Chapter 70

94 7 0
                                    

Gulf membawa Mew kedalam ruangannya dan saat itu juga Mew menarik Gulf kedalam pelukannya. Gulf tak bertanya dan hanya membalas pelukan Mew yang terasa begitu erat. Ia bahkan bisa merasakan tubuh Mew yang bergetar. Ia hanya bisa menebak mungkin Mile sudah mengatakan semuanya pada Mew.

Cukup lama Mew memeluknya tanpa sedetik pun melepaskannya. Gulf masih membiarkannya hingga pelukannya mulai melonggar.
"Sudah lebih baik?" Mew mengangguk.
"Bagus, ayo sebaiknya kita makan sekarang. Kau pasti belum makan"
"Kau tidak ingin bertanya padaku?" Tanya Mew sedikit ragu menatap Gulf.
"Aku tidak akan bertanya. Tapi aku akan mendengarkan semuanya saat kau siap mengatakannya" Mew meraih tangan Gulf. Ia kira Gulf akan marah. Tapi ia senang Gulf sangat mengerti tentang dirinya.

Cup!

Sebuah kecupan mendarat di bibir Mew yang cukup membuatnya terkejut.
"Sampai kapan kau akan murung seperti ini? Bukankah saatnya untuk kau bergerak sesuai keinginanmu?" Mew akhirnya tersenyum mendengar ucapan Gulf. Jika dipikirkan, untuk saat ini yang ia butuhkan hanya Gulf. Selama ia berada disisinya, ia pasti akan baik-baik saja.

Mew terkejut saat mendengar Gulf akan pergi ke kerajaan Ratanaporn. Ia khawatir, bukankah kedua kerajaan itu sedang tidak baik-baik saja?
"Awalnya kami akan mengirim Pete. Tapi undangan dari kerajaan itu datang. Bukankah itu akan menjadikan alasanku untuk datang kesana?"
"Kalau begitu aku akan ikut"
"Apa?! Kau tidak bisa-"
"Aku harus ikut! Kau tau, aku memang berencana akan kembali kesana. Aku harus bertemu dengan para pemburu disana"
"Kenapa? Apa p'Mile mengatakan jika kau berasal dari sana juga?"
"Ya, itu benar" Gulf yang tengah menulis seketika berhenti. Padahal ia hanya asal bicara saja. Gulf menatap Mew yang akhirnya Mew pun menceritakan semua yang telah Mile beritahu padanya.

"Jadi kau benar-benar berasal dari sana?" Sulit dipercaya tapi jika memang begitu...
"Phi, menurutmu kenapa mereka harus sampai menghilangkan ingatanmu?"
"Mungkin supaya aku benar-benar tidak bisa kembali kesana"
"Tapi saat itu kau hanya seorang anak kecil yang bahkan tidak memiliki kekuatan. Kau hanya beruntung p'Mile menemukanmu sebelum kau jadi santapan hewan buas atau vampir"
"Entahlah. Mungkin bagi mereka lebih baik jika aku tidak ingat apapun"
"Bagaimana jika kau mengetahui sesuatu yang tidak seharusnya kau ketahui?" Mew menatap Gulf yang begitu serius dengan pembicaraan ini. Hal apa yang ia ketahui? Ia benar-benar tidak bisa mengingat apapun.
"Lupakan. Jika kau ingin ikut, aku akan membawamu. Kita akan berangkat minggu depan" Mew menjadi antusias. Ia senang Gulf mengizinkannya ikut. Awalnya ia tidak terlalu peduli jika dirinya berasal dari selatan. Tapi setelah mendengarkan tentang orang tuanya, ia tahu ia harus mengetahui siapa yang membunuh kedua orang tuanya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Gulf dan rombongannya masuk ke wilayah kerajaan Ratanaporn. Tidak terlalu banyak orang yang ia bawa. Tapi ia cukup membawa beberapa prajurit dan juga beberapa vampir sebagai pengawalnya. Seorang utusan dari kerajaan itu mengarahkan Gulf menuju istana.

Sepanjang jalan beberapa orang menatapnya. Mereka tampak takut menatapnya tapi juga sangat penasaran dengan Gulf. Tentu saja Gulf menyadari jika mereka adalah vampir. Ia juga merasakan seseorang yang tengah memperhatikannya dari kejauhan.

"Akhirnya mereka datang dan juga dia ikut dalam rombongannya" Ucap Vegas dengan seringainya.
"Apa kita akan langsung menangkapnya?"
"Yah... Tentu saja"

Setelah sekian lama, Gulf akhirnya bertemu dengan raja Kiet dan putri Jane. Keduanya berjabat tangan. Gulf merasakan tangan Kiet yang begitu bergetar dan bahkan tak berani menatapnya. Apa kabar tentang dia yang seorang pengecut itu benar? Gulf melirik Jane yang menurutnya lebih mirip dialah rajanya. Kiet benar-benar dijadikan boneka kerajaan ini?

Perhatiannya teralihkan pada putri Jane yang sejak awal menatap Mew yang ada dibelakangnya. Kenapa dia terus melihatnya? Apa mereka dekat?

Jamuan besar di sebuah aula menyambut kedatangan Gulf. Ia bisa melihat beberapa kerajaan yang sudah datang menatapnya begitu sengit walaupun ia bisa merasakan jika mereka sepertinya tampak takut padanya. Tak terlewatkan juga ternyata ada Up yang sudah datang dengan didampingi Perth. Ia meliriknya yang langsung diberi senyuman oleh Up. Gulf tak membalasnya dan hanya mengabaikannya. Ia masih teringat saat terakhir keduanya bertemu. Walaupun bukan masalah besar, tapi jika dipikirkan ia terlalu memaksa Up saat itu.

KING GULF 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang