Chapter: 51

203 23 6
                                    

Suara pintu diketuk sepertinya tidak bisa mengalihkan atensinya.

Seok Hyeong terlihat dari balik pintu, tanpa izin ia langsung masuk, "Sayang, aku pikir kau di mana, ternyata di sini."

Sementara itu, orang yang dipanggil sayang meremas telpon yang ada di telinganya, ia melihat Seok Hyeong sekilas lantas mengakhiri panggilannya, "Terus awasi, aku menunggu data-data selanjutnya."Tukasnya.

Seok Hyeong memeluk Husok dari belakang, lantas menumpukan dagunya di bahu kekar itu.

"Mencariku, hmm?" Ia berbalik, lantas memeluk istrinya tidak kalah erat.

"Semalam kau baru pulang dari Jepang, aku pikir tidur disampingku. Tapi kenapa malah ke ruang kerja?" Suaranya terendam di bahu Husok.

Husok mengusap surai istrinya, "Ada sesuatu yang harus kuurus, sayang. Sekarang ayo ke kamar, masih mengantuk hmm?"

Seok Hyeong mengangkat wajahnya, ia lantas menggeleng pelan. "Ini sudah hampir siang, lagi pula aku datang ke sini sebenarnya untuk memberitahumu kalau di bawah ada tamu."

"Siapa?" Suara Husok terdengar dingin dari biasanya, dan Seok Hyeong baru menyadarinya hal itu.

Suara pintu diketuk mengalihkan atensi mereka, ternyata itu salasatu maid yang mengingatkan kalau di lantai bawah ada tamu.

Husok melepas pelukannya, tapi sebelun keluar ruangan Seok Hyeong lebih dulu mencekal pergelangan suaminya, "Ada apa? Sesuatu terjadi?"

Suaminya itu hanya mengedikkan bahu, kemudian memilih untuk turun menemui tamu.

Dan di sinilah mereka berada, ruang tamu keluarga Jung.

Seorang pria matang bersetelan rapi telah duduk berwibawa dengan Hee So yang duduk tidak jauh, di sampingnya.

Seok Hyeong  yang melihat itu menatap Husok yang ada disebelahnya.

"Eomma, appa maaf tiba-tiba seperti ini. Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan." Hee So mulai bersuara, ia menatap kedua orang tuanya bergantian.

Kedua orang tua itu hanya diam, seolah menunggu apa yang akan disampaikan.

Pria itu menatap Hee So sekilas, lantas menatap kedua orang tuanya dengan berani, "Selamat siang tuan dan nyonya Jung. Maaf mengganggu waktunya, saya," Meski sempat ragu, tapi ia menatap Husok mantap, "Saya pacar dari putri Anda, Tuan Jung. Nama saya Kim Kai."

Husok tidak bereaksi apapun, sedangkan sang istri di sampingnya membulatkan mata. Dari suasananya saja, sudah ia duga jika situasinya serius.

"Maaf jika saya lancang, maksud saya datang kemari sebenarnya untuk memberitahu Anda sekalian, bahwa Jung Hee So adalah pacar saya, saya meminta izin restu dari kalian." Dengan wajah yang tegas ia benar-benar mantap mengatakannya, bahkan tidak ada nada gentar terdengar.

Penampilannya yang seperti pangeran berkuda itu pasti mampu membuat semua orang tua merestui putri mereka untuk bersanding dengan Kai.

Hee So sedikit menggit bibirnya saat melihat reaksi kedua orang tua. Sapuan halus ia terima di punggung telapak tangannya, menatap sang terkasih yang kini tersenyum kecil mencoba menenangkan.

Seok Hyeong tersenyum kecil melihat interaksi mereka, ia akhirnya berucap dengan nada lembut, "Sayang, apa kau mencintainya?" Belum sempat Hee So menjawab, Husok berdiri dari duduknya lantas menatap Kai yang tidak jauh dari posisinya sekarang.

Senyuman tipis sang ayah lontarkan pada putrinya, lantas pandangan Husok jatuh teralihkan pada Kai yang juga menantapnya, ia berjalan mendekati pacar putrinya itu, namun tidak lama kemudian suara memekak telinga terdengar.

WANG MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang