Chapter: 16

2.8K 241 7
                                    

"Tuan, apakah ini pilihan yang terbaik? Kenapa tidak Anda yang turun tangan sendiri mencari jalan keluar untuk masalah ini?"

Kini mereka sedang duduk di samping perkebunan warga, mengawasi proyek irigasi yang sedang dibangun.

Mendengar pertanyaan itu, tampaknya Yun Gi menaikan sebelah sudut bibirnya ringan, "Baru pertama kali ini aku mendengarmu terlihat meragukanku, Husok."

Ada pepatah yang mengatakan, cara menampar seseorang untuk bersikap baik pada kita adalah dengan memberi mereka pelayanan yang terbaik.

Telinganya begitu gatal saat warganya sendiri secara tidak tahu malu mencemooh istrinya. Ia hanya memberikan istrinya kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya pantas bersanding dengannya.

Dan lihat?

Sekarang semua orang menatap Zea penuh puja seolah ilmuan yang baru saja menciptakan karya spektakuler.

Husok gelagapan, "Maaf Tuan, saya tidak bermaksud."

Yun Gi menganggukkan kepalanya seolah mengerti, "Pergilah! Lihat keadaan istriku, meski idenya bagus, tapi dia terlalu ceroboh."

Ceroboh! Kata itu seolah lonceng bagi Husok, ia sampai merinding bagaimana kelakuan-kelakuan ceroboh nona mudanya selama ini.

Husok segera menjauh, tidak membutuhkan waktu lama ia akhirnya menemukan Zea sedang duduk di atas batu besar tepi sungai. Bukan di bagian sungai semalam saat ia menemukan nona mudanya, tapi tepi sungai dekat pemukiman warga.

"Kau yakin mereka melihat hantu?" Zea begitu penasaran.

"Tuan Putri, kenapa Anda masih tidak percaya? Mereka bahkan pulang dalam keadaan mengompol,"

Zea tertawa puas bahkan air matanya sampai menitik keluar, "Apa mereka sebegitu kacaunya?"

"Katanya mereka bahkan tidak berani keluar rumah sampai sekarang, mungkin mereka trauma." Jelas bapak-bapak itu seperti sedang mengikuti audisi mendongeng, peraganya begitu totalitas.

Zea tidak pikun untuk tidak tahu jika gadis yang warga maksud adalah anak gadis yang ia temui tadi malam, Huh! Ia masih memiliki dendam pada mereka.

Mendengar keadaan mereka yang seperti itu, sepertinya kekesalannya sedikit mereda.

Husok geleng-geleng kepala saat mendengar nona mudanya tertawa terbahak-bahak dan duduk seperti penjagal ayam di pasar dengan posisi yang tidak elit. Namun, kelakuan itu berbanding terbalik dengan ide briliannya.

Lihat saja saluran irigasi itu yang bahkan tidak terpikirkan.

Menggunakan besi roda yang tidak terpakai, ia membuat semacam kincir air dengan kendi di masing-masing baling-baling. Lalu, di tengah katrol di pasang bambu panjang yang menghubungkan sisi sungai, tidak lupa diikat sedemikian rupa supaya tidak terbawa arus.

Rupanya, karena ada gaya dari tekanan air, membuat roda berputar sehingga air akan masuk ke dalam kendi lalu ditampung oleh bambu yang sudah disiapkan sebagai selang.

Tidak hanya itu, Zea juga menerapkan metode irigasi tetes, yang mana irigasi ini dapat menghemat air dan pupuk karena air menetes pelan ke tanaman melalui jaringan katup yang terbuat dari potongan bambu yang diiris tipis, sedangkan volume air disesuaikan sesuai besaran bambu yang digunakan.

Banyak bambu yang terhubung dan itu menuju pemukiman warga. Jika seperti ini, warga tidak harus mengandalkan air sumur lagi.

Rupanya hanya Zea dan seorang warga yang tersisa di sana,  sedangkan warga yang mengerjakan proyek ini sudah berada di sisi lain pemukiman.

WANG MIN Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora