BAGIAN 14

4.6K 823 5.2K
                                    

Sebelum baca, mari vote dulu🖤

Sudah vote? Jangan lupa komen banyak² yaaa🖤

Follow IG : @salsha.writer & @wattpad.salsha

Happy Reading semuaaaaa❤️



###





"Kita tunangan."

Raya terdiam.

Tak ingin berlama-lama menatap Raya yang masih terdiam kaku, Arga berdiri, "Ayo pulang." ajaknya tanpa ingin menatap lagi ke arah Raya.

Arga berjalan ke motornya, lalu  segera memasang helm. Sementara itu, Raya masih terdiam di kursi, di kepalanya masih terus berputar ucapan Arga tadi.

Kini Arga menaiki motornya, lalu mengegas motornya beberapa kali, bermaksud menyadarkan Raya dari lamunannya.

Raya tersentak kaget, lalu buru-buru ia mendekati Arga yang sudah berada di motor. Ia pun langsung menaiki motor tersebut tanpa mengucapkan sepatah katapun. Begitu pun dengan Arga, laki-laki itu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang dan juga tanpa mengucapkan apapun.

Di sepanjang perjalanan mereka, tidak ada yang membuka suara. Hanya angin senja yang menerpa dan juga suara motor.

Setelah cukup lama di perjalanan, akhirnya mereka sampai di tepi jalan tepat di depan gerbang rumah Raya.

Arga memberhentikan motornya. Lalu melepas helm, ia pun menatap Raya yang turun dari motornya.

"A-arga..." panggil Raya dengan canggung sambil menunduk.

"Hm?" gumam Arga tanpa ekspresi.

"T-tadi...tadi itu kamu bercanda kan?"

"Menurut lo?"

"Bercanda. Lagian aneh-aneh aja, kalo ngomong jangan asal Ga!" gertak Raya dengan suara kecilnya.

Arga menatap Raya dengan lama, lalu Arga mengalihkan tatapannya dan memasang helm kembali. "Masuk sana." perintah Arga.

"Tapi jelasin dulu, maksud kata-kata tadi apa? Kita masih sekolah Arga,"

Arga membatalkan niatnya untuk menyalakan motor, ia kembali menatap Raya dengan tatapan serius. "Terus kalo masih sekolah kenapa? Gue bakal lakuin apa keinginan gue, gak ada yang bisa ngelarang gue, asal lo tau itu. Lagian kita cuma tunangan kan, belum nikah, lo bukan anak kecil lagi, masalah kayak gini aja lo gatau!"

Raya membeku di tempat.

Jadi... Arga benar-benar serius dengan ucapannya? Apa semua ini?

Tunangan sama Arga?... Tidak!

Raya menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca. "Arga, please, jangan main-main dengan ucapan kayak gini, aku tau kamu cuma bercanda kan? Lagian kita musuhan Ga, kamu selalu bully aku di sekolah, kamu benci sama aku, begitu pun sebaliknya. Sekarang kenapa kamu malah kayak gini?" ucap Raya dengan nada gemetar ingin menangis.

Melihat itu, Arga menatap ke arah jalanan. Tak ingin menatap Raya. "Gausah cengeng. Harusnya lo bangga lah tunangan sama gue."

"Arga aku lagi gak bercanda! Kamu jelasin semuanya kenapa kamu kayak gini? Kenapa kamu gak ajak Echa aja buat tunangan? Kenapa harus aku?" tanya Raya sambil menahan kesal.

Arga menatap Raya dengan tatapan emosi. "Gausah bawa-bawa orang lain. Ini antara gue dan lo!"

"Tapi Arga... "

ARGARAYAWhere stories live. Discover now