35. Berdamai

58 5 0
                                    

Happy reading

*****

"Happy new year"

Suara kembang api mulai terdengar. Teriakan para murid menjadi sambutan saat melihat cahaya kembang api menghiasi langit.

"Selamat tahun baru, Kala. Mari menjadi manusia bahagia untuk waktu yang panjang."

Tahun 2022 telah berakhir. Meninggalkan banyak kenangan dalam kesenangan dan kesedihan. Luka yang dibiarkan terbuka tanpa diobati, kini mulai mengering.

Anara memeluk Kala erat, sangat erat. Dalam pelukan, baik Anara maupun Kala diam-diam meneteskan air matanya. Mereka telah berhasil melalui banyak hal di tahun ini.

"Jangan menyerah, ya. Kalau suatu hari badai itu datang lagi, mari kita lalui bersama. Dari beberapa tahun lalu hingga tahun-tahun berikutnya, lo adalah sahabat terbaik yang gue punya."

Kala tersenyum. Mendengar ucapan Anara membuat hatinya menghangat. Semua yang terjadi telah berlalu.

Kala melepaskan pelukannya, "Terima kasih udah jadi teman gue, Nara. Terima kasih karena lo adalah orang yang percaya sama gue dan berani lawan mereka yang ngehina gue. Maaf, karena gue belum bisa jadi teman yang selalu ada buat lo," ucapnya tulus.

Mereka saling melempar senyum sebagai bentuk ketulusan. Kala mendongakkan kepalanya. Melihat langit yang tertutup oleh awan gelap, kini terlihat lebih cantik karena percikan kembang api yang mekar di atas sana.

Hari ini adalah hari pergantian tahun. Tahun 2023 sudah di depan mata. Pada malam puncaknya, SMA Britania mengadakan acara dalam menyambut tahun baru. Banyak wali murid yang datang untuk mendampingi putra atau putri mereka. Tapi tidak dengan orang tua Kala. Sebelum hari ini, Kala dan Aqilla tidak mengijinkan mamanya untuk datang. Karena identitas keluarga mereka yang para murid tidak ada yang mengetahuinya, membuat Kala dan Aqilla meminta mamanya untuk menyelesaikan pekerjaannya saja.

Kala banyak tersenyum hari ini. Berterima kasih pada diri sendiri karena mampu untuk bertahan sejauh ini.

Soal keluarganya, mereka sudah selesai. Papa dan mamanya sudah resmi bercerai. Mamanya juga sekarang mulai sibuk dengan karya selanjutnya yang akan segera diterbitkan.

"Kakak cantik."

Ah iya, soal dirinya dan Shaka. Beberapa hari yang lalu, mereka sempat bicara empat mata. Shaka secara tulus meminta maaf pada Kala atas kesalahannya selama ini. Dia mengaku, bahwa dia sudah lebih dulu mencintai Velly sebelum berhubungan dengannya. Kala sebenarnya juga sudah tau. Sebelum ada dirinya, Shaka, Velly, Anara, dan Arlan sudah lebih dulu menjadi sahabat. Dia juga tau bahwa Shaka mengungkapkan perasaanya dan meminta untuk menjadi kekasihnya adalah atas keinginan Velly.

Saat buku diary Kala hilang dan di temukan oleh Velly, setelah itulah Velly memilih untuk mengalah. Dia dan Shaka saling mencintai. Velly mengikhlaskan Shaka untuk bersama dengan Kala yang saat itu adalah sahabatnya. Itulah mengapa, Shaka selalu menjadikan Velly nomor satu sebelum Kala.

"Hai, adik kecil."

Nia berlari menghampiri Kala. Sejak Kala dan Shaka memutuskan hubungan mereka, Kala sudah tidak lagi berkunjung. Nia datang dan langsung masuk ke dalam pelukan Kala. Gadis kecil itu, seperti merindukan kakaknya yang telah lama pergi.

"Kakak cantik kenapa nggak pernah main lagi?" tanyanya dengan ekspresi wajahnya yang sedih.

Kala tersenyum. Dia mengusap punggung Nia dan membalas pelukannya.

"Maafin kakak ya, Nia. Kak Kala sibuk banget akhir akhir ini. Jadi, kakak belum bisa main ke Nia dulu," ucap Kala yang berusaha memberitahu dengan sebaik mungkin.

Nia melepaskan pelukannya, "Kak Kala udah nggak sama Abang ya?"

"Masih kok. Kak Kala sama abang masih berteman. Tapi kakak nggak bisa main dulu sama, Nia. Maafin kak Kala, ya?"

"Kata abang, kakak nggak mau main lagi karena abang udah bikin salah yang besar. Kalau abang nakal sama kakak cantik, bilang sama Nia, ya. Nanti Nia pukul sampai tidur."

Kala tertawa mendengarnya. Melihat ekspresi wajah Nia yang lucu membuatnya sangat gemas.

Obrolan mereka berhenti saat Shaka dan bunda datang menghampiri. Juga dengan Velly yang ada dibelakangnya bersama dengan ibunya.

"Selamat tahun baru, Kala. Jangan berhenti untuk tersenyum," sambut bunda Shaka sambil membawa Kala dalam pelukannya.

"Selamat tahun baru juga, bunda," jawab Kala.

"Ini udah malam banget, kenapa Nia ikut, bun? Nggak ngantuk dia?"

"Tadi udah tidur sebenarnya. Tapi karena denger mobil bunda yang mau pergi, eh malah kebangun."

Kala tertawa mendengarnya. Nia, sangat lucu sekali!

"Happy new year, Kala. Jangan terluka lagi," ucap Shaka menatap Kala dengan senyum tipisnya.

Kala beralih menatap Shaka yang berdiri di samping bunda.

"Terima kasih, Shaka. Jangan lupa untuk bahagia."

Setelah mengatakan itu, Kala berjalan mendekati Velly. Menampilkan senyuman yang tulus dan memeluk Velly dengan lembut.

"Maaf untuk semuanya. Gue mungkin secara sengaja maupun tidak, pernah bikin lo terluka. Maaf atas kalimat gue tempo lalu."

Velly melepaskan pelukannya pelan. Dia membalas Kala dengan senyuman juga. Dulu, mungkin dia pernah mempunyai rasa iri dan kesal pada Kala. Tapi setelah berjalannya waktu, Velly menyadari bahwa mereka sama-sama terluka di sini.

"Jangan minta maaf, Kala. Tidak ada yang salah di sini. Terima kasih, sudah menerima aku sebagai teman kamu."

*****

next 👇🏻

Sandyakala || EndWhere stories live. Discover now