Chapter 48

449 19 2
                                    

Dukung terus dan jangan lupa masukannya 😉

*
*
*

Beberapa kereta berjajar menyusuri jalan yang membentang membelah hutan. Jalan yang dibuat khusus untuk anggota kerajaan, menghubungkan langsung kota dan suatu tempat yang cukup dirahasiakan kepada orang-orang.

Di salah satu kereta, terlihat seorang putri dengan wajah yang menekuk karena kesal. Ia baru saja kembali dari kunjungannya ke suatu tempat atas perintah dari sang raja yaitu ayahnya. Pelayan pribadinya yang sedari tadi ada disampingnya tampak khawatir, ia sangat tahu perasaan sang putri. Ia sudah sangat sering mendengar sang putri yang mengeluhkan masalahnya, namun sebagai seorang pelayan tentu saja ia tidak bisa membantu apapun.
"Yang mulia, sebentar lagi kita akan sampai" Ucap pelayan itu.
"Benar-benar tidak masuk akal, pemikiran gila apa itu?! Aku tidak mengerti, kenapa selalu aku yang harus melakukannya?! Jika saja orang itu tidak bodoh!!" Sang pelayan tahu siapa yang dimaksud sang putri sebagai orang bodoh. Sudah sering kali ia mendengarnya, tapi tetap saja mengejutkan. Bagaimana bisa seorang adik mengatai kakaknya sendiri adalah seseorang yang bodoh?
"Yang mulia, saya yakin yang mulia raja melakukan hal ini untuk kebahagiaan anda"
"Kebahagiaanku, huh? Sungguh lucu! Jika memang seperti itu, dia tidak akan memaksaku" Sang pelayang bungkam. Ia selalu berusaha untuk menghibur walaupun hasilnya selalu gagal seperti ini.

Jane May adalah seorang putri dari kerajaan Ratanaporn. Anak kedua dari dua bersaudara, ia memiliki seorang kakak bernama Kiet Sunan yang kini menjadi seorang putra mahkota di kerajaannya. Jane dikenal karena kebaikan dan kecantikannya yang membuat istana selalu mendapatkan beberapa lamaran dari orang-orang ternama di kerajaannya ataupun dari kerajaan lain. Namun selalu langsung ia tolak, bahkan untuk melihat orang yang melamarnya pun ia malas. Namun kali ini, sang raja yang merupakan ayahnya terus mendesak ia menerima perjodohan dengan orang yang telah ditetapkannya. Dengan alasan untuk membantu kerajaannya sendiri, ia harus menerima perjodohan itu.

Sesampainya di istana, Jane dengan cepat berjalan untuk segera menuju kamarnya. Ia lelah dan tidak ingin menemui siapapun. Seharusnya Jane langsung bertemu ayahnya, namun ia terlalu malas melihat ayahnya itu. Langkahnya terhenti ketika seseorang berpapasan dengannya.
"Akhirnya kau pulang" Jane menatap kakaknya yang tersenyum dengan hangat menyambutnya. Namun ia membenci hal itu, dulu kakaknya tidak seperti ini. Jane sangat bangga memiliki kakak yang selalu peduli padanya. Tapi, setelah terjadi sebuah kecelakaan kini kakaknya menjadi sangat berubah. Sikap kakaknya menjadi seperti anak kecil, ceroboh, bodoh dan tidak bisa diandalkan. Ia tidak mengerti bagaimana bisa ayahnya mengangkat dia menjadi seorang putra mahkota.
"Hm" Jane melenggang pergi melewatinya begitu saja. Ia selalu menjauhinya dan sudah tidak berminat lagi untuk dekat dengannya. Kiet hanya menatap kepergian adiknya itu. Ia sedih, semakin hari adiknya terus menjauhinya.

Jane terbangun dari tidurnya, ia sedikit membuka matanya. Cahaya yang masuk ke dalam kamarnya benar-benar sangat mengganggu. Kenapa waktu begitu cepat? Ia merasa baru saja memejamkan matanya, namun pagi sudah kembali datang.
"Yang mulia, anda harus segera bersiap untuk menemui yang mulia raja" Jane tak bergerak dan hanya menyembunyikan tubuhnya dibalik selimutnya yang tebal.
"Yang mulia-"
"Aku tahu! Aku akan bangun" Walaupun enggan, ia pun akhirnya bangun dari tempat tidurnya.

Jane mengetuk pintu ruangan kerja ayahnya. Setelah ia diizinkan masuk, pintu pun terbuka dan beberapa orang di dalam cukup membuatnya terkejut. Jane menatap ayahnya tidak mengerti.
"Ayah, kenapa ada vampir disini?" Sang raja hanya tersenyum dan menyuruhnya untuk masuk kedalam.

Sementara itu jauh ditempat lain, kondisi istana kerajaan Kanawut terlihat sibuk, para pelayan berjalan kesana kemari menata makanan dan juga beberapa dekorasi untuk menyambut tamu malam ini.

KING GULF 2Where stories live. Discover now