BAGIAN 13

4.4K 872 3.9K
                                    


PADA KANGEN ARGA & RAYA
KAN? 💘

JANGAN LUPA VOTE DULU  SEBELUM DI BACA YAA❤️

HAPPY READING SEMUA!




***




Raya berjalan perlahan ke lantai atas menuju kamar Arga. Sesampainya di depan pintu, ia ragu membuka pintu ia hingga ia terdiam dan menunduk, apa yang harus ia lakukan, laki-laki itu bahkan tidak mempersilahkannya untuk masuk, pintu juga tampak di tutup rapat, apa kata orang itu jika Raya membuka pintu dengan tiba-tiba. Raya menjadi gelisah, ia benar-benar ingin pulang sekarang.

Ceklek!

Pintu terbuka, menampilkan Arga dengan wajah datar menatap Raya. "Ngapain lo berdiri di situ? Masuk!" gertak Arga sedikit.

Mampus! Bagaimana ini! Raya mau pulang...

"Lo tuli ya?"

Dengan cepat, Raya melangkah masuk ke dalam kamar Arga.

Dengan jantung yang masih belum stabil, ia di kagetkan dengan Arga yang mengunci pintu di belakangnya. Dengan cepat, Raya berbalik, menatap penuh kepada Arga. "Kenapa di kunci?' tanyanya panik.

Arga menatapnya tanpa ekspresi. " Lo ngatur gue?"

"B-bukan gitu, a-aku..."

Arga berjalan melewatinya, "Diam. Bunda gue nyuruh lo ngajari gue tentang pelajaran, bukan aturan di ruangan pribadi gue, jadi suka-suka gue..." Arga kini duduk di sofa sambil menaikan sebelah kakinya dan tubuhnya bersandar di tubuh sofa.

Matanya tetap menatap lurus pada Raya sambil menaikan sebelah alisnya. "Nunggu apa?"

Deg!

Jantung Raya berdegub kencang. Masalahnya bukan apa-apa! Hanya saja ia menjadi bingung, kemarin sofa ini ada panjang? Di mana benda itu? Kenapa sekarang jadi sofa kecil yang... Jika ia duduk pasti akan berdempetan dengan Arga. Mampus!

"K-kita belajar di balkon kamar kamu aja gimana?" saran Raya.

Arga terdiam beberapa saat hingga ia berpura-pura bingung. "Kenapa?"

Raya menunduk tidak bisa menjawabnya.

"Gue gak mau di balkon. Sini cepet, kita mulai belajar." ajak Arga lagi. Diam-diam ia tersenyum miring menatap Raya yang tampak gelisah.

Perlahan, Raya berjalan mendekati Arga. "A-ada kursi lain gak?"

"Kursi lain basah, gak sengaja ketumpahan air. Lagi gue jemur di balkon. Ayo sini..." ajak Arga dengan nada polosnya, seperti tak ada masalah sama sofa yang ia duduki.

Raya menggeleng, dengan cepat ia duduk di lantai tepat di hadapan Arga, membuat laki-laki itu menatap amarah pada Raya.

"Aku di sini, udah kita mulai ya." cepat-cepat Raya mengeluarkan buku-bukunya.

Sementara Arga masih menatap perempuan itu dengan tatapan dingin. "Lo anggap gue bodoh atau apa hah? Lo pikir gue mau nurut sama perintah lo!" gertak Arga.

ARGARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang