Chapter: 43

1K 85 7
                                    

Pada akhirnya, sejauh apapun pergi, sesakit apapun pengorbanan, jika kedua insan sudah berada dalam garis takdir untuk bersama, mereka tidak akan terpisah.

Fajar bahkan belum tiba, tapi kelopak mata si Manis perlahan terbuka, sangat sayu dan terkulai. Hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang putih yang mempunyai aroma citrus yang khas.

Seolah sadar, ia tersenyum ringan saat memorinya mengingat apa yang sudah mereka lakukan. Sebuah kegiatan panas yang seolah tidak berujung, dan sialnya gadis manis ini kecanduan, terbukti sekarang ia malah menempelkan wajahnya di dada bidang itu, menikmati aromanya, menyesap kenangannya.

"Sayangku sudah bangun?" suara khas bangun tidur terdengar, dan sumpah! itu begitu seksi.

Zea abai pada pertanyaan itu, ia memilih menyembunyikan wajahnya di lipatan tubuh sang suami.

Yun Gi merunduk lantas tersenyum tampan, ia tentu tahu bagaimana perasaan istrinya. Ini adalah first sex yang mereka lakukan di dunia modern. Yun Gi mengelus rambut sang terkasih, ia membawa istrinya ke dalam pelukan lantas berujar pelan, "Sayang, apa dulu teman sekelasmu itu Liu?"

Zea mengernyit, ada perasaan tidak suka saat  suaminya tidak memujinya karena sudah merelakan keperawanannya, tapi malah menanyakan gadis lain yang tidak lain adalah sahabatnya?!

Wajahnya kini muncul ke permukaan, "Kenapa menanyakannya?"

Yun Gi semakin menunduk, ia berbisik serak, "Jadi benar? Apa Liu orangnya?"

"Ya, dia teman sekelasku, tapi kenapa — "uapannya terpotong saat melihat senyum manis Yun Gi yang perlahan mengembang, tunggu! Apa jangan-jangan...

"Meski dia menyebalkan, ternyata aku harus  berterimakasih pada Liu." Potongnya lugas.

"Suami, jangan bilang kau— " ucapannya kembali terpotong.

"Berkat Liu, istriku jadi tahu caranya bercocok tanam dengan baik. Wahh! Ada gunanya juga wanita aneh itu."

What?! The—

Tunggu! Apa tadi?

Bercocok tanam?

Zea semakin mengerutkan keningnya, ia menatap wajah suaminya dengan raut wajah tidak mengerti.

Yun Gi perlahan mulai menyeringai, dan begitu Zea melihat seringaian itu, memorinya seolah bermunculan.

Dengan wajah merahnya, Zea menyadari dulu saat dirinya dalam keadaan mabuk di Goryeo, ia pernah menggoda suaminya dan mengatakan fakta memalukan jika dirinya pernah menonton film bercocok tanam bersama temannya saat jam kosong, dan di malam itu juga keperawanannya hilang tanpa sadar.

ASTAGA!

ZEA DI MANA RASA MALUMU?!

Yun Gi tidak bisa untuk tidak tertawa melihat reaksi sang istri yang bersembunyi di balik selimut, "Jangan menggodaku!"

"Itu memalukann!" Lanjutnya merengek tanpa sadar. Tangannya mengepal memukul dada Yun Gi pelan.

Yun Gi berusaha berhenti tertawa, sedangkan Zea mencubit dada suaminya pelan, "Berhenti! Itu hanya masa lalu tau, pokonya lupakan!"

"Sayang, berarti kamu pengamat yang hebat, hanya dengan melihat video saja sudah seahli itu menyenangkan suamimu." Godanya.

Zea menekuk wajahnya, bahkan telinganya sekarang sangat merah. Untuk menghentikan godaan suaminya, ia mencubit pucuk dada suaminya lebih kencang. "Suami! Kau merusak pagiku! Berhenti tertawa!"

Manjur!

Yun Gi berhenti teratawa, tapi sekarang ia mendesah.

Zea mengedipkan kelopak matanya berkali-kali, namun begitu netra mereka bertemu, Yun Gi mengukungnya dalam sekali gerakan. "Sayangku, jangan berani mencubit puting pria, itu berbahaya." Ujarnya tertahan.

WANG MIN Where stories live. Discover now