Chapter 77

79 13 3
                                    


Gulf pergi meninggalkan ruangan Earth. Vegas memperhatikan Earth setelah kepergian Gulf.
"Kenapa kau terlihat gelisah? Sebelumnya kau tersenyum seperti orang gila"
"Apa maksudmu? Hah... Selalu ada pikiran yang menggangguku. Apa yang Mew rencanakan?"
"Apalagi? Mungkin rencananya hanya nekat untuk menyerang bersama kekasihnya itu"
"Kau berpikir begitu?" Walaupun Vegas sudah memberitahunya, ia masih merasa tidak tenang. Seandainya para tetua itu tidak menahannya untuk membunuhnya.
"Yah... Pokoknya waktu yang dia punya tidak banyak lagi. Aku akan pergi sekarang"
"Kemana?" Vegas menatapnya heran.
"Ketua! Apa yang kau pikirkan? Tentu saja aku harus menangkap tikus yang menyelinap itu" Benar! Bagaimana ia bisa melupakan vampir yang menyelinap ke dalam wilayahnya? Namanya Ryan? Ia menjadi penasaran vampir seperti apa yang bisa menerobos ke wilayahnya.

Kiet membuka surat yang dibuat Jane untuk ayahnya. Tak lama, ia pun meremas surat itu. Bagaimana bisa isi surat ini hanya berisi keburukan tentangnya?
"Berm, apa kau sudah melihatnya lagi?"
"Ya, Yang mulia. Aku dengar semalam keadaannya kritis"
"Benarkah? Apa dia sudah mati?"
"Tidak. Mungkin dia masih bisa menahannya" Kiet tertawa mendengarnya.
"Biarkan saja. Jangan sampai ada orang yang menemuinya. Lalu bagaimana dengan Jane?"
"Beliau sibuk dengan pekerjaannya. Kudengar dia mengutus seseorang untuk bernegosiasi ke kerajaan Kanawut"
"Ah begitu?" Sedikit mengesalkan karena Jane sama sekali tidak menganggapnya seorang raja.
"Yang mulia, apa anda akan pergi ke pembukaan pertambangan zhan?" Kiet menatap Beam, ia hampir melupakan tentang pertambangan itu. Dikatakan disana terdapat sebuah batu energi yang langka, dan jika kerajaannya bisa menjual batu energi tersebut, itu pasti akan sangat menguntungkan.
"Bagaimana menurutmu? Apa aku harus bertindak bodoh lagi?"
"Menurutku... Anda sebaiknya tidak datang. Bukankah pertambangan itu dibuka terlalu cepat tanpa pemeriksaan menyeluruh. Saya hanya mengkhawatirkan keselamatan anda disana" Kiet tertawa mendengarnya.
"Jangan meremehkan orang-orang dikerajaanku. Memang apa yang akan membuatnya bahaya? Bukankah ini saat yang tepat untuk memperlihatkan kemampuanku pada orang-orang itu?" Berm hanya menunduk hormat sebelum pergi. Walaupun sedikit khawatir, mungkin apa yang dikatakan tuannya itu benar. Untuk sekarang, ia hanya akan mengawasi Jane.

Ryan yang baru keluar dari tempat persembunyiannya tak sengaja melihat Gulf yang berjalan dengan tenang. Apa Gulf sudah ditandai? Ryan berniat menghampirinya, namun langkahnya terhenti ketika Vegas mendekati Gulf. Apa yang ia lihat sekarang? Jika Gulf berhasil ditandai... Sial! Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku disini. Ryan yang tampak gelisah seketika terdiam saat ia mendapat sebuah ide.

Gulf berjalan di koridor mansion, ia akan kembali melihat keadaan Mew sekarang. Namun sebuah tangan membekap mulutnya dan menariknya untuk bersembunyi. Gulf siap menyerangnya, namun Ryan menahan tangannya.
"Lepaskan! Siapa kau?!"
"Gulf, kau tidak mengenalku?" Gulf hanya menatap Ryan. Ia pun membalikan Gulf menekannya ke tembok.
"Apa yang kau lakukan?!" Gulf tersentak Ryan menyingkap bajunya. Tak ada tanda dipunggungnya. Apa artinya dia belum ditandai?
"Ryan lepaskan aku" Setelah mendengar Gulf menyebut namanya, ia pun melepaskannya.
"Apa yang terjadi? Mereka belum menandaimu kan? Kenapa kau bisa akrab dengan- Akhhh!" Gulf mencengkram leher Ryan hingga tubuhnya perlahan terangkat.
"Gulf- a... Apa... Yang... Akh!!"
"Kau yang bernama Ryan kan?" Gulf tersenyum dan ia pun memukul Ryan dengan keras hingga ia tersungkur. Bagaimana bisa? Jelas dia telah ditandai tapi dimana tandanya? Kepala Ryan terluka cukup parah hingga darah mengucur. Ia merasa pusing. Karena ia menutup kekuatan vampirnya, penyembuhan untuk lukanya sangat lambat. Pandangannya buram, ia bisa melihat Gulf yang mendekatinya.

Gulf mencengkram rambut Ryan dan menyeretnya pergi.
"Tunggu! Gulf!" Gulf membawanya keluar dan para pemburu yang ada disana memperhatikannya, termasuk Vegas yang juga melihatnya.
"Vegas!" Panggil Gulf menunjukkan Ryan. Vegas menghampirinya membuat Ryan sedikit panik. Sudah seperti ini, ia pun membuka kembali kekuatan vampirnya dan lukanya pun mulai sembuh. Gulf yang menyadarinya hendak kembali memegangnya namun dengan cepat Ryan pergi dan menghajar beberapa pemburu yang menghalanginya. Vegas mengejarnya bersama beberapa pemburu lainnya. Ryan berusaha secepat mungkin untuk segera pergi. Beberapa serangan dari para pemburu mengenainya. Namun, ia tidak bisa menyerah begitu saja dan terus berlari sembari menyerang para pemburu.

Gulf membuka pintu kamar Mew dan dilihatnya Mew yang tengah berbaring. Ia pun menghampirinya. Gulf hanya menatapnya perlahan tangannya terulur untuk meraih wajah Mew namun sesuatu terasa membakar lehernya. Gulf seketika terduduk mengerang kesakitan ditambah kepalanya yang menjadi pusing. Ada apa denganku? Gulf berusaha menahan sakitnya dengan membekap mulutnya supaya tidak sampai mengeluarkan suara. Hingga tak lama kemudian, perlahan sakitnya menghilang. Ia melirik Mew. Kenapa saat akan menyentuhnya tiba-tiba aku merasa kesakitan? Gulf kembali mencoba meraih wajah Mew. Tinggal sedikit lagi tangannya menyentuh pipi Mew, tapi karena Mew menggeliat tanda ia terbangun, Gulf langsung kembali menarik tangannya.
"Oh Gulf, kau sudah kembali"
"Maaf phi. Aku membangunkanmu?" Mew meraih tangan Gulf menyimpannya di atas dadanya.
"Tidak. Aku sudah merasa lebih baik sekarang. Oh ya apa yang sudah kau lakukan padanya?"
"Apa?"
"Earth. Bukankah kau akan menghajarnya untukku?"
"Oh... Ya.. Itu... Benar. Aku mengahajarnya tentu saja" Mew tersenyum.
"Bagus. Terimakasih kau sudah membelaku" Mew menarik Gulf dalam pelukannya. Seketika senyumannya hilang mengingat apa yang baru saja ia lihat.

Beberapa menit sebelumnya.
Mew tak bisa tidur untuk istirahat. Tempat ini bukanlah tempat yang membuatnya nyaman. Ia pun mendekati jendela. Seketika ia tertegun, ia melihat Gulf dan para pemburu lainnya juga Ryan yang sudah terluka parah. Apa yang terjadi? Awalnya Mew mengira Gulf mencoba membantu Ryan. Tapi Gulf berniat menyerahkan Ryan pada Vegas. Gulf.... Kau...

Mew melepaskan pelukannya. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Gulf. Sejak awal ia sedikit aneh dengan kesepakatan Gulf dan Earth. Mengambil wilayah Ratanaporn, tidak seperti keinginan Gulf. Tapi dimana tandanya?
"Jadi phi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Padahal kita bisa pergi sekarang juga darisini"
"Kau begitu tidak sabar. Dengar, aku akan membuat sedikit kekacauan disini"
"Kekacauan seperti apa?" Gulf terus mendesaknya. Ini jelas tidak seperti Gulf. Biasanya dia akan langsung merajuk atau menghajarnya.
"Beri aku ciuman" Gulf terkejut mendengarnya. Tapi tak lama, Gulf menerik tengkuk Mew untuk segera menyatukan bibirnya. Gulf... Aku akan mengembalikanmu, bagaimana pun caranya.

Mew menarik pinggang Gulf saat ia berniat untuk melepaskan ciumannya. Ia segera menarik Gulf untuk berbaring di atas kasurnya dan kembali mencium bibirnya.
"Emhhh... Tunggu..." Mew tak mendengarkan Gulf dan hanya terus melumat bibir Gulf dengan sedikit melesakkan lidahnya ke mulut Gulf. Gulf berusaha mengimbanginya namun Mew semakin mendesaknya, bahkan tangannya terus masuk ke dalam pakaiannya.
"Phi mmh.. Berhenti!" Mew terdorong hingga ia terduduk di lantai. Gulf tanpa sadar mendorong dengan kekuatannya. Ia pun segera menghampiri Mew.
"Phi... Maaf.. Aku sungguh tidak sengaja" Mew sedikit kesal dibuatnya. Earth membuat Gulf menjadi seperti ini. Ia pun berdiri.
"Tak apa. Ayo sebaiknya kita istirahat. Kau temani aku tidur dan kau juga harus tidur" Mew kembali berbaring dengan memeluk Gulf.
"Tapi phi... Kau bilang akan memberitahuku jika aku menciummu?"
"Aku tidak pernah mengatakan itu. Aku hanya meminta sebuah ciuman. Seperti biasanya bukan?" Gulf terdiam.
"Cepat pejamkan matamu dan tidurlah. Sebentar lagi kau akan tahu apa yang akan aku lakukan" Mew mengelus kepala Gulf sembari ia berpikir untuk rencananya selanjutnya.

Perlahan Mew menjauhkan diri dari Gulf yang tertidur lelap. Ia akan bersiap malam ini. Mew mengambil pedangnya dan segera meninggalkan kamarnya.

Mew berjalan dengan pandangan beberapa pemburu yang menatapnya. Ia mengeluarkan pedangnya dan hal itu semakin membuat perhatian semua orang tertuju padanya.
"Kalian! Ayo bertanding denganku" Ucap Mew. Beberapa orang pemburu yang tengah berkumpul tampak saling berpandangan. Namun akhirnya seseorang maju menerima tantangan Mew.
"Apa maumu?" Mew tersenyum dan segera melayangkan serangan. Pemburu itu segera menghindarinya. Karena Mew terus memprovokasinya, ia mulai tersulut emosi. Menyuruh pemburu di sekitarnya untuk ikut bergabung. Itu bagus untuk Mew, semakin banyak itu akan semakin baik.

Vegas tampak baru kembali dan apa yang ia lihat sekarang? Sungguh kacau. Orang-orangnya terluka dan ia melihat Mew yang terus menyerang orang-orangnya. Ia masih kesal karena kehilangan vampir yang bernama Ryan itu, dan sekarang kondisi di mansion begitu kacau.
"Hentikan!! Mew Suppasit!! Berhenti!!" Teriak Vegas. Seketika semua pemburu berhenti dan Mew melirik Vegas yang baru saja datang. Ia pun tersenyum melihat kedatangan Vegas.

KING GULF 2Where stories live. Discover now