BAGIAN 9

6.1K 1K 9.3K
                                    



KANGEN BGT SAMA ARGA & RAYA❤️❤️❤️

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA✨






~ H A P P Y R E A D I N G ~




Malam ini, Raya berada di rumah Wino. Tepatnya di balkon kamar Wino. Mereka berdua sedang mengerjakan PR bahasa Indonesia sambil bercerita tentang kejadian di mana Raya di paksa bolos dengan most wanted termenyebalkan seantero sekolah. Sebenarnya, Raya tak ingin menceritakan hal ini pada Wino. Tapi mau bagaimana lagi? Wino adalah orang yang tidak bisa di bohongi. Ia kenal betul dengan kegelisahan yang Raya rasakan.

Wino berhenti menulis, lalu menatap Raya dengan kesal. "Gue udah sering kasih tau ke elo Ray, kalo tuh cowok ganggu atau segala macam, gue ada kan? Kenapa lo selalu nyembunyiin hal ini, dan kasih tau ke gue di saat semua udah terjadi?"

Raya menghela napas. "Gue bukannya gak mau kasih tau ke elo, cuma ya gue gamau aja, elo berurusan sama Arga karena___"

"Karena dia paling kejam seantero sekolah? Paling jagoan? Gue sejak SMP ikut karate, ilmu itu masih melekat di diri gue, kalo lo izinin, besok gue bakalan mancing dia buat berantem sama gue." ucap Wino dengan percaya diri.

Raya langsung menggeleng antusias, "Nggak ya, nggak. Awas aja, gue gak akan izinin lo buat berantem apalagi sama cowo kayak Arga!"

Wino menatap Raya yang sedang asik menulis. Tatapan itu seketika menjadi sebuah dercakan dari mulut Wino. "Lo suka sama Arga?" tebaknya asal.

Raya berhenti menulis, lalu tatapannya beralih menatap Wino. "Hah?" tanya Raya bingung.

Wino menggeleng, "Abaikan." ucapnya yang kini kembali menulis.

Raya mengerutkan dahi... Suka? Sama Arga? Raya benar-benar tertawa dalam hati. Mana mungkin.

Di sela-sela sedang menulis, Raya melirik ke arah Wino yang tampak fokus pada bukunya. "Kenapa lo nanyain hal tadi? Misalnya gue suka sama Arga, lo bakal marah ya?"

Wino sontak menegakkan kepalanya, "Apa lo bilang?" tanya Wino tajam.

Raya tertawa. "Gue bercanda Win."

"Lo pulang deh, gue udah ngantuk nih." usir Wino yang kini mengemasi buku-bukunya, lalu berdiri.

Raya yang masih duduk kini menatap ke arah Wino dengan tercengang.

"Lo gak denger ya? Gue ngantuk."

Dengan wajah kesal, Raya mengemasi buku-bukunya lalu mencebikkan bibirnya, "Iya... Gue pulang nih." Raya berdiri, lalu berniat akan pergi. Namun, Wino menahan lengannya.

"Kondisi in muka lo, jangan jutek gitu. Gue beneran ngantuk. Gak ada maksud buat ngusir lo."

"Iya." jawab Raya masih kesal.

"Besok kita pergi bareng ke sekolah."

Mendengar itu Raya mengangguk. Lalu segera bergegas pergi.

ARGARAYAWhere stories live. Discover now