BAGIAN 3

10.3K 1.5K 14.2K
                                    

KEMBALI LAGI DI PART 3, BERSAMA AUTHOR SALSHA☺❤️

Jangan lupa vote dulu ya👍

Absen dong, kalian dari provinsi mana?

Jangan lupa putar lagu bucin💘

•••

Sekitar pukul delapan malam, Arga keluar menggunakan motornya. Ke mana lagi jika bukan ke tempat tongkrongan biasanya. Tempat di mana dirinya bisa bebas melakukan apapun sesuka hatinya.

Tongkrongannya kadang suka berpindah tempat. Kali ini, posisinya tepat di sebrang kafe, di mana di sana sudah berkumpul sekitar lima orang, dua di antaranya adalah sahabat terdekat Arga sekaligus teman sekelasnya, Jep dan Hero.

"Dateng juga lo, ga di cegat bokap?" tanya Hero sambil memukul bahu Arga akrab.

"Gausah sentuh-sentuh!"

"njay, pms lo?" sahut Noval, cowok berhodie coklat, satu sekolah dengan Arga, namun Noval sudah kelas dua belas, satu tingkat di atas Arga.

"Paling berantem ama bokapnya lagi, ye kan, Ga?" tebak Zay.

Zay dan Noval adalah teman sekelas.

"Alah, diem lu pada. Cuma gue yang bisa nebak, nih orang kenapa jadi bad mood. Gara-gara cewe kan lo?" tebak Steven, cowok yang setara dengan Arga, cakep dapat, nakal dapat, berduit jangan di tanya. Hanya saja, Steven dan Arga beda sekolah.

Mendengar ucapan Steven, Arga menatapnya sinis. "Yakali, anjing."

"Gak akan ada yang bisa nebak, kecuali gue." sahut Jep sambil menaikan kedua alisnya, bangga.

"Diem ga lo! Gue bunuh lo ya! Dan lo juga gak akan bisa tebak, gausah sok-sok jadi peramal lah. Mending bahas, gimana soal Nanda si setan itu!" ucap Arga dengan nada emosi.

"Nanda ngajak lo duel." ucap Zay enteng.

Arga langsung tersenyum sinis, "Bocah tengil."

"Sebelum lo ke sini, dia dateng. Terus dia ngasih tau, kalo lo jangan suka ikut campur sama urusan SMA 01." Steven menambah.

"SETAN!" dengan cepat Arga memakai helmnya, lalu menaiki motor, berniat ingin menemui Nanda.

Dengan cepat, Teman-temannya langsung menahan tangan Arga.

"Woi, woi..."

"Nanti aja bjir."

"Sabar Ga. Lo jangan maen hakim sendiri. Maen hakim rame-rame, dong, gue mau juga." ceplos Jep sambil melipat ujung bajunya.

"Bener tuh, gue udah lama gedeg anjeng sama tuh banci." Steven tak kalah geram.

"Turun Ga, turun. Ntaran ajalah, kita buat rencana dulu. Gak nantang bro kalo langsung nemuin tuh banci." ucap Noval, hingga membuat Arga berdecak kesal.

Arga pun turun dari motor. "Ya, gue gak bisa diem aja lah. Dia nantang gue, ya kali gue diem."

Tiba-tiba Jep dan Hero melongo, menatap seseorang dari kejauhan. Lalu mereka berdua kompak menepuk bahu Arga.

"Ga, ga, ga..." ucap Jep dan Hero yang matanya masih terus menatap orang itu dari jarak jauh.

"Apasih, anjing!" Arga menyentak kasar tangan kedua temannya.

"Itu bukannya si cupu ya?" tunjuk Hero.

"Ho'oh. Hobi lo depan mata lo Ga. Gangguin sana, gue paling demen liat lo gangguin dia. Tadi kan kita gak sekolah, lo pasti lah rindu banget sama dia kan." tambah Jep.

ARGARAYAWhere stories live. Discover now