Chapter 79

92 14 1
                                    


Jane dan Kiet sampai di pertambangan Zhan. Hari pembukaan tambang baru yang sangat Kiet banggakan. Pasalnya tempatnya berada di wilayah dengan penduduk yang sangat kekurangan. Dengan adanya pertambangan ini semua orang tidak akan kesulitan lagi kedepannya. Kiet menjalani acara pembukaan tanpa kendala apapun.

Selesai dengan acaranya, ia melihat beberapa pekerja tambang yang tengah bekerja. Tak lama seseorang menghampiri Berm dengan membisikan sesuatu. Setelah orang itu pergi Berm mendekati Kiet.
"Yang mulia, kami menemukannya" Kiet tersenyum mendengarnya. Dengan semangat ia pun pergi bersama Berm.

Beberapa orang tengah menggali sebuah lubang. Kiet memperhatikannya.
"Ada pintu masuk disana. Aku rasa kita bisa lewat sana. Sebentar lagi mereka selesai" Kiet mengangguk mengerti. Ia dengan sabar menunggu para pekerja.

Mew selesai menceritakan semua yang ia tahu. Tetua Vin seketika terdiam. Ceritanya mungkin masuk akal, tapi tidak ada bukti yang jelas.
"Mew, aku percaya padamu. Tapi... Tanpa bukti kita tidak bisa meyakinkan para tetua dan pemburu lainnya"
"Aku mengerti. Beri aku waktu untuk mencari buktinya"
"Baiklah. Tapi aku tidak bisa memberikan waktu yang banyak untukmu"
"Aku tahu. Paman, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Tentu. Apa itu?"
"Tentang vampir bernama Gulf. Apa dia benar-benar ditandai?" Tetua Vin melihat raut wajah sedih Mew. Mengingat Mew sangat berusaha keras saat ingin menolong Gulf, ia menjadi penasaran hubungan seperti apa yang mereka jalani.
"Ya. Dia sudah ditandai" Mew tahu itu, tapi mendengarnya langsung membuat hatinya sakit.
"Tapi tidak ada tanda dipunggungnya"
"Vegas menyamarkannya dan memindahkan tanda itu dilehernya"
"Apa kau tahu bagaimana cara menghilangkan tandanya?"
"Yah... Ada satu cara"
"Benarkah?! Apa itu?!" Mew sangat bersyukur mendengarnya. Masih ada harapan untuk Gulf selamat.
"Tapi... Untuk menghapusnya, harus mengorbankan satu nyawa sebagai gantinya"
"Apa?!" Seketika senyuman diwajahnya menghilang. Kenapa harus mengorbankan sebuah nyawa?
"Kau tahu? Secara teknis, Gulf sudah mati tapi dia dibangunkan untuk dijadikan alat oleh ketua Earth. Maka dari itu, nyawa seseorang harus dikorbankan untuk membuatnya kembali" Mew mengepalkan tangannya. Tetua Vin hanya memperhatikannya. Ia tidak mungkin akan melakukan hal yang ia pikirkan sekarang kan?
"Mew, jika kau berpikir akan mengorbankan nyawamu, itu percuma. Itu tidak akan berhasil karena kau seorang manusia"
"Tidak bisa?! Lalu? Aku harus mengorbankan seorang vampir?"
"Ya. Lebih tepatnya vampir dengan jenis yang sama dengannya yaitu setengah vampir" Pikirannya langsung tertuju pada Ryan. Hanya dia yang bisa menolong Gulf. Ryan setengah vampir, aku harus menemukannya.
"Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih paman. Soal bukti, aku akan cari secepatnya"
"Ya. Mulai sekarang kau akan menjadi tahanan khusus. Jadi manfaatkan waktumu dengan benar. Jika kau gagal, aku tidak bisa membantumu lebih banyak lagi" Mew mengangguk mengerti dan tetua Vin pun segera meninggalkan kamar yang ditempati Mew.

Kiet dan Berm berhasil masuk ke dalam sebuah gua. Dikatakan jika di dalam sana selain ada batu energi, juga ada sebuah pusaka kuno yang bisa membuat penggunanya berkuasa. Tentu saja Kiet harus mendapatkannya langsung. Ia harus mencarinya sendiri. Tidak ada yang bisa ia percayai jika orang lain yang mengambilkannya.

Gua itu tampak seperti tak berujung, keduanya sudah cukup lama berjalan dan tak ada apapun di dalamnya dan juga banyak lorong-lorong yang bercabang sehingga membuatnya seperti labirin.
"Hah... Sampai kapan kita akan berjalan terus seperti ini? Apa kau tidak merasakan sesuatu? Sebagai seorang vampir, pastinya indra penciumanmu bagus bukan?"
"Maaf yang mulia, aku tidak merasakan apapun disini" Kiet meliriknya tajam yang membuat Berm menundukkan kepalanya.
"Dasar tidak berguna!" Kiet tidak bisa lebih lama berada disini. Ia harus segera kembali ke istana.
"Ayo kita harus kembali. Atau Jane akan curiga jika aku tidak ada. Kita akan kembali lagi nanti" Berm menunduk memberi hormat dan mengikutinya pergi. Dari sisi lain, seseorang tampak memperhatikan Kiet dan Berm yang berjalan menjauh. Matanya yang merah sangat kontras dengan gua yang gelap itu. Deru nafas yang kuat dengan air liur yang mulai menetes dari mulutnya serta tangannya yang mencakar dinding gua, membuatnya tampak seperti monster yang kelaparan.

KING GULF 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang