Chapter 67

87 12 0
                                    


Ryan menaiki sebuah tembok untuk sekedar mengintip apa yang terjadi di balik tembok itu. Tampak sepi, namun dengan penjagaan yang ketat, ia bisa melihat beberapa prajurit manusia dan vampir yang berjajar.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Mew yang membuat Ryan terdiam dan ia pun berbalik dengan disertai senyumannya.
"Oh kau seorang pemburu vampir itu kan?"
"Aku bertanya, apa yang kau lakukan disini?"
"Hanya ingin melihat-lihat. Aku sedikit khawatir melihat Gulf yang datang dengan tergesa masuk ke dalam sana" Tergesa? Apa terjadi sesuatu pada p'Mile?
"Sejak kapan kau disini? Bagaimana kau mengenal Gulf?" Ryan meliriknya dan ia pun tertawa.
"Ah, ya kau kekasihnya kan? Tapi perlu kau tahu, hubungan seorang vampir dan pemburu tidak akan berjalan lancar. Pada akhirnya kalian harus saling membunuh" Mew mengepalkan tangannya, ia masih berusaha menahan emosinya.
"Itu bukan urusanmu! Aku tidak tahu apa maksudmu mendekatinya, tapi kuperingatkan kau, jika sampai kau-"
"Apa kau cemburu?" Tanya Ryan memotong ucapan Mew.
"Apa?!" Ryan tertawa dengan cukup keras.
"Ah bagaimana ini? Sepertinya... Perasaannya padamu sudah mulai memudar. Kulihat kemarin kalian tidak sedekat itu"
"Kau-!" Ryan menepuk pundak Mew, mendekatinya untuk membisikan sesuatu.
"Perlu kau tahu, kami bahkan berkencan saat kau tidak ada" Detik itu juga Ryan langsung menghindari serangan yang dilayangkan oleh Mew. Ryan tertawa melihat Mew.
"Bajingan! Aku akan membunuhmu!"
"Aku tidak ingin bertarung. Sebaiknya kau juga, atau kau akan menghancurkan istana ini. Kau pasti tidak ingin Gulf marah bukan? Aku pergi" Teriak Ryan yang segera pergi meninggalkan Mew yang masih begitu emosi.

Setelah sedikit mendinginkan kepalanya, Mew pergi untuk menemui Gulf. Tanpa mengetuk pintu, ia langsung membuka pintu ruangan Gulf. Pemandangan pertama yang membuatnya terkejut adalah Bright yang tengah membantu Gulf membersihkan dirinya yang berlumuran darah.
"Gulf! Ada apa denganmu?! Kau terluka?!"
"Oh kau sudah bangun. Bright, suruh pelayan untuk menyiapkan makanan untuknya. Biar aku yang selesaikan ini" Bright pun memberi hormat sebelum pergi. Mew yang masih belum mendapatkan penjelasan, terlihat khawatir dan bingung.
"Tenang saja phi, ini bukan darahku"
"Lalu?"
"Hanya seorang vampir tak berguna yang membuat ulah" Mew lega mendengar Gulf tak terluka. Namun vampir mana yang dibasmi oleh Gulf.
"Vampir liar? Berapa banyak dari mereka hingga membuatmu berlumuran darah?" Mew membantu Gulf membuka pakaian Gulf dan mengelap darah yang menempel di tubuhnya.
"Bukan. Dia seorang vampir yang di kirim p'Po kesini. Tapi dia berusaha untuk membawa p'Mile"
"Apa?! Dia seorang penguntit kah?" Gulf menggelengkan kepalanya tanda ia pun tidak tahu.
"Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu. Aku sudah meminta Pete untuk memanggil p'Po dan seorang yang mengurus vampir itu"
"Jadi kau membunuhnya?"
"Aku tidak berniat membunuhnya, tapi... Karena ia terus melawan, aku terpaksa membunuhnya" Gulf mengambil lap di tangan Mew.
"Pergilah makan, aku harus mandi sekarang" Mew mengangguk sedikit enggan berpisah, mengingat obrolannya dengan Ryan tadi. Ia mencoba untuk tidak menyalahkan Gulf.
"Baiklah" Sebelum pergi Mew menarik Gulf untuk sekedar mencium bibirnya. Gulf hanya menatap kepergiannya.

Gulf berjalan keluar setelah selesai membersihkan diri untuk segera kembali menemui Mew. Sebuah tangan yang mendarat di bahunya membuatnya sedikit terkejut. Gulf menatap Ryan yang tersenyum. Ia pun menepis tangannya.
"Apa yang kau lakukan? Pergilah kemana pun... Sebaiknya kau tidak berada disini lagi"
"Apa?! Kau mengusirku?! Sudah ku katakan, aku akan membantumu bukan?"
"Sudah cukup banyak aku memiliki bantuan, lagipula kerajaanku tidak selemah itu, sampai harus meminta bantuanmu. Jadi pergilah"
"Tidak!" Ryan menahan tangan Gulf. Ia tidak mau lagi berkeliaran tidak jelas. Bersama Gulf sangat menyenangkan untuknya dan bersamanya, ia bisa menjadi dirinya sendiri.

"Bukankah dia menyuruhmu untuk pergi? Apa kau tuli?" Gulf dan Ryan menatap Mew yang entah sejak kapan berdiri di hadapan keduanya. Mew melihat tangan Ryan yang menyentuh Gulf. Ia membenci hal itu. Gulf yang menyadarinya langsung melepaskan tangan Ryan.
"Sudah cukup! Sebaiknya kau pergi atau kau ingin aku keluarkan secara paksa?"
"Gulf aku bisa membantumu. Aku cukup tahu banyak tentang kerajaan Ratanaporn. Aku bersumpah akan membantumu"

Bugh!

Ryan terlempar setelah mendapat tendangan dari Mew.
"Berisik! Pergi dari sini! Kau tidak diterima disini!" Gulf hanya memperhatikan Mew. Tak lama Bright datang setelah mendengar sebuah keributan. Gulf langsung menyuruh Bright untuk menyeretnya keluar. Sedangkan Mew dan Gulf masih terdiam di tempatnya. Suasananya menjadi sedikit canggung. Gulf tidak mengharapkan Ryan akan datang saat ia akan menemui Mew.
"Kau baik-baik saja?" Gulf hanya mengangguk, cara bicara Mew sedikit berbeda dengan suara yang begitu tegas dan pandangannya yang dingin.

Gulf sesekali melirik Mew yang sibuk entah sedang melakukan apa. Sejak tadi ia memperhatikan semua hal yang ada di ruangannya. Kini ia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya.
"Gulf.."
"Ya?!" Jawab Gulf yang tanpa sadar menjawab dengan cepat. Memalukan, kenapa kau menjawab seperti itu?
"Sejak kapan kau mengenalnya?"
"Siapa maksudmu?"
"Vampir itu"
"Maksudmu Ryan?"
"Kalian terlihat sangat akrab. Apa saja yang terjadi saat aku tidak ada?" Mew menatapnya. Gulf tidak suka dengan tatapan Mew. Seakan ia dituduh telah melakukan sesuatu.
"Aku tidak dekat dengannya. Dia tiba-tiba datang hanya karena aku sama sepertinya seorang setengah vampir"
"Hanya itu? Kau yakin?"
"Apa maksudmu? Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau tidak percaya padaku?" Mew tertawa menggelengkan kepalanya.
"Hanya... Kudengar kau pergi berkencan dengannya"
"Apa?!" Gulf tersentak tentu saja. Tahu dari mana Mew?
"Itu benar?"
"Tidak! Aku bisa menjelaskannya"
"Bodoh! Selama ini hanya aku yang mencintaimu. Aku hanya memaksamu kan?" Gulf yang sudah tidak tahan mendekatinya.
"Mew Suppasit!! Dengarkan aku!" Keduanya saling bertatapan.
"Kau pikir aku bodoh?! Jika tidak suka, untuk apa aku membuang-buang waktuku?! Aku hanya menuruti keinginan konyolnya untuk mendapatkan informasi. Hanya itu!" Mew terdiam.
"Mendapatkan informasi? Jangan konyol! Kau bisa mencari tahu dengan cara lain!"
"Apa?!" Gulf terkejut Mew tidak mempercayainya. Mew menarik kerah baju Gulf, mencengkramnya kuat.
"Dengar! Kau, hanya milikku! Kau ingin informasi apa? Aku bisa mencarinya untukmu. Tapi jangan pernah memintanya pada makhluk seperti dia!" Gulf hanya menatap tepat di mata Mew yang mengeluarkan emosinya. Ia pun memalingkan pandangannya. Salahnya, karena hal itu, ia menjadi mengkhianati Mew. Tapi tidak seharusnya Mew sampai marah seperti ini. Lagipula ia dan Ryan berkeliling tak ada kontak fisik seperti pasangan kencan pada umumnya. Dan apa yang baru saja ia katakan? Makhluk seperti dia? Apa itu juga berlaku untuknya? Karena Ryan sama-sama setengah vampir dengannya. Ucapan Ryan mengenai makhluk sejenisnya hanya dianggap pengkhianat terlintas di pikirannya. Apa itu yang dimaksudnya?
"Kau mengerti?! Lihat aku Gulf!"
"Lepaskan aku!" Ucap Gulf tanpa menatapnya.
"Jawab aku! Berjanjilah kau tidak akan mendekatinya lagi" Pikiran Mew menjadi sedikit gila sekarang, memikirkan Gulf bersama orang lain membuatnya khawatir dan marah. Gulf masih terdiam. Perlahan cengkraman tangan Mew terlepas, ia membenamkan kepalanya di bahu Gulf.
"Aku tidak ingin kehilanganmu. Hanya kau yang aku punya. Kumohon" Suara Mew menjadi lebih lembut, tak ada lagi teriakan dan emosi di dalamnya. Perlahan tangan Gulf meraih kepala Mew, mengelusnya dengan lembut. Mew yang merasakannya langsung menarik pinggang Gulf memeluknya dengan erat, menenggelamkan kepalanya di leher Gulf.
"Aku tidak akan pergi, jadi berhentilah berpikiran aneh seperti itu. Aku sungguh tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Aku harap kau percaya padaku" Mew hanya mengangguk. Gulf memeluknya erat dengan mengelus kepala Mew.

KING GULF 2Where stories live. Discover now