BAGIAN 1

26.3K 2.3K 14.1K
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



-𝒘𝒆𝒍𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒕𝒐 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒊𝒕𝒕𝒆𝒓 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅-



____________

Raya merasa tak beruntung berada dirumahnya. Ia adalah anak broken home. Raya seringkali diperlakukan tak adil oleh sang Mama. Hal itu terjadi semenjak Papanya meninggal dua tahun yang lalu karena penyakit jantung yang di derita.

Kakaknya sangat manja pada sang Mama. Apapun yang di minta oleh kakaknya, selalu saja di turuti oleh Mamanya, tidak dengan dirinya.

Mamanya juga kasar pada Raya. Setiap kali Raya menanyakan apa kesalahannya. Mamanya selalu menjawab: "Kamu gak tau, susahnya mencari uang bagaimana!"

kalimat itu hanya membuat Raya tersenyum pahit. Sejak kapan ia menghabiskan uang Mamanya? Bahkan, belanja ini itu saja tidak.

Ucapan Mamanya itu lebih pantas di lontarkan untuk Zeze.

"RAYAAAAAAAA!"

Raya tersentak kaget saat sedang menyisir rambutnya. Dengan cepat ia meletakkan sisir dengan asal, lalu berlari keluar dari kamar menuju ke sumber suara yang meneriaki dirinya.

"RAYA! LO BUDEG ATAU GIMANA! LO DIMANA SIH..." Zeze menggertak lagi dengan teriakan menggema. Siapa saja dapat mendengar, baik tetangga maupun sekitar kompleks rumahnya.

"Iya, kak...ada apa?" tanya Raya yang baru saja datang dengan kepala tertunduk dan sedikit menahan takut.

"Ada apa-ada apa! Baju gue mana! Gue mau ngampus ntar jam sepuluh." tekannya penuh emosi.

"Ada kak."

"Ada-ada! Mana! Cepet gantung di belakang tuh pintu." tunjuk Zeze pada pintu kamarnya.

Raya mengangguk mengerti, lalu ia berlari ke kamarnya lagi untuk mengambil baju sang kakak yang sudah selesai ia setrika.

Lalu ia kembali berlari lagi ke kamar kakaknya. Ia meletakkannya sesuai perintah. Tepat di belakang pintu.

Setelah itu, ia menghadap sang kakak lagi yang tengah berhias. "Kak, bajunya udah aku gantungin di sana, aku mau ke kamar lagi___"

"Udah sih sana! Rempong amat." jawab Zeze dengan wajah juteknya.

Raya segera meninggalkan kamar kakaknya dan kembali ke kamarnya.

Baru saja sampai di kamar, ponselnya bergetar.

Sebuah notifikasi pesan LINE masuk.

Perasaannya mulai was-was.

Jangan sampai pesan itu dari...

"Huftt..." Raya menghela napas pasrahnya.

Ternyata benar!

ARGARAYAWhere stories live. Discover now