Pertemuan 22

830 27 0
                                    

Seorang wanita cantik dengan pakaian yang sangat elegan dan juga mahal baru saja mendarat di Italia, jika saja bukan karena pertemuan penting dengan kolega besarnya wanita itu tidak ingin menginjakkan kaki di negara ini. Saat wanita itu sudah keluar dari bandara, sudah ada sebuah mobil hitam yang tentunya mahal yang sudah menunggu di sana.

Mobil tersebut pun mulai melesat menjauh dari bandara ketika Nyonya besar mereka telah masuk, setelah beberapa saat yang terasa sangat lama akhirnya wanita itu pun sudah sampai di sebuah perusahaan yang bernama

'LQ Group'. Wanita itu pun segera turun dari mobilnya dan melangkah masuk dengan ekspresi yang cukup sombong terpampang di wajah cantiknya itu. Saat dia mulai memasuki lift dan mulai menuju lantai 40 yang dimana di sana adalah ruangan koleganya. Saat pintu lift tersebut, kaki jenjang dan juga sepatu hak nya terdengar di setiap lorong.

Tibalah wanita itu di depan pintu ruangan koleganya, lalu kemudian tanpa mengetuk dia pun segera masuk ke dalam. Dengan tangan di silangkan di depan dada dan tanpa permisi dia pun segera duduk berhadapan dengan koleganya yang masih sibuk mengetik di komputer.

Pria bermata kuning cerah tersbeut mulai mengangkat kepalanya (oh iya, Matthias di sini masih memakai soflen ya. Jadi aku sering nyebut si Matthias pria bermata kuning cerah, tapi dia masih memakai soflen hitamnya).

Dia sedikit mendengus dan kemudian mulai mematikan komputer nya, dia sedikit menyandarkan punggungnya di kursi. "Jadi Nyonya Ember, kita akan membahas beberapa saham milik ku yang ada di perusahaan mu". Ujar Matthias dengan suara yang dingin, sedangkan wanita yang di sebut Ember itu terus memerhatikan wajah Matthias yang sangat tampan.

Matthias sedikit kesal ketika tidak ada respon apapun dari wanita itu, dia pun segera bangkit dan menuju ke arah rak yang berada di dalam ruangannya. Kemudian dia mengambil sebuah berkas lalu melemparkan nya kembali ke arah Ember.

"Saya memanggil mu kemari, karena kau mengkorupsi sebagian dari saham yang ku taruh di perusahaan mu, apakah itu tindakan kriminal atau bukan? Yah, di sini aku tidak bermain dengan hukum. Aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan tangan ku sendiri". Ujar Matthias yang berbisik di samping telinga Ember. Wanita itu bergidik ngeri dan entah kenapa dia merasakan antisipasi saat koleganya ini mendominasi dirinya.

Ember sedikit menggeliat di kursinya ketika merasakan v4gina nya mulai basah dann juga berdenyut. Wanita itu segera bangkit dari kursi dan membuat tubuh pria itu sedikit terhuyung ke belakang. Ember pun segera merapatkan tubuhnya dengan tubuh Matthias. Pria bermata kuning cerah itu mendesis jijik dan berusaha untuk mendorong Ember menjauh.

Tapi Ember semakin merapatkan tubuh nya, bahkan tangannya mulai berkeliaran dengan liar. Sehingga tepat di bagian bawah selangkangan Matthias, Ember kembali mengelus sesuatu di sana. Dan kemudian tangan Ember mulai membuka resleting celana Matthias dan memegang tonjolan di sana, tapi anehnya kenapa tidak membesar? Apakah Matthias tidak terangsang?

"Kamu mengharap kan diriku terangsang oleh mu, lacur? Tangan istriku lebih menyenangkan". Matthias dengan geram langsung memukul belakang kepala Ember yang membuat wanita itu mulai terjatuh pingsan. Matthias segera berjalan menuju sebuah kamar yang sudah tersedia di ruang kerjanya, dia langsung mengambil sebuah celana baru dan mulai mengganti nya.

Setelah itu, Matthias mulai keluar dari ruangannya. Dia mulai memanggil Jack yang sedang menyeduh sebuah kopi di ujung lorong, Jack yang merasakan namanya di panggil segera menghampiri tuannya ini.

"Urus wanita di ruangan ku, aku akan kembali ke rumah."

"Tapi Tuan, satu jam lagi kita akan mengadakan sebuah meeting." Kata Jack, namun lagi-lagi Matthias menghiraukan hal tersbeut. Entah kenapa dia sangat merindukan istrinya, sudah beberapa minggu ini dia tidak bisa merasakan goa kesayangan dari istrinya, kerena Liliya sedang hamil.

Matthias Drevn [End]Where stories live. Discover now