalagi wajah Earth yang berkuasa itu.
"Baiklah kita langsung saja. Kenapa kau membunuh dan melukai orang-orangku?" Wajah Mew yang sama sekali tak menampakkan raut ketakutan membuat Earth kesal. Namun ia tidak bisa bertindak seenaknya saat banyak orang yang menyaksikannya. Ia akan bersabar. Bagus Mew membuat kekacauan, sehingga hal ini akan menjadikan alasan ia untuk segera dibunuh.
"Aku tidak berniat membunuh atau melukai mereka. Hanya saja kemampuan mereka begitu... Lemah. Jadi jangan salahkan aku jika mereka terluka. Kami hanya sedang bertanding biasa saja seperti berlatih antar pemburu"
"Alasan yang pintar tapi mengingat kau berasal dari daerah lain dan juga kau yang selalu menyerang orang-orangku, hal itu tidak bisa menyelamatkanmu dari hukuman seorang pembunuh"
"Oh benarkah? Lalu bagaimana denganmu?" Earth sedikit tersentak mendapat pertanyaan balik dari Mew.
"Apa maksudmu?"
"Aku hanya ingin menanyakan tips untuk selamat dari hukuman. Jadi bagaimana? Bukankah kau lebih paham tentang hal itu? Ah haruskah aku membunuh saksi yang melihatnya? Oh tidak, terlalu terbanyak yang harus aku bunuh jika begitu. Atau aku harus menghilangkan ingatan mereka saja. Bagaimana?" Earth terkejut mendengar hal itu. Bagaimana bisa Mew mengatakan hal itu. Apakah kejadian waktu itu...?
"Diam! Kau tidak akan bisa lepas dari hukuman! Semua bukti dan saksi sudah ada. Jadi tanpa menunggu lama lagi, cepat penggal kepalanya!" Vegas melirik Earth yang tampak menjadi panik. Beberapa pemburu yang bertugas segera mendekati Mew untuk segera dilakukan eksekusi. Mew melirik salah satu tetua yang sejak tadi hanya terdiam.
"Hey paman Vin, kau tidak akan memberikan kata-kata terakhirmu untuk keponakanmu ini?" Semua perhatian langsung tertuju pada tetua Vin. Tetua Vin juga terkejut, setelah sekian lama Mew menyebutnya paman.
"Maaf aku terlambat mengingatmu, karena sudah lama kita tidak bertemu"
"Apa yang kalian tunggu?! Cepat lakukan! Abaikan dia!" Teriak Earth. Tetua Vin segera mengangkat tangannya sebagai isyarat untuk menghentikannya, sehingga otomatis para pemburu yang menyentuh Mew melepaskannya. Vegas melihat Earth yang tampak kesal dengan mencengkram tangannya erat. Ada apa dengannya?
"Tetua Vin! Kau ingin menentangku?!"
"Maaf ketua. Tapi izinkan aku untuk sekedar menyapanya sebagai seorang pamannya. Kalian mengizinkanku kan?" Tanyanya pada tetua yang lainnya. Earth semakin dibuat panik. Kenapa kejadiannya jadi seperti ini? Sialan! Ini rencananya? Earth melirik Mew dan tatapan Mew sedang tertuju padanya dengan seringainya. Seberapa jauh dia mengingatnya?

Tetua Vin mendekati Mew setelah semua orang mengizinkannya. Ia menyentuh pundaknya.
"Aku bersyukur melihatmu terlihat sangat sehat saat pertama kali datang kesini lagi setelah sekian lama. Maafkan aku, aku tidak bisa membantumu saat mereka menyiksamu. Tapi aku bangga kau bisa bertahan sampai saat ini. Bahkan kau menjadi seorang pemburu yang kuat. Orang tuamu juga pasti bangga padamu. Aku yakin"
"Paman apa kau tahu bagaimana kedua orang tuaku meninggal?" Tetua Vin tampak menundukkan kepalanya.
"Mereka ditemukan meninggal di rumahmu dan yang membunuhnya adalah vampir bernama Nick. Entah berada dimana vampir itu sekarang"
"Ah begitu... Paman sepertinya hal yang ku ingat tidak seperti itu"
"Apa maksudmu?"
"Mereka..." Ucapan Mew terhenti ketika sebuah pedang berada dihadapannya siap menebas lehernya.
"Ketua, apa yang kau lakukan?"
"Sudah cukup! Ini tempat eksekusi bukan tempat keluarga untuk bernostalgia" Mew tertawa melihat Earth yang panik. Dia kehilangan akalnya.
"Earth, lihat wajahmu yang pucat itu. Kau tahu? Aku ingat semuanya"
"Bajingan!" Earth yang akan menebas Mew segera dihentikan oleh tetua Vin.
"Tunggu! Ketua tolong tenanglah. Mew jelaskan"
"Yang aku tahu, Earth yang membunuh kedua orang tuaku" Semua orang terkejut dengan ucapan Mew.
"Hentikan omong kosongmu! Kalian percaya itu?!" Semua orang tampak kebingungan entah siapa yang harus mereka percayai.
"Kenapa kalian diam?! Kalian meragukan ketua kalian ini?!"
"Ketua..."
"Earth. Kau pasti tidak menyangka mantra yang kau berikan padaku menghilang. Aku saksi satu-satunya kejadian itu. Kalian pikir masuk akal seorang anak kecil tiba-tiba di usir karena dia tidak bisa menjadi pemburu? Paman, katakan padaku bagaimana kondisi mayat kedua orangtuaku"
"Eu.... Yah... Terdapat luka tusukan didada ayahmu dan juga ibumu lehernya tertebas. Lalu ada tanda gigitan vampir di leher mereka"
"Gigitan vampir?" Mew melirik Earth. Wajah Earth sekarang hampir membuatnya tidak bisa menahan tawa.
"Saat itu umurku 10 tahun dan aku mendengar keributan di ruang tamu. Aku terkejut Earth tengah menusuk ayahku dan karena ibu ingin menolong ayah, dia pun juga membunuh ibuku. Aku berusaha untuk tidak bersuara melihat hal itu. Sebagai anak kecil yang cacat aku merasa tidak berguna saat itu" Tetua Vin melirik Earth dan itu membuatnya tersentak.
"Apa?! Kau percaya kata-katanya? Dia hanya mengarang cerita supaya aku hancur!"
"Earth aku juga mendengar jika kau yang membunuh ketua sebelumnya kan dibantu dengan vampir Nick"
"Apa?!" Tetua Vin cukup terkejut mendengar fakta yang diucapkan Mew. Semua orang yang ada disana pun ikut terkejut. Tidak ada yang tahu pasti penyebab kematian ketua sebelumnya. Tetua Vin sempat mencurigai Earth karena dialah yang lebih diuntungkan. Juga terdapat beberapa hal yang janggal tentang penyelidikannya saat itu. Saat itu juga Earth mencengkram leher Mew kuat.
"Kau pikir apa yang kau bicarakan sekarang?!"
"Ketua lepaskan dia" Ucap Tetua Vin, namun Earth tampak tak mempedulikannya. Tetua Vin pun melirik tetua lainnya. Seakan mengerti apa yang dimaksudnya, tetua lain menganggukkan kepalanya dan segera ia menyuruh para pemburu untuk memegang Earth.
"Lepaskan! Apa yang kalian lakukan?!"
"Maaf ketua. Tapi sepertinya hal ini harus diselidiki dulu. Kami akan mengurusnya dan kau sebaiknya tunggu di kamarmu. Vegas bawa ketua" Vegas yang tampak kebingungan harus menuruti siapa pun, dengan sedikit ragu menuruti perintah tetua Vin. Earth terus memberontak ia kesal, rasanya seperti ia dikhianati oleh orang-orangnya sendiri.

Sepeninggalan Earth dari ruangan itu, Mew dilepaskan dan ia pun dibawa ke ruangan lain. Sementara itu Earth melepaskan diri dengan kasar dari orang-orangnya yang sedari tadi memegangnya.
"Lepaskan! Vegas! Kau percaya ucapannya?!" Vegas terdiam ia tidak tahu harus menjawab seperti apa pada situasi saat ini.
"Kau juga meragukanku?!"
"Tidak, ketua! Aku hanya sedikit terkejut dia berani berkata seperti itu dihadapan semuanya"
"Hah! Aku benar-benar muak dengannya! Dimana vampir itu?! Panggil dia!" Vegas yang paham langsung segera pergi dan memanggil Gulf untuk menemui Earth.

Gulf terdiam berlutut dihadapan Earth menungu perintahnya diberikan.
"Lupakan tentang kau berpura-pura dihadapannya. Aku ingin kau membunuhnya"
"Baik ketua" Gulf segera pergi dari kamar Earth.

KING GULF 2Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu