Chapter 64

90 9 0
                                    


Setelah beberapa hari mencari, akhirnya Mew bisa menemukan jalan menuju tempat mansion pemburu berada. Namun, berapa kalipun ia mencoba, ia tidak bisa memasuki jalan itu. Ada sebuah penghalang yang menutupinya. Seperti apa yang pernah dikatakan Prim pasti jalan ini hanya bisa dilalui anggota kerajaan. Mew pun bergegas menuju istana.

Kali ini Mew tidak masuk dengan mengendap-endap. Ia masuk lewat gerbang depan istana.
"Bisakah aku bertemu dengan putri Jane?"
"Siapa kau?" Tanya penjaga istana.
"Aku... Temannya. Jika kau memberitahunya, aku yakin dia akan segera membiarkanku masuk" Penjaga itu menatap Mew curiga. Namun ia pun menyuruh rekannya untuk pergi melaporkannya.
"Tuan. Kami tidak bisa membiarkan seseorang masuk sembarangan. Jadi sebelum itu kau bisa tunggu sebentar? Kami sedang menanyakannya sekarang"
"Ya, tentu. Tidak masalah" Mew cukup terkejut penjaga istana disini cukup sopan pada orang asing sepertinya.

Beberapa menit berlalu, Mew melihat Jane yang berlari mendekatinya. Kenapa dia terburu-buru?
"Apa yang kalian lakukan?! Kalian menahan tamuku diluar seperti ini?!!" Teriak Jane pada para penjaga.
"Maaf yang mulia. Dia tidak memiliki tanda pengenal, jadi kami tidak bisa membiarkannya masuk" Jane tidak bisa menyangkalnya. Tidak ada yang mengenal Mew disini. Ia jadi merasa bersalah telah membuat Mew menunggu.
"Tuan Mew, maafkan aku membuatmu menunggu"
"Tidak. Jangan memarahi mereka. Mereka sudah sangat baik menjalankan tugasnya"
"Hm.. Ayo sebaiknya kita masuk dulu" Mew mengikuti Jane memasuki istana.

"Maaf aku mengganggu waktumu"
"Tidak. Aku hanya sedang mempersiapkan acara pengangkatan putra mahkota. Sekarang aku kebetulan sedang senggang" Mew hanya mengangguk paham. Dari kejauhan ia melihat seorang pria yang berlarian menghindari para pelayan yang mengejarnya dengan selimut yang menggulung tubuhnya. Jane melirik Mew, mencoba melihat reaksinya.
"Dia kakakku, putra mahkota. Benar-benar memalukan... Kau pasti pernah mendengar rumornya bukan?" Mew tidak tahu jika rumor tentang putra mahkota itu benar. Tapi kenapa seseorang seperti itu dijadikan seorang putra mahkota? Bahkan sebentar lagi dia akan menjadi seorang raja.
"Ya... Tidak semuanya aku rasa"
"Ah itu tidak penting sekarang sepertinya kau punya sesuatu untuk dikatakan. Bagaimana jika ku bawa kau ke taman istana? Cuaca hari ini bagus tidak terlalu panas, sangat cocok untuk berada di taman istana" Mew hanya mengangguk dan Jane pun membawa Mew ke taman istana.

Keduanya duduk di sebuah bangku taman. Jane memperhatikan Mew. Seketika ia teringat dengan ucapan Vegas. Apa maksudnya dengan tuan Mew yang menghancurkan kerajaanku?
"Aku tidak menyangka kau datang langsung padaku. Kau tahu? Aku mencoba mencarimu, karena saat itu kau tiba-tiba menghilang"
"Maaf. Ada yang harus aku lakukan saat itu" Jane mengangguk paham. Rasanya akan tidak sopan untuk menanyakan apa yang dilakukan Mew.
"Aku lihat banyak vampir yang bertugas disini"
"Eum. Bukankah kau pemburu? Apa kau ingin membunuh mereka?"
"Tidak. Selama mereka tidak mengganggu atau menyakiti manusia" Jane baru mendengar hal ini.
"Ya... Jangan khawatir, mereka tidak akan mengganggu manusia"
"Oh benarkah?"
"Jika dipikirkan... Sepertinya kau sangat berbeda dengan para pemburu yang ada disini. Darimana asalmu?" Sedikit mengejutkan, Jane menanyakan tentang asalnya. Mengingat apa yang pernah dikatakan Gulf, ia tidak mungkin mengatakan berasal dari tempat yang berdekatan dengan kerajaan Kanawut.
"Aku berasal dari daerah utara, tapi beberapa tahun ini aku selalu berpindah-pindah"
"Ah kau seorang pengelana? Jadi, ada apa kau menemuiku?"
"Aku rasa kau tidak asing dengan seorang pemburu vampir. Apa kau tahu tempat mereka tinggal?"
"Oh itu... Ya. Ada kelompok pemburu di wilayah kerajaan ini. Hubungan kami cukup baik, sehingga mereka pun menempatkan para vampir disini dengan aman"
"Kudengar, hanya keluarga kerajaan yang bisa datang kesana"
"Kau tahu itu?"
"Seseorang memberitahuku. Aku ingin datang kesana, tapi aku sama sekali tidak bisa masuk. Jadi... Aku harap kau-"
"Oh siapa ini?" Suara seseorang menghentikan obrolan keduanya. Jane terkejut melihatnya sedangkan Mew mematung melihat orang itu.
"Vegas! Untuk apa kau kesini?!"
"Ah aku tentu saja datang untuk menemui tunanganku. Tapi kulihat kau sedang bersama seorang pria. Siapa dia?" Vegas  merangkul pinggang Jane dan tersenyum menatap Mew. Jane berusaha melepaskan tangan Vegas, namun pegangannya begitu kuat. Vegas tidak menyangka akan bertemu orang yang sedang ia cari sekarang.
"Bukan urusanmu! Pergilah!" Mew masih bungkam. Ia cukup terkejut bertemu dengan pemburu ini. Hah! Sebuah kebetulan apa ini? Mew tertawa dalam diamnya.
"Tuan Vegas, kau seorang pemburu vampir?"
"Ya, kau juga?" Mew mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Vegas menyambutnya. Senyuman Mew sedikit membuatnya kesal. Mew cukup berani berhadapan dengannya.
"Aku sudah lama ingin menemuimu. Bagaimana kalau kita bicara?" Keduanya saling bertatapan.

KING GULF 2Where stories live. Discover now