Pagi ini, Raya sedang sibuk di dapur untuk menyediakan sarapan pagi. 

Hari ini ia dan Arga akan berangkat ke sekolah. Raya benar-benar sangat takut untuk ke sekolah, ia takut bertemu dengan Echa yang pastinya akan melabrak dirinya, apalagi teman-teman Arga yang pastinya juga sangat membenci Raya.

"Berarti lo berangkat sekolah bareng Arga dong?" tanya Zeze yang tiba-tiba datang dan langsung mengambil segelas air putih dan meminumnya. 

Raya sedikit menahan kaget, lalu ia mengangguk mengiyakan dan malas untuk menjawab. 

Melihat anggukan Raya, mata Zeze mendadak melirik kesal dan emosi. "Dih. Sok cantik banget sih lo, gausah kegatelan gitu deh sama Arga. Gue tau lo berdua temenan tapi lo gausah ambil kesempatan gitu, mentang-mentang dia tinggal di sini hadehh!" kesal Zeze bergidik ngeri. 

Raya hanya bisa menarik napas perlahan dan menghembuskannya. 

Tiba-tiba Zeze menyodorkan ponselnya pada Raya, "save nomor Arga disini, cepetan!"

Raya terdiam menatap ponsel tersebut. 

"Cepetan!" paksa Zeze. 

Dengan berat hati, Raya mengambil ponsel itu dan segera mengambil ponsel miliknya di saku. Lalu menyalin nomor Arga ke ponsel sang kakak. 

Setelah Raya selesai menyimpan nomor Arga di ponsel Zeze, dengan kasar Zeze merebut miliknya dari tangan Raya. "Makasih." ucap ketus Zeze yang langsung berlalu pergi. 

Melihat kepergian Zeze, Raya terdiam dan menyesali perbuatannya. Kenapa dirinya menulis nomor Arga di ponsel perempuan itu? 

Ia harus memberitahu Arga nanti, semoga saja laki-laki itu tidak marah padanya. 



***




Selesai sarapan bersama, Mama Raya- Arina segera berlalu pergi menuju kamarnya, bersiap akan pergi kerja. Sementara Zeze juga bergegas pergi berangkat ke kampusnya. 

Tinggal Raya dan Arga yang berada diruang makan. Mereka berdua masih belum berangkat ke sekolah. Perlahan, Arga menatap Raya yang masih diam termenung. 

"Ada masalah apa?" tanya Arga. 

Raya menghela napas, lalu menatap Arga dengan raut sedih. "Aku minta maaf."

"Maaf untuk?" tanya Arga bingung. 

"Aku gak sengaja kasih nomor kamu ke kak Zeze, habisnya dia maksa banget tadi." ucap Raya penuh penyesalan. 

Arga diam sejenak, lalu mengangguk mengerti. "Udah gak apa-apa. Lagian gue gak akan respon kalo gak penting." jawab Arga santai. 

"Tapi Ga, kakak aku itu pantang menyerah, dia mau dapetin apa yang gak bisa dia dapetin." 

"Dapetin apaan maksudnya?" Arga tak mengerti. 

"Dapetin kamu lah." 

"Gue?" tanya Arga lagi sambil tersenyum devil. 

"Ih kamu mah, males ah." Raya mendadak kesal. 

"Kakak sama adek suka ke gue gitu? Boleh juga." ucap Arga dengan sengaja. 

"Iya, tuh kak Zeze cantik banget dari aku, suka aja ke dia gak apa-apa." jawab Raya tegas. 

"Boleh boleh..." ucap Arga semangat 45.

Raya bertambah kesal, ia langsung berdiri dan Arga pun juga ikut berdiri sambil tertawa. 

"Udah jangan ngambek, ayo pergi sekolah." Arga langsung memegang lengan Raya dan membawa gadis itu keluar rumah. 



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARGARAYAWhere stories live. Discover now