Chapter 75

85 12 4
                                    

Happy Ending atau Sad Ending yah?? 😏😏😏

Vegas membuka matanya. Ia langsung tak sadarkan diri saat ingin kembali ke kamarnya setelah memberi laporan pada Earth. Ia mencoba untuk bangun dengan perlahan. Tubuhnya penuh dengan perban dibeberapa tempat. Bagaimana bisa ia berakhir seperti ini?
"Oh tuan Vegas, anda sudah sadar?" Seorang pelayan memasuki kamarnya.
"Dimana vampir itu?"
"Apa yang anda maksud vampir yang anda bawa? Para pemburu menahannya dan sedang mempersiapkan ritualnya" Vegas membuka selimut untuk segera bangun.
"Tuan, dokter bilang kau masih harus beristirahat"
"Aku baik-baik saja" Perlahan Vegas berjalan pergi.

Vegas berjalan menuju ruangan ritual. Seketika langkahnya terhenti. Ia merasakan keberadaan seseorang hingga ia pun berbalik melihat ke sekitarnya. Apa ia salah? Hanya ada beberapa pemburu yang berlalu lalang. Sementara itu di tempat lain, Ryan yang terkejut karena hampir ketahuan terdiam. Padahal ia sudah menyembunyikan kekuatan vampirnya, tapi Vegas seperti masih merasakan keberadaannya.

Vegas membuka ruangan ritual, ia langsung bisa melihat Gulf yang berusaha memberontak untuk keluar dan para pemburu yang bekerja keras menahannya. Bagaimana  ia masih bisa bergerak di dalam sana?
"Kudengar kau sudah sadar" Ucap seseorang di belakangnya. Vegas pun berbalik dan ia melihat Earth.

Di sisi lain Ryan terkejut. Walaupun sedikit, ia masih bisa melihat Gulf yang ada didalam. Ryan berjalan mendekat namun tiba-tiba sebuah penghalang membuatnya tak bisa mendekat. Ia juga tidak bisa mendengar apa yang para pemburu itu bicarakan. Ryan menjadi panik ketika tahu tempat itu. Ia pernah sekali melihat tempat itu. Jika dia tidak salah, tempat itu adalah tempat untuk menandai para vampir. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk menghancurkan penghalang itu.

Vegas memberi hormat pada Earth. Wajah Earth tampak cerah tanda ia sedang dalam mood yang baik.
"Kau akan menandainya sekarang?"
"Ya. Lebih cepat lebih baik bukan?" Earth mengangguk paham.
"Kudengar dia sangat dekat Mew. Aku tidak sabar melihatnya saat vampir ini patuh padaku" Earth tidak bisa menyembunyikan senyuman puasnya. Ia semakin tidak sabar untuk segera mendapatkan Gulf. Ia pun segera pergi dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Para tetua dan pemburu lainnya sudah siap berada ditempatnya masing-masing.
"Lakukan ritualnya" Ucapnya. Vegas sedikit meliriknya sebelum ia pun mendekati Gulf. Gulf menatapnya tajam namun Vegas tak menghiraukannya dan ia pun mengambil sebuah pedang panjang yang sejak tadi terendam darah vampir. Vegas merapalkan mantranya pada pedang itu diikuti semua pemburu yang mengelilingi Gulf.
"Kkhhh-!!" Gulf merasa sesak, jantungnya berdebar dengan cepat. Ini menyakitkan! Apa yang mereka lakukan?

Jane benar-benar dibuat kesal sekarang. Orang-orang dari kerajaan Kanawut sama sekali belum ditemukan dan sekarang apa ini? Surat yang dikirim dari pasukan yang khusus untuk menyerang kerajaan Kanawut? Mereka menahannya disana. Sialan!

Seorang pelayan mendekatinya.
"Yang mulia, Yang mulia raja telah kembali" Seketika Jane langsung meremas surat itu setelah mendengar pelayannya. Akhirnya manusia tak berguna itu kembali. Apa dia datang bersama raja Gulf juga? Jane segera pergi ke kamar Kiet.

Brakk!

Tanpa menunggu, Jane langsung membuka pintu kamar Kiet dan langsung terlihat Kiet yang tengah berdiri terdiam sedikit gelisah.
"Kiet kemana saja kau?! Apa kau tidak tahu saat ini kondisi kerajaan kita?! Dimana raja Gulf? Bukankah kau bersamanya?!" Kiet meliriknya. Walaupun Jane adalah adiknya, tapi ia sangat membencinya.
"Aku... Aku tidak tahu"
"Kau tidak tahu? Hey! Bisakah kau sedikit berguna?! Jawab aku! Darimana saja kau dan apa yang kau lakukan dengan raja Gulf?!"
"Jane... Aku lelah. Bisakah kita bicarakan ini nanti?"
"Nanti?! Kita tidak punya waktu! Apa kau tidak tahu pasukan yang kita kirim, kini menjadi sandera mereka?! Juga mereka yang ada disini menghilang!" Apa?! Pasukanku menjadi sandera? Sial! Harusnya para pemburu bodoh itu langsung membunuhnya. Sialan!
"Kiet!! Kau dengar aku?!"
"Aku dengar" Jane menghela nafasnya begitu berat.
"Hah... Jika seperti ini, aku akan mengirim surat pada ayah untuk meminta bantuannya. Dasar tidak berguna!" Jane pergi dari kamar Kiet meninggalkannya yang menatap kepergian adiknya itu.
"Berm!" Panggil Kiet yang langsung muncul seseorang.
"Awasi Jane dan tahan surat yang akan dia kirim. Kumpulkan para vampir cari orang-orang kerajaan Kanawut" Orang yang bernama Berm pun langsung pergi setelah memberi hormat.

Up terdiam setelah mendengar penjelasan Max. Orang-orang kerajaan Kanawut, kemungkinan besar sudah pergi dari wilayah kerajaan Ratanaporn dengan melewati gerbang bagian barat. Apa mereka semua pergi? Apa yang sebenarnya terjadi? Gulf kau baik-baik saja kan?
"Perth sampaikan pada kepala pelayan, aku akan menemui putri Jane" Perth segera pergi meninggalkan Up dan Max.
"Yang mulia, apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Apa aku harus mencari mereka?"
"Kita akan segera kembali. Tidak ada alasan lagi kita berada disini. Selama perjalanan kembali, kita juga akan datang ke kerajaan Kanawut. Aku harus memastikan Gulf dan yang lainnya ada disana. Kau siapkan semuanya"
"Baik yang mulia!" Dengan cepat Max segera pergi.

Suara derap kuda tak henti-hentinya membelah hutan sejak malam hari hingga kini matahari sudah berada dipuncaknya. Pete memperhatikan Bright yang ada didepannya memacu kudanya dengan cepat. Tak masalah baginya yang seorang vampir untuk terus memacu kudanya. Tapi bagaimana dengan para manusia itu? Bright hanya mengizinkan mereka beristirahat sebentar. Dia yakin pasti sekarang yang ada dipikirannya adalah kekhawatiran tentang Gulf. Ia sendiri juga khawatir. Tapi semuanya sudah direncanakan oleh Gulf sendiri. Ia tidak bisa berbuat gegabah.
"Jenderal! Kita sudah cukup jauh dari wilayah Ratanaporn. Bukankah sebaiknya kita beristirahat dulu? Pasukanmu sepertinya sudah sangat kelelahan" Bright melirik kebelakangnya. Melihat orang-orangnya yang sudah tampak kelelahan. Ia pun menghentikan kudanya.
"Kita akan beristirahat sebentar disini" Semua orang menghela nafasnya. Akhirnya mereka diberikan waktu untuk istirahat.

Pete mendekati Bright dengan membawa beberapa makanan.
"Jenderal kau juga harus makan" Bright tak menghiraukannya. Pete pun duduk disampingnya.
"Aku tahu kau mengkhawatirkannya. Tapi percayalah pada yang mulia Gulf. Dia vampir yang sangat kuat. Dia akan baik-baik saja dan akan segera menemui kita" Pete langsung menyerahkan makanan yang ia bawa ke tangan Bright.
"Cepat makan! Atau kau akan tumbang di tengah jalan. Perjalanan kita masih panjang" Ucap Pete sebelum meninggalkannya sendiri. Bright menatap makanan ditangannya. Bukan saatnya untuk bertindak bodoh Bright. Ia pun segera makan dengan lahap.

Ryan terduduk kelelahan. Sulit untuk melewati penghalang ini. Hanya para pemburu yang bisa melewatinya. Ia mengepalkan tangannya kesal. Apa yang harus ia lakukan? Apa?! Ia sungguh merasa frustasi. Hingga ia terdiam mengingat seseorang. Ia harusnya tidak melakukan hal ini, tapi ia juga tidak ingin Gulf celaka. Ryan berlari dengan cepat menuju penjara.

Ryan melihatnya. Situasinya saat ini tidak mengizinkannya untuk bersikap egois.
Trang!!
Gembok penjara itu terlepas. Mew yang mendengarnya membuka matanya melihat seseorang yang membuka pintu jeruji besinya. Mew mengamatinya yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Apa yang kau-?" Tanpa menyelesaikan pertanyaannya, Mew merasakan rantai yang mengekangnya terlepas. Ia bebas sekarang. Ryan melempar sebuah kotak padanya. Mew yang menangkapnya langsung membuka kotak itu dan didalamnya terdapat sebuah pil.
"Minum pil itu. Itu... Akan membuatmu merasa lebih baik dan menyembuhkan lukamu. Juga... Selamatkan Gulf" Mew terdiam. Perasaannya seketika tidak enak. Apalagi meihat Ryan yang kini bahkan tak menatapnya sama sekali. Apa yang terjadi?
"Apa yang.... Dimana Gulf?!"
"Cepat pergi ke aula besar disana! Sebelum dia celaka!" Ucap Ryan menatapnya dengan putus asa. Mew terkejut.
"Cepat! Hanya kau yang bisa menyelamatkannya!" Mew tidak ada waktu untuk melihat kondisi Ryan yang sepertinya kini sangat terlihat tidak baik-baik saja. Ia akan bertanya nanti. Mew berlari sembari meminum pil yang diberikan Ryan. Seketika lukanya tertutup. Entah pil apa yang diberikan Ryan padanya, tapi ini sangat efektif.

Brukk!!

Seketika Mew tersungkur. Kepalanya seperti mengingat sesuatu. Mimpi yang saat itu ia impikan, ia ingat pembicaraan yang ada di mimpinya. Mew kembali berdiri, tidak ada waktu untuk berpikir hal itu. Ia berlari secepatnya.

Mew menatap sebuah bangunan yang cukup besar dihadapannya. Ini tempatnya? Ia bisa merasakan kehadiran Gulf di dalamnya. Tanpa membuang waktu Mew membuka pintu besar itu.

Jlebbb!!

Semua mata tertuju pada Mew. Ia mematung menatap Gulf yang ditusuk pedang panjang. Apa ia terlambat?

Darah mengucur dari dadanya yang tertusuk. Vegas yang meliriknya semakin menekan pedangnya. Pandangan Gulf menjadi buram dan pendengarannya berdengung. Apa ini benar-benar akhir untuknya? Gulf melihat Mew yang berusaha mendekatinya namun beberapa pemburu menahannya. P'Mew, itu kau? Syukurlah... Kau baik-baik saja. Aku senang bisa melihatmu. Aku merindukanmu. Seandainya kita bisa memiliki lebih banyak waktu bersama. Apa ini hukuman untukku yang telah membunuh banyak orang?

KING GULF 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang